Rabu, 04 September 2013

Museum Keris tempat wisata dan wahana pendidikan

Pembangunan Museum Keris Dimulai 

KBRN, Surakarta: Pembangunan museum  keris tahap pertama dimulai dengan pemasangan tiang pancang bangunan di lahan bekas gedung Dispendukcapil Jalan Bhayangkara. Secara simbolis pemasangan tiang tersebut  oleh Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. 

Sebelumnya  Selasa malam (3/9/2013) juga dilangsungkan selamatan akan dibangunya museum tersebut yang diikuti perkumpulan kolektor dan pecinta keris Bawa Rasa Tosan Aji Surakarta (Bratasura).

Disela pemasangan tiang pancang Walikota FX Hadi Rudyatmo mengatakan, pembangunan Museum keris direncanakan 2014 selesai. Meski saat ini baru memiliki anggaran sejumlah 15 miliar rupiah, dari total angaran pembangunan senilai 35 miliar rupiah dari APBN. 

Dalam waktu dekat Pemkot Surakarta akan meminta kepada pemerintah pusat untuk menggenapi kekurangan tersebut. Disamping itu pemkot juga menyediakan dana pendampingan senilai 1,7 miliar rupiah guna penataan koridor Bahayangkara.

“Kita harapkan selesai tahun 2014. Dalam waktu dekat kita akan buat proposal kepusat. Saat ini tahap pertama disediakan anggaran Rp.15 Milaiar. Dulu anggaranya Rp 35-45 Miliar nanti kita buat proposal lagi kepusat. Tahun 2014 dapat selesai, sehingga masyarakat dapat segera menikmati sebagai wahana pembelajaran tentang keris,” ungkap Rudy kepada wartawan di lokasi pembangunan Rabu (4/9/2013).

Walikota Menuturkan dalam museum keris tersebut nantinya akan diberikan pertanda relief keris dengan jumlah luk 13. Hal itu dimaksudkan agar mendapatkan ridho dan kawelasan dari yang maha kuwasa. 

Disamping itu  museum keris yang bertujuan sebagai tempat wisata dan wahana pendidikan tetntang keris dapat tercapai. “Keris situ ada luk 7-13 semua arrtinya bumi langit sesisinya memberikan welas asih kepada umatnya harapanya tentunya sebagai tujuan wisata dan pendidikan”, jelasnya.

Walikota mengaku, banyak kolektor maupun pecinta keris yang berencana mengisi koleksi museum keris baik dari Solo raya maupun dari wilayah Jogjakarta. Museum sendiri kedepanya tidak hanya sebagai penyimpanan keris. Namun juga akan dilengkapi dengan Tempat pembuatan keris (Besalin), ruang workshop dan tempat pendidikan membuat keris. 

Menurut Rudy saat ini sangat minim pendidikan perkerisan di dalam masyarakat maupun dalam pendidikan umum. Sehingga dengan adanya fasilitas tersebut dapat menggugah kembali geliat generai penerus akan mencintai budaya warisan leluhur terutama keris.

 “Sudah banyak kolektor yang menawarkan koleksinya untuk museum, dari Solo, dari Jogja. Solo sendiri kota budaya dengan adanya museum keris dapat memberi pendidikan tentang keris bagi generai penerus,” pungkas Rudy. (Mulato Ishaan/AKS)
sumber

Tidak ada komentar: