Nilai Ekspor Batik Pekalongan Naik
PEKALONGAN
– Nilai ekspor batik di Kota Pekalongan ke pasar internasional pada
2011 sebanyak 2.175.171,00 dolar AS atau naik dibanding tahun sebelum
yang mmencapai 1.992.101,84 dolar AS. Kasi Pengawasan, Pengadaan,
Penyaluran Disperindakop dan UMKM Kota Pekalongan Sri Musri Andaryatmi
mengungkapkan, naiknya nilai ekspor batik dipengaruhi banyaknya
permintaan konsumen diluar negeri. Biasanya nilai ekspor setiap
bulannya bervariatif terkadang naik turun.
Data
Disperindakop dan UMKM Kota Pekalongan pada tahun 2011, jumlah volume
sebanyak 534.180 kilogram. Tahun sebelumnya jumlah volume kisran
287.306 kilogram, kata dia. Dia menjelaskan, produk batik yang paling
banyak di ekspor ke pasar internasional adalah sarung batik tekstil
motif batik. Adapun, negara tujuan ekspor, antara lain Malaysia dan
Thailand. Untuk jumlah perusahaan mengekspor batik pada tahun 2011
terdapat tiga perusahaan, terdiri dari dua perusahaan pengekspor
tekstil motif batik atau garmen dan satu perusahaan pengekspor sarung
batik.
Komoditi Tekstil
Jumlah
perusahaan pengekspor tersebut, lebih sedikit dibanding tahun 2010 yang
mencapai lima perusahaan yakni dua perusahaan pengekspor tekstil motif
batik dan tiga perusahaan pengekspor sarung batik. Tren batik yang
semakin meningkat setiap tahunnya akan berpengaruh terhadap nilai
ekspor batik, ujarnya. Sri menyebutkan, nilai ekspor batik pada tahun
2011 untuk komonditi tekstil motif batik mencapai 453.313,00 dolar AS,
sedang untuk komonditi sarung batik mencapai 721.858,00 dolar AS.
Sementara nilai ekspor batik pada tahun 2010 untuk komonditi tekstil
motif batik mencapai 1.196.047,00 dolar AS dan komoditi sarung batik
mencapai 796.054,84 dolar AS
Tidak
hanya pemerintah luar negeri, permintaan batik di dalam negeri juga
cukup bagus. Kami berharap permintaan batik semakin besar agar
kesejahteraan masyarakat meningkat, tandasnya. (H79-90)
(SUMBER: SUARA MERDEKA, 3-5-2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar