Setiap Tahun 3.000 Bayi Terinfeksi HIV
PEKALONGAN - Pola
penularan HIV/Aids mengalami penggeseran, karena saat ini pola menular
HIV/Aids dari suami ke istri dan penurunan penyakit dari ibu ke bayi.
Akibatya, di Indonesia, setiap tahun di perkitakan 3.000 bayi terlahir
dengan HIV akibat penurunan penyakit dari ibu ke bayi tersebut. Hal ini
mneyebabkan tantangan penanggulangan terhadap penyakit tersebut semakin
berat. Staf seksi penanggulangan penyakit pada dinas kesehatan provinsi
jawa tengah Sri Anerusi mejnelaskan, terjadi pergeseran pola penularan
HIV/Aids sejak pertamakali muncul epidemen HIV/Aids di Indonesia pada
1987. menurutnya, pada gelombang pertama, yakni medio 1987-1997,
penularan HIV/Aids terbanyak dikarenakan hubungan sesama jenis,
khususnya homoseksual.
Pada
gelombang kedua, medio 1997-2007, Penularan HIV. Aids melalui jarum
suntik yang di gunakan secara bersama-sama oleh pengguna narkoba
suntik. Sementara pada gelombang ketiga, medio 2007 sampai sekarang,
penularan HIV/Aids telah bergeser hubungan ke heteroseksual dan
penurunan penyakit dari ibu ke bayi.
“Penularan
dari suami yang suka jajan” kepada istri, dan penularan dari ibu ke
bayi yang di kandungnya, terang anerusi dalam sosialisasI HIV/Aids bagi
tokoh masyarakat dan pemuda di gedung PKK Kota Pekalongan, senin
(30/4). Kegiatan di selenggarakan PKK Kota Pekalongan Dalam rangka
memperingati hari Kartini. Menurut dia, perempuan yang aktif secara
seksual dan telah meningkat serta bayi mempunyai posisi yang rentan
HIV. Setiap tahun, kata dia, diperkirakan ada 3.000 bayi yang lahir
dengan HIV. Sementara itu, setiap hari terdapat 1.400 anak usia dari 15
tahun meninggal dunia akibat Aids. Saat ini, tercatat 6.000 orang usia
produktif 15 tahun hingga 24 tahun terinfeksi HIV di Indonesia.
Program
Berdasarkan
data dinas kesehatan Provinsi Jawa tengah, sepanjang tahun 2011
ditemukan 755 kasus HIV baru dan 521 Aids. Dari jumlah tersebut, 89 di
antaranya meninggal dunia.”Dari jumlah kasus yang ditemukan tersebut,
38 persen merupakan laki-laki dan 62 persen adalah perempuan,” jelasnya.
Citra
(Bukan sebenarnya), salah seorang penderita Aids yang memberikan
kesaksian dalam sosialisasi mengaku tertular dari suaminya yang bekerja
di luar kota. Terkait hal ini, Anerusi mengatakan, perempuan tidak
mampu mengambil keputusan untuk melakukan seks yang aman sehingga
menyebabkan perempuan menjadi kelompok yang rentan HIV. Namun,
pemerintah telah mengupayakan untuk menyelamatkan ibu dan bayi dari
infeksi HIV melalui program prevention of mother to child transmission of HIV (PMTCT).
Sementara
itu dokter spesialis Patologi klinik VCT RSUD Bendan, dokter Junaedi
SpPK Menjelaskan, penularan HIV tidak mudah. ”Prinsip Penularan HIV
yakni harus ada virus yang keluar, jumlahnya cukup, virusnya tetap
hidup dan adanya pintu atau luka masuk untuk virus tersebut,” jelasnya.
(K30-74)
(SUARA MERDEKA, 2/5/2012) dan sumber lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar