Senin, 07 Mei 2012

Sepanjang Tahun 2011 Ditemukan 755 Kasus HIV Baru dan 521 Aids

Setiap Tahun 3.000 Bayi Terinfeksi HIV

PEKALONGAN - Pola penularan HIV/Aids mengalami penggeseran, karena saat ini pola menular HIV/Aids dari suami ke istri dan penurunan penyakit dari ibu ke bayi. Akibatya, di Indonesia, setiap tahun di perkitakan 3.000 bayi terlahir dengan HIV akibat penurunan penyakit dari ibu ke bayi tersebut. Hal ini mneyebabkan tantangan penanggulangan terhadap penyakit tersebut semakin berat. Staf seksi penanggulangan penyakit pada dinas kesehatan provinsi jawa tengah Sri Anerusi mejnelaskan, terjadi pergeseran pola penularan HIV/Aids sejak pertamakali muncul epidemen HIV/Aids di Indonesia pada 1987. menurutnya, pada gelombang pertama, yakni medio 1987-1997, penularan HIV/Aids terbanyak dikarenakan hubungan sesama jenis, khususnya homoseksual.

Pada gelombang kedua, medio 1997-2007, Penularan HIV. Aids melalui jarum suntik yang di gunakan secara bersama-sama oleh pengguna narkoba suntik. Sementara pada gelombang ketiga, medio 2007 sampai sekarang, penularan HIV/Aids telah bergeser hubungan ke heteroseksual dan penurunan penyakit dari ibu ke bayi.

Penularan dari suami yang suka jajan” kepada istri, dan penularan dari ibu ke bayi yang di kandungnya, terang anerusi dalam sosialisasI HIV/Aids bagi tokoh masyarakat dan pemuda di gedung PKK Kota Pekalongan, senin (30/4). Kegiatan di selenggarakan PKK Kota Pekalongan Dalam rangka memperingati hari Kartini. Menurut dia, perempuan yang aktif secara seksual dan telah meningkat serta bayi mempunyai posisi yang rentan HIV. Setiap tahun, kata dia, diperkirakan ada 3.000 bayi yang lahir dengan HIV. Sementara itu, setiap hari terdapat 1.400 anak usia dari 15 tahun meninggal dunia akibat Aids. Saat ini, tercatat 6.000 orang usia produktif 15 tahun hingga 24 tahun terinfeksi HIV di Indonesia.

Program
Berdasarkan data dinas kesehatan Provinsi Jawa tengah, sepanjang tahun 2011 ditemukan 755 kasus HIV baru dan 521 Aids. Dari jumlah tersebut, 89 di antaranya meninggal dunia.”Dari jumlah kasus yang ditemukan tersebut, 38 persen merupakan laki-laki dan 62 persen adalah perempuan,” jelasnya.

Citra (Bukan sebenarnya), salah seorang penderita Aids yang memberikan kesaksian dalam sosialisasi mengaku tertular dari suaminya yang bekerja di luar kota. Terkait hal ini, Anerusi mengatakan, perempuan tidak mampu mengambil keputusan untuk melakukan seks yang aman sehingga menyebabkan perempuan menjadi kelompok yang rentan HIV. Namun, pemerintah telah mengupayakan untuk menyelamatkan ibu dan bayi dari infeksi HIV melalui program prevention of mother to child transmission of HIV (PMTCT).

Sementara itu dokter spesialis Patologi klinik VCT RSUD Bendan, dokter Junaedi SpPK Menjelaskan, penularan HIV tidak mudah. ”Prinsip Penularan HIV yakni harus ada virus yang keluar, jumlahnya cukup, virusnya tetap hidup dan adanya pintu atau luka masuk untuk virus tersebut,” jelasnya. (K30-74)


(SUARA MERDEKA, 2/5/2012) dan sumber lain

 

Tidak ada komentar: