PEKALONGAN
– Landmark batik di lapangan Jetayu Kota Pekalongan dipercantik
bersamaan pembangunan ruang publik pada 2012. meski kondisi lapangan
masih tergenang air, trotoar yang telah dipaving terlihat lebih bersih.
Land mark yang dijadikan tempat favorit kalangan anak muda untuk
berfoto atau nongkrong itu, semakin menarik perhatian. Penambahan
lampu-lampu hias,” membuat apik dipandang.
Kepala
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Tata Ruang (DPU-PT) Ir Marsudi
Ismanto mengatakan, proyek pembangunan ruang publik di lapangan Jetayu
yang menghabiskan anggaran tahap pertama Rp 1 miliar dan tahap dua Rp
500 juta itu untuk melakukan pembuatan lampu hias, pavigasi dan tempat
sampah bagus. “Pembangunan ruang publik di lapangan Jetayu dilakukan
melalui dua tahap anggaran, masing-masing Rp 1 miliar dan Rp 500 juta.
Pada 2013, semuanya sudah diselesaikan,” katanya.
Kebersihan
Disebutkan,
pembangunan ruang publik tersebut dilaksanakan untuk memberikan
kenyamanan bagi masyarakat menggunakan tempat bersama keluarga atau
sekedar berkumpul. Utnuk menjaga kebersihan disediakan tempat-tempat
sampah. Karena itu pihaknya mengharapkan masyarakat dapat menjaga
lingkungan di ruang publik secara baik, merawatnya agar senantiasa
rapi, tidak dikotori dengan coret-coretan atau perilaku kurang baik
lainnya.
Terlibih
keberadaan landmark batik yang sekarang telah menjadi ikon Pekalongan
sebagai Kota Batik Dunia. Diharapkan tidak dirusak atau dikotori dengan
coretan-coretan. Sebab sebelumnya, banyak coretan di bangunan tersebut.
“Dengan adanya pembangunan tersebut, lampu-lampu hias yang diletakkan
di berbagai sudut di Lapangan Jetayu akan menambah keindahan taman
maupun landmark, sehingga sangat nyaman dijadikan tempat berkumpul
masyarakat,” tandas dia. (H52-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 23-01-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar