PEKALONGAN -
Generasi muda hendaknya meneruskan perjuangan yang telah memerdekakan
bangsa Indonesia dengan pembangunan yang bisa dirasakan masyarakat.
Selain itu, generasi muda hendaknya menghargai dan menerapkan
nilai-nilai kepahlwanan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian
diharapkan S Hartoyo, seorang pejuang kemerdekaan dari Legiun Veteran
Republik Indonesia (LVRI) Markas Cabang Pekalongan, saat menjadi
narasumber dalam Sarasehan Nilai-nilai Kejuangan, Kepahlawanan dan
Keperintasan. Kegiatan diselenggarkan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Dinssosnaketrans)di ruang amarta setda, rabu (25/4).
Menurut
dia, tidak perjuangan para pahlwan dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia dengan mempertaruhkan nyawa. “Nyawa tidak ada harganya, demi
kemerdekaan bangsa Indonesia,” tegasnya. Dari 600-an veteran pejuang
kemerdekaan di Kota Pekalongan, saat ini hanya tinggal 300-an karena
telah gugur. Dia berharap generasi muda bisa meneruskan perjuangan para
pahlawan yang telah gugur itu.
“Isilah
kemerdekaan yang telah direbut dengan nyawa, sesuatu jabatan dan
martabat yang dimiliki sudah selayaknya generasi muda meneruskan
nilai-nilai kepahlawanan, yakni dengan pembangunan yang bisa di rasakan
oleh rakyat,” tegasnya. Menurut ketua Komitmen Nasional Pemuda
Indonesia (KNPI) Kota Pekalongan M lutfi, nilai kepahlawanan pada
generasi muda sudah luntur. “Generasi muda lebih menyukai hal yang
instan. Mereka lebih mengutamakan hasil daripada proses padahal,
kemerdekaan diraih melalui proses,” tegasnya,
Wali
Kota M Basyir Ahmad mengatakan pahlawan tidak harus di kenal
masyarakat. Menurutnya, semua orang bisa menjadi pahlawan asalkan
meneladani nilai-nilai kepahlawanan. Di antaranya mempunyai jiwa rela
berkorban antar sesama. “Dengan mau berkorban demi sesama, kita bisa
jadi pahlawan. Pahlawan itu tidak dilihat dari usia. Ibu kartini, jadi
pahlawan pada saat usia sangat muda. Jadi, kita semua bisa jadi
pahlawan, asal meneladani nilai-nilai kepahlawanan dan keteladanan itu
dipakai dan dijalankan,” paparnya. (K30-88)
(SUARA MERDEKA, 26 APRIL 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar