Senin, 07 Januari 2013

Kemenag:Bekerja Secara Dinamis Dan Proaktif

Aparatur Kemenag Harus Perbaharui Paradigma

Pekalongan, Info Publik – Seluruh aparatur di Kementrian Agama (Kemenga) diharapkan untuk dapat memperbarui paradigma, yaitu bekerja secara dinamis dan proaktif melakukan sinergi dengan unit dan lembaga lain, baik secara internal maupun eksternal, guna memenuhi tuntutan dinamika kementerian dan dinamika masyarakat.

Demikian disampaikan walikota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad saat membacakan pidato Menteri Agama (Menag) RI pada Upacara memperingati Hari Amal Bakti Kemenag ke 67, di Lapangan Mataram, Kamis (3/1).

Menurut Basyir sejalan dengan tema Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-67 Tahun 2013, yaitu "Meningkatkan Kinerja Kementerian Agama dengan Profesionalitas dan Integritas", dia meminta komitmen seluruh jajaran aparatur Kementerian Agama agar bekerja secara profesional dan memiliki integritas. Profesionalitas tanpa integritas akan membawa kerugian dan kehancuran, sedangkan integritas tanpa profesionalitas akan menyebabkan kita jalan di tempat di tengah dunia yang kompetitif ini. “Profesionalitas dan integritas sengaja kita jadikan sebagai kata kunci peningkatan kinerja Kementerian Agama. Hal itu bersumber dari kaidah dalam agama yang menyatakan apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya,” katanya.

Oleh karena itu, pengembangan Sumber Daya Manusia menjadi salah satu agenda penting dalam reformasi birokrasi Kementerian Agama. Langkah itu dilakukan sejak dari tahap perekrutan calon pegawai melalui sistem yang transparan dan memenuhi standar manajemen mutu ISO sampai pada pengembangan jenjang karir yang memenuhi unsur keadilan dan menghargai prestasi kerja perorangan. 

Seiring dengan dinamika kementerian dan dinamika masyarakat, fokus sasaran pembangunan bidang agama yang menjadi tumpuan tugas Kementerian Agama adalah untuk mendekatkan kita pada visi, “terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir batin" .

Dalam hubungan ini, 5 (lima) bidang yang menjadi program strategis Kementerian Agama, ialah peningkatan kualitas kehidupan beragama, peningkatan kualitas kerukunan umat beragama, peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji, serta tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) .

Dalam kaitan ini saya ingin mengingatkan kita semua bahwa tolok-ukur keberhasilan program Kementerian Agama tidak seluruhnya dapat dituangkan dalam grafik dan angka- angka yang bersifat kuantitatif, tetapi banyak pula yang bersifat kualitatif,” tandasnya.

Peningkatan kualitas kehidupan beragama, kerukunan umat beragama, serta pendidikan agama dan keagamaan mencakup dimensi pembangunan manusia dan perubahan masyarakat yang membutuhkan proses dan waktu untuk menikmati hasilnya.

Lebih lanjut Basyir mengatakan pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Agama, selain harus responsif terhadap realitas persoalan kehidupan umat beragama, juga harus berada dalam sistem koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan semua fungsi yang ada dalam organisasi. “Untuk itu tidak boleh ada ego sektoral dan lingkaran grouping dalam tubuh organisasi Kementerian Agama. Organisasi Kementerian Agama adalah organisasi yang satu dan menyatu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya lagi.

Upacara ini selain diikuti seluruh jajaran kemenag di Kota Pekalongan juga diisi dengan pemberian hadiah kepada pemenang lomba – lomba yang diselenggerakan berkaitan dengan Hari Amal Bakti kemenag ke 67. (diskominfo/007)

 

Tidak ada komentar: