Pemerintah gratiskan buku pelajaran Kurikulum 2013
Banjarmasin
(ANTARA News) - Pemerintah akan memberikan gratis buku-buku pelajaran
bagi sekolah yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013, sehingga siswa
tidak dibebani biaya pembelian buku.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, Ngadimun, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu mengungkapkan, penggratisan buku-buku sekolah Kurikulum 2013 tersebut merupakan program pemerintah pusat dengan harapan bisa meringankan beban orang tua siswa.
"Sedangkan yang belum melaksanakan Kurikulum 2013 tetap mengacu pada program sebelumnya yaitu Kurikulum 2012," katanya.
Begitu juga dengan buku pelajarannya, tetap menggunakan buku Kurikulum 2012 sehingga siswa tidak perlu membeli buku lagi.
Menurut dia, pelaksanaan kurikulum 2013 di Kalsel dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pertama akan dilakukan di daerah-daerah yang relatif terjangkau agar memudahkan komunikasi dalam pembinaan.
Beberapa daerah yang siap melaksanakan kurikulum 2013 antara lain di Kalsel meliputi Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tanah Laut (Tala), dan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Enam kabupaten lain di Kalsel akan menerapkannya pada tahap selanjutnya, yaitu Kabupatan Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan, Tabalong, Tanah Bumbu (Tanbu), dan Kabupaten Kotabaru.
Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 pada tujuh kabupaten/kota di Kalsel tersebut ada ratusan guru dari semua jenjang/tingkatan yang terlebih dahulu mengikuti pelatihan.
Pelatihan dalam menghadapi pelaksanaan Kurikulum 2013 pada tahap pertama tersebut, rencananya melibatkan 47 kepala sekolah dasar (SD) serta 246 orang guru.
Selain itu, dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) 206 guru, Sekolah Menengah Atas (SMA) 51, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 86 orang guru.
Sementara jumlah sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013 tahap pertama sebanyak 111 sekolah tersebar di tujuh kabupaten, meliputi 47 SD, 30 SMP, 16 SMA, dan 18 SMK.
Ngadimum memastikan, belum meratanya pelaksanaan Kurikulum 2013 tersebut tidak akan mengganggu pelaksanaan ujian nasional karena pada dasarnya materi pelajaran tidak berbeda jauh.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Arsyadi meminta Dinas Pendidikan terus menyosialisasikan program Kurikulum 2013 secara intensif sehingga bisa diakses masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, Ngadimun, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu mengungkapkan, penggratisan buku-buku sekolah Kurikulum 2013 tersebut merupakan program pemerintah pusat dengan harapan bisa meringankan beban orang tua siswa.
"Sedangkan yang belum melaksanakan Kurikulum 2013 tetap mengacu pada program sebelumnya yaitu Kurikulum 2012," katanya.
Begitu juga dengan buku pelajarannya, tetap menggunakan buku Kurikulum 2012 sehingga siswa tidak perlu membeli buku lagi.
Menurut dia, pelaksanaan kurikulum 2013 di Kalsel dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pertama akan dilakukan di daerah-daerah yang relatif terjangkau agar memudahkan komunikasi dalam pembinaan.
Beberapa daerah yang siap melaksanakan kurikulum 2013 antara lain di Kalsel meliputi Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tanah Laut (Tala), dan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Enam kabupaten lain di Kalsel akan menerapkannya pada tahap selanjutnya, yaitu Kabupatan Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan, Tabalong, Tanah Bumbu (Tanbu), dan Kabupaten Kotabaru.
Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 pada tujuh kabupaten/kota di Kalsel tersebut ada ratusan guru dari semua jenjang/tingkatan yang terlebih dahulu mengikuti pelatihan.
Pelatihan dalam menghadapi pelaksanaan Kurikulum 2013 pada tahap pertama tersebut, rencananya melibatkan 47 kepala sekolah dasar (SD) serta 246 orang guru.
Selain itu, dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) 206 guru, Sekolah Menengah Atas (SMA) 51, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 86 orang guru.
Sementara jumlah sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013 tahap pertama sebanyak 111 sekolah tersebar di tujuh kabupaten, meliputi 47 SD, 30 SMP, 16 SMA, dan 18 SMK.
Ngadimum memastikan, belum meratanya pelaksanaan Kurikulum 2013 tersebut tidak akan mengganggu pelaksanaan ujian nasional karena pada dasarnya materi pelajaran tidak berbeda jauh.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Arsyadi meminta Dinas Pendidikan terus menyosialisasikan program Kurikulum 2013 secara intensif sehingga bisa diakses masyarakat.
Editor: Suryanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar