Perajin Kerupuk Terancam Gulung Tikar
PEKALONGAN
– Perajin kerupuk di sentra industri kecil pembuatan kerupuk di
Kelurahan Sokorejo, Kecamatan Pekalongan Timur terancam gulung tikar
akibat melambungnya harga bawang putih sejak beberapa pekan terakhir.
Amat Fandi, salah seorang perajin kerupuk di RT 01 RW 06 Kelurahan
Sokorejo, mengatakan, harga bawang putih yang tinggi telah memukul
usaha pembuatan kerupuk yang ditekuninya. Menurut dia, sejak harga
bawang putih naik dari Rp 24.000 per kilogram menjadi Rp 60.000
perkilogram, omzet usahanya turun drastis.
“Beberapa
waktu lalu, harga minyak goreng naik. Saat ini harga bawang putih juga
naik. Kenaikan harga bawang putih tak terkira, dan dampaknya,
penghasilan kami berkurang,” terang Amat, kemarin. Dengan kenaikan
harga tersebut, imbuh dia, seharusnya harga kerupuk yang diproduksinya
naik. Namun ia tetap menjual kerupuk dengan harga lama (sebelum harga
kerupuk naik) yakni Rp 100 per biji, meski berdampak pada penurunan
omzetnya.
Menurut
dia, hal itu terpaksa ditempuh demi kelangsungan roda usaha yang
ditekuninya selama 15 tahun. Amat mengaku tidak berani menaikkan harga
kerupuk karena khawatir ditinggalkan pelanggannya. “Saya tidak bisa
menaikkan harga, takut jika pelanggan mengeluh. Terapksa harga jualnya
tetap sama walaupun biayan prosuksi naik. Saya memilik bertahan. Yang
terpenting, usaha terus berjalan meskipun keuntungan sangat tipis,”
papar Amat.
Ukuran Diperkecil
Dalam
kondisi seperti itu, ia tidak mengurangi kadar bawang putih dalm
adnonan kerupuk yang dibuatnya. Hal itu dilakukan untuk menjaga cita
rasa kerupuk produksinya setiap hari ia memerlukan selalu kologram
bawang putih. Untuk menyiasati harga bawang yang tinggi, ia hanya
memperkecil ukuran kerupuk. Amat berharap harga bawang putih kembali
normal. Jika harga bawang putih terus melambung, rodak usaha pembuatan
kerupuk akan gulung tikar.
Berdasarkan
data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Kota Pekalongan, di sentra industri
kecil kerupuk di Kelurahan Sokorejo, terdapat 27 unit usaha pembuatan
kerupuk. Sebanyak 27 unit usaha pembuatan kerupuk tersebut, menyerap
tenaga kerja sebanyak 57 orang, dengan produksi 18.700.000 biji kerupuk
per tahun. Terkait harga bawang putih yang mahal, Walikota M Basyir
Ahmad meminta kepada pedagang yang memiliki stok bawang putih untuk
segera mengeluarkan dan menjualnya. (K30-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 18-03-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar