Pekalongan dalam Status Waspada DBD
( Isnawati / CN34 / JBSM )
sumber
PEKALONGAN. suaramerdeka.com - Dinas Kesehatan Kota
Pekalongan menyatakan status waspada Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pasalnya, baru tiga bulan, angka kasus DBD hampir menyamai angka kasus
DBD sepanjang tahun 2012. Karena itu, masyarakat diminta aktif mencegah
meluasnya penyebaran penyakit tersebut, di antaranya melalui gerakan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus.
“Tahun 2012, di
Kota Pekalongan ditemukan 15 kasus DBD. Namun pada awal tahun ini,
jumlah penderita DBD sudah begitu banyak, hampir mencapai angka kasus
DBD tahun lalu,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Dwi Heri
Wibawa pada Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pemberian Obat Massal
Pencegahan (POMP) Filariasis Tahun ke-3 di ruang Kalijaga Setda Kota
Pekalongan, Selasa (19/3).
Menurut dia, hingga saat ini jumlah
kasus DBD sudah mencapai 13 kasus. Karena itu, ia meminta kepada
masyarakat meningkatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan agar bebas
dari nyamuk. Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan akan segera
melakukan fogging massal di kelurahan-kelurahan endemis DBD.
“Fogging
massal harus segera dilakukan. Jika sebelumnya fogging massal di
kelurahan-kelurahan endemis dilakukan pada bulan April-Mei, tahun ini
fogging massal sebaiknya diajukan pada Maret ini,” tegasnya.
Kabid
Pengawasan Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas
Kesehatan Kota Pekalongan, Tuti Widayati menambahkan, daerah endemis
DBD berkurang dari sebelas kelurahan pada tahun 2012 menjadi enam
kelurahan tahun ini. Meskipun demikian, warga diminta meningkatkan
kewaspadaan karena semua kelurahan berpotensi.
“DBD berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), terutama pada musim penghujan.
Karena itu, masyarakat harus aktif melakukan upaya pencegahan,”
pesannya.
Enam kelurahan endemis DBD yakni Kelurahan Bendan,
Medono dan Pasirsari (Kecamatan Pekalongan Barat), Kelurahan Klego,
Kauman (Kecamatan Pekalongan Timur), serta Kelurahan Kandang Panjang
(Kecamatan Pekalongan Utara).
Menurut Tuti, pencegahan yang
paling utama melalui PSN dengan 3M plus (mengubur, menguras dan
menutup) tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang jentik. “PSN dan
pemberdayaan masyarakat menjadi strategi utama untuk mencegah
penyebaran DBD, bulan fogging atau penyemprortan. Fogging efektif
apabila diikuti dengan PSN,” tegasnya.
Sementara 3M plus, antara
lain membubuhkan larvasida, memelihara ikan, dan mengusir nyamuk dengan
membakar obat nyamuk. Beberapa upaya pencegahan lainnya antara lain
mengimbau ke sekolah untuk mengosongkan tempat penampungan air
menjelang liburan sekolah.
( Isnawati / CN34 / JBSM )
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar