M Nuh Ajak Nahdiyin Dukung Kurikulum Baru
REMBANG, suaramerdeka.com – Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengajak warga nahdiyin di Jawa
Tengah ikut mendukung rencana penerapan kurikulum baru 2013. Kurikulum
baru itu, kata Nuh, penting untuk menyelamatkan anak didik dari beban
berat kurikulum yang berlaku saat ini.
Berbicara di hadapan
warga Nahdlatul Ulama (NU) pada Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil)
NU Jawa Tengah di Kompleks Rusunawa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anwar
3 Sarang, Kabupaten Rembang, Jumat (29/3) malam, Nuh mengatakan ada
tiga komponen penting dalam kurikulum 2013.
Tidak hanya
menekankan pentingnya aspek pengetahuan dan keterampilan, pada
kurikulum baru para siswa juga ditekankan pada perbaikan sikap yang
berlandaskan agama dan budi pekerti. "Sikap disini diukur dari respon
siswa terhadap lingkungan sosial saat ini," katanya
.
Nuh
menambahkan, materi budi pekerti akan banyak diselipkan pada mata
pelajaran agama. Karena itu porsi jam mapel agama ditambah dari dua jam
menjadi empat jam.
"Ada yang berkelakar, dengan dua jam pelajaran
agama saja di Indonesia sudah banyak teroris. Bagaimana itu kalau
ditambah jadi empat jam," ujarnya disambut tawa peserta Musykerwil.
Nuh
menanggapinya dengan gaya Suroboyoan. "Karena hanya dua jam, maka
ngajinya setengah-setengah. Karena kurang paham agama munculah teroris.
Karena itu mapel Agama ditambah jadi empat jam agar ngajinya bisa
khatam sehingga siswa memahami agama dengan utuh," katanya.
Untuk
kalangan SD, perubahan kurikulum ditekankan pada penanaman kejujuran,
kebersihan dan disiplin siswa. Musykerwil NU Jateng digelar selama tiga
hari Jumat hingga Minggu (29-31/3).
Selain M Nuh, Menteri Agama
Suryadharma Ali, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz dan Ketua
Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD akan memberi ceramah pada kegiatan
itu.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar