Masyarakat Buta Pilgub, Golput Diprediksi Tinggi
SEMARANG, suaramerdeka.com - Pemilihan Gubernur
(Pilgub) Jawa Tengah 2013 tinggal menghitung hari. Namun sayangnya,
hingga saat ini mayoritas masyarakat Jawa Tengah masih belum tahu
Pilgub akan diselenggarakan pada 26 Mei mendatang.
Kondisi ini
dikhawatirkan akan memicu angka golput semakin tinggi. Ini disebabkan
sosialisasi yang dilakukan oleh KPU belum optimal. Beberapa pengamat
politik bahkan memprediksi angka golput dalam Pilgub Jateng mendatang
lebih dari 40 persen.
Pengamat politik dari Unwahas Semarang,
Joko Prihatmoko juga mempridiksi hal yang sama. Ini disebabkan masih
banyak masyarakat yang tak mengetahui Pilgub digelar 26 Mei. Hasil
penelitian terbaru yang digelar oleh Tim Komunikasi Partai Gerindra
menyebutkan masyarakat yang belum mengetahui kapan Pilgub digelar
bahkan mencapai 61,6 persen.
"Selama empat hari kami melakukan
penjajagan kepada masyarakat secara acak melalui telepon, dan hasilnya
mengejutkan. Masyarakat masih banyak yang tidak tahu kapan Pilgub
digelar," kata Ketua Tim Komunikasi DPD Partai Gerindra Jateng Dwi
Yasmanto, Kamis (21/3) di sela-sela tugas menyeleksi Bacaleg Gerindra.
Ia
menyatakan penelitian tersebut dilakukan secara sampling pada
masyarakat yang berumur 17 tahun ke atas di 35 kabupaten/kota di
Jateng. Hasilnya, dari 500 orang yang dilakukan penjajagan tercatat
61,6 persen atau sekitar 308 warga menyatakan tidak tahu dan sisanya,
38,4 persen atau sebanyak 192 orang yang menyatakan tahu.
Fakta
ini menurut dia sangat memprihatinkan mengingat jumlah penduduk Jateng
yang mempunyai hak pilih mencapai sekitar 27 juta jiwa.
"Artinya
Pilgub Jateng belum dikenal masyarakat sehingga potensi golput sangat
tinggi. Jika golput tinggi, gubernur yang terpilih sebenarnya mewakili
masyarakat mana? Dan akan kurang mendapat legitimasi masyarakat Jateng.
Pilgub Jateng harus diselamatkan," terang Dwi Yasmanto yang juga
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Jateng tersebut.
Karena itu,
menurut dia, KPU harus segera bergerak menggiatkan sosialisasi agar
angka golput tak semakin tinggi. Selain KPU, partai politik dan
instansi terkait juga mempunyai tanggung jawab melakukan sosialisasi.
Untuk
itu menjadi tugas bersama, tokoh masyarakat, parpol, KPU, dan semua
instansi terkait dalam menyosialisasikan dan menyukseskan Pilgub Jateng.
(
Setiawan Hendra Kelana / CN31 / JBSM )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar