Pemkot Segera Tentukan Daerah Replikasi Baru
KUNKER
- Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengadakan kunjungan
kerja ke Pekalongan guna melihat perkembangan kegiatan Penataan
Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kota Batik ini.
PEMKOT
- Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan berencana segera menentukan tiga
daerah replikasi baru untuk tahun 2013 ini, bagi pelaksanaan program
Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK). Demikian
disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kota Pekalongan, Ir Muhammad Feizal saat menyampaikan pidato sambutan
di hadapan rombongan Kunker dari Banjarbaru, Kalimantan Selatan, di
Ruang Sunan Kalijaga, Kompleks Setda Kota Pekalongan, Rabu (20/3).
Ketiga
daerah replikasi baru tersebut saat ini masih dalam tahap penilaian dan
seleksi, diperkirakan masing-masing daerah mendapatkan 1 Miliar. PLP-BK
merupakan program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat di Kota Pekalongan dan telah dimulai sejak tahun 1999. "Pada
awalnya program ini masih bernama Proyek Penanggulangan Kemiskinan di
Perkotaan (P2KP). Ada delapan kelurahan yang menjadi lokasi pada waktu
itu yakni Medono, Podosugih, Bendan, Noyontaan, Kandang Panjang,
Krapyak Lor, Jenggot dan Kraton Lor," bebernya.
Pada
P2KP tahap 2 yakni tahun 2003 meningkat menjadi 21 Kelurahan dengan
dana sebesar 2,95 Miliar. Tahun 2006 Pemkot mencanangkan replikasi P2KP
agar tidak terjadi kesenjangan dengan kelurahan lain dalam pelaksanaan
program penanggulangan kemiskinan. Diberikan kepada 17 Kelurahan.
"Mulai tahun 2006 hingga 2008, pelaksanaan dan pencairan dana BLM Paket
P2KP Kota Pekalongan dilakukan secara bertahap dalam tiga tahun. Tahun
2006 Rp 2 miliar, tahun 2007 Rp 2,5 miliar dan tahun 2008 Rp 3 miliar,"
jelasnya.
Tahun
2008 Pemkot memfasilitasi Program Replikasi PNPM Mandiri Perkotaan yang
berhasil membangun kelembagaan BKM dan menyusun dokumen PJM Pronangkis
di kelurahan tersebut. Pada tahun 2009 Kota Pekalongan mendapat 2
lokasi Pilot Project Neighbourhood Development atau PLP-BK yakni untuk
Kraton Kidul dan Kramatsari. "Terakhir, tahun 2012 kemarin Pemkot
mengembangkan kemanfaatan PLP-BK dengan lokasi di Yosorejo, Dekoro dan
Krapyak Lor," urainya.
Sementara
itu, Walikota Banjarbaru, Drs HM Ruzaidin Noor MAP, yang datang dengan
rombongan berjumlah kurang lebih 30 orang, menjelaskan jika wilayahnya
merupakan daerah baru karena berasal dari pemekaran Kabupaten Banjar
yang terjadi pada 20 April 1999.
Wilayah
Banjarbaru terdiri atas lima Kecamatan dan 20 Kelurahan dengan penduduk
mencapai sekitar 200 jiwa. "APBD pada tahun ini mencapai 637 Miliar
dengan anggaran yang telah dialokasikan sebanyak 2 Miliar 425 juta.
Sebagai wilayah baru, kami ingin banyak belajar dari daerah lain dan
salah satunya dengan Kota Pekalongan, misalnya dalam program PLP-BK,"
katanya. (ap15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar