Sabtu, 16 November 2013

SIM Administrasi Kota Pekalongan berbasis IT

Pemkot Bandung Pelajari SIM Administrasi di Kota Pekalongan

PEMKOT – Administrasi surat-menyurat dengan basis teknologi informasi (TI) yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, jadi jujugan Pemkot Bandung untuk study banding. Hal ini terlihat dari kunjungan rombongan Bagian Administrasi dan Sandi Telekomunikasi (Sanditel) Pemkot Bandung ke Kota Pekalongan, kamis (14/11). 
Rombongan dari Bandung yang berjumlah tujuh orang yang dipimpin Kasubbag, Administrasi dan Sanditel Bagian Tata Usaha Pemkot Bandung, Eddy Waluyo. Mereka diterima oleh Kabag Umum Setda Kota Pekalongan, Zainul Hakim SH MHum, didampingi sejumlah staf terkait, antara lain Kasubbag TU dan Sandi Telekomunikasi Setda Kota Pekalongan, Darminto, maupun perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat, Harri Rudianto, bertempat di Ruang Kresna, Setda Kota Pekalongan. Dalam kunjungan Study Banding tersebut, pokok-pokok bahasan yang dibicarakan adalah mengenai persandian, radio komunikasi, komunikasi telepon, jaringan internet, pengelolaan radiogram, serta pengelolaan administrasi surat-menyurat berbasis IT.
Kasubbag Administrasi dan Sanditel pada Bagian TU Pemkot Bandung, Eddy Waluyo, menuturkan bahwa kunjungannya ke Pemkot Pekalongan itu berawal dari kebijakan Walikota Bandung yang baru, Ridwan Kamil, San Walikota ingin agar pengelolaan administrasi surat-menyurat di jajaran lingkungan kantor pemerintahannya harus segera berbasis IT. “Bapak Walikota ingin agar pengelolaan surat menyurat harus berbasis IT. Informasi yang masuk pun harus segera sampai ke pimpinan. Selama ini, Pemkot Bandung dalam penyampaian nota dan naskah sandi, dan sebagainya kebanyakan masih pakai sistem-manual,” ungkap Eddy.
Ia mencontohkan, misalnya undangan kegiatan rapat dewan, rapat pimpinan, dan lainnya. “Ke depan, Pak Wali ingin agar lebih cepat dan efisien, pakai sistim online elektronik. Walaupun mungkin surat dalam bentuk fisik juga disampaikan. Tapi setidaknya, dengan berbasis IT, maka penyampaiannya akan lebih cepat dan efisien,” bebernya. Dari kegiatan itulah, maka mereka datang ke Kota Batik untuk mempelajari sistim administrasi dan pengelolaan surat-menyurat yang digunakan di lingkungan Pemkot Pekalongan. Karena mereka mendapat informasi, kalau Pemkot Pekalongan sudah melakukannya. “Kami ingin menggali sejauh mana dan bagaimana melakukannya dari Kota Pekalongan,” jelasnya.
Kabag Umum Setda Kota Pekalongan, Zainul Hakim, menjelaskan bahwa Pemkot Pekalongan, utamanya di lingkungan setda, sudah mulai menjalankan administrasi surat menyuratnya berbasis IT. Pemkot Pekalongan sudah melangkah ke e-goverment', dan sudah bergerak ke paperless government. “Proses administrasi, surat-menyurat dan semacamnya dari Pimpinan dan SKPD melalui Bagian Umum. Kami sudah pakai Free Open Source Software (FOSS). Adapun sarana prasarananya, dibantu rekan-rekan dari Diskominfo,” jelas Hakim.
Dia pun membeberkan kalau Pemkot Pekalongan beberapa kali sudah mendapatkan penghargaan tingkat nasional dalam penerapan IT, utamanya yang memakai aplikasi berbasis Open Souce. Penggunaan aplikasi berbasis open source untuk pemerintahan ini bahkan termasuk yang terbanyak, sehingga awal Oktober lalu mendapatkan penghargaan Rekor MURI. “Ke depan, kita berencana memakai diber optik untuk teknologi informasi di lingkungan Pemkot, untuk lebih menghemat anggaran dan memaksimalkan kinerja di bidang IT,” tambahnya. (way)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 15-11-2013)


Tidak ada komentar: