Sabtu, 30 November 2013

Warga Diminta Cepat Tanggap Memasuki Musim Hujan

Warga Harus Cepat Tanggap
PEKALONGAN – Memasuki musim hujan menjadi dilema bagi masyarakat di Kota Pekalongan, terutama yang bermukim di dekat bantaran sungai dan pantai. Setiap hujan deras, jalan dan pemukiman di daerah tersebut rawan banjir. Terkait dengan kondisi tersebut, warga diminta cepat tanggap dengan melakukan beberapa tindakan. Langkah yang harus dikerjakan antara lain secara rutin membersihkan tanaman enceng gondok di sungai.
Kalau tanaman itu di biarkan tumbuh subur, air sungai tidak akan mengalir lancar sehingga ketika musim hujan akan meluap ke pemukiman warga,” ujar Kepala Satpol PP Yos Rosyidi usai memberikan pengarahan dalam acara sosialisasi antisipasi terjadinya bencana alam, belum lama ini. Langkah berikutnya yakni warga rajin membersihkan selokan atau saluran air.
Menurutnya, langkah itu sangat penting karena pemukiman warga, terutama yang berada di wilayah utara berdekatan dengan pantai. Kalau saluran bersih, aliran air menjadi lancar dan tidak masuk ke kampung mereka. Ditambahkan, seandainya banjir terlanjur menggenangi pemukiman warga, diharapkan juga segera tanggap bencana. Seperti membantu warga yang menjadi korban banjir cukup parah dengan menyelamatkan pemilik dan barang-barangnya.
Puting Beliung
Selain itu mendirikan dapur umum untuk kepentingan bersama. “Dalam sosialisasi yang kami gelar, peserta adalah kelompok masyarakat di seluruh kelurahan. Setelah mendapat bekal, mereka akan menjadi pelopor masing-masing untuk pencegahan maupun menolong ketika terjadi musibah banjir di daerahnya,” imbuh Yos. Selain banjir, imbuh dia, kerawanan bencana saat musim hujan yaitu angin putting beliung. Selama ini, putting beliung beberapa kali melanda di wilayah Pekalongan dan merusak sejumlah rumah warga.
Apabila di dekat rumahnya, terdapat pohon yang tumbuh tinggi, supaya rajin memotong dahan dan barangnya,” kata Yos. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi tumbangnya pohon akibat serangan angin putting beliung. Kalau pohon itu masih tinggi, dikhawatirkan akan menimpa rumah yang didekatnya. (H4-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 23-11-2013)
 

Tidak ada komentar: