Warga Desak Pemkot Perbaiki Jembatan Bremi
PEKALONGAN –
Warga Kelurahan pasirsari Kecamatan Pekalongan Barat mendesak
pemerintah kota segera memperbaiki Jembatan Sungai Bremi. Kondisi
jembatan yang menjadi penghubung Kelurahan pasirsari dan pabean
tersebut menjadi pemicu banjir di daerah tersebut. Setiap hujan turun
deras, permukiman warga di sepanjang aliran sungai tersebut tidak luput
dari terjangan air sungai Bremi. Tanaman enceng gondok dan sampah yang
menyumbat di bawah jembatan sungai, mengakibatkan air tidak dapat
mengalir lancar ke muara hingga akhirnya meluber ke permukiman warga.
Lurah Pasirsari Maryoto, kemarin mengatakan, kondisi jembatan masih
berfungsi baik, tapi secara kontruksional tidak layak. Pasalnya bagian
bawah bangunan jembatan terlalu rendah, sehingga bermacam sampah dari
arah selatan yang hanyut terbawa arus sungai Bremi akan terhenti dan
menumpuk di sisi selatan jembatan.
“Sementara
ini kondisi jembatan masih dalam dilalui oleh berbagai jenis kendaraan,
baik dari arah Pasirsari menuju Pabean atau sebalinya. Tapi yang
menjadi persoalan adalah konstruksi bagian bawah jembatan yang selalu
tersumbat sampah,” paparnya. Dia mengaku sudah tiga kali mengajukan
surat permohonan perbaikan jembatan dengan panjang sekitar lima dan
lebar tiga meter tersebut ke pemerintah kota setempat. Namun hingga
sekarang belum mendapat tanggapan.
Dangkal
Meskipun
warga kerap bergotong royong membersihkan sampah dan enceng gondok yang
menyumbat jembatan, namun karena sungai telah dangkal oleh lumpur, maka
air tetap meluber dan menggenangi jalan dan permukiman warga. “Kami
hanya minta sungai bremi dinormalisasi dan jembatan penghubung
Kelurahan Pasirsari dan Pabean ditinggikan, agar permukiman warga di
sepanjang aliran sungai tersebut kondisinya tidak semakin parah akibat
luapan air sungai,” tandasnya. Sekitar 4.000 warga yang bermukim di RW
III dan IV Kelurahan Pasirsari menjadi langganan banjir dan rob. Saat
musim hujan seperti sekarang, air limpasan Sungai Bremi yang melintas
di sisi timur kelurahan tersebut merendam ratusan rumah warga.
Akhmad
Suhaimi (65), warga RT ¾ Kelurahan Pabean juga berharap adanya
normalisasi dan perbaikan Jemabatan Bremi. Pasalnya, hampir setiap
hujan turun atau musin rob, air yang seharusnya mengalir ke arah muara,
justru mengalir kembali ke selatan akibat tersumbat sampah dan tanaman
enceng gondok. “Apabila hujan turun atau musin rob, kondisi permukiman
warga semakin parah karena selalu tergenang air limpasan Sungai Bremi
Air tidak dapat mengalir karena tumpukan sampah dan tanaman enceng
gondok menyumbat di bawah jembatan,” terangnya. (mni/06)
(SUMBER : HARIAN PEKALONGAN, 08-03-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar