Orientasi Kependudukan dan KB Bagi Kades dan Kakel Suksesnya Program KB Tidak Lepas Peran dari Kades dan Kakel
Kajen- “Kenapa koq Kepala Desa/Kepala Kelurahan sering diundang di
Kabupaten?. Karena memang Desa/Kelurahan itu adalah wilayah yang paling
depan untuk sasaran program. Jadi posisi selaku Kades sangat penting
dan saya sangat berharap banyak kepada bapak/ibu saudara sekalian
Kepala Desa untuk hal itu”. Demikian disampaikan Bupati Pekalongan Drs.
H. A. Antono, M.Si saat membuka acara Orientasi Bagi Kepala
Desa/Kelurahan tentang Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
Tingkat Kabupaten Pekalongan Tahun 2012, di aula lantai I Setda, Kamis
(21/6).
Tidak mungkin, kata Bupati, walau Bupatinya sebagus apapun tidak mungkin kalau harus bekerja sendiri, sepintar apapun Kepala BKKBN kalau diminta harus kerja sendirian pasti juga tidak bisa. Tapi juga sebaliknya, serajin apapun Lurahnya kalau tidak didukung dari Bupati, dan tidak didukung oleh Kepala BKKBN, tidak didukung oleh Camat juga tidak bisa. Disitulah perlunya kebersamaan. Sehingga hal yang semacam ini saya anggap ini adalah hal yang penting.
Dalam kesempatan itu, Bupati menginformasikan kepada segenap yang hadir bahwa Desa Sinangohprendeng Juara I Tingkat Nasional untuk Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat untuk kategori Kabupaten/Kota. “Saya dapat informasi langsung dari Ketua TP PKK Kabupaten Pekalongan yang notabene adalah istri saya sendiri,” tegasnya.
KB menurut Bupati itu perlu. Kenapa? “Karena jumlah penduduk yang besar, apabila tidak mempunyai kualitas yang baik akan menjadi beban. Tetapi kalau jumlah penduduk itu mempunyai kualitas, hal itu akan menjadi daya dorong bagi pembangunan dan kesejahteraan. Nah bagaimana untuk menjadikan penduduk itu mempunyai kualitas, daya dorong dan kekuatan sebagai kekuatan pembangunan yaitu salah satunya adalah peran dari bapak/ibu sekalian Kepala Desa/Kelurahan dalam rangka suksesnya program KB,” ujar Bupati.
Bupati mengajak segenap hadirin untuk menghayati dan merenungkan secara jujur, secara rasional akan perubahan jaman yang harus kita sikapi dan kita jawab dengan baik.
Dalam acara itu Bupati meminta kepada seluruh unsur khususnya kepada Sekda agar program KB tersebut harus dicermati dengan baik sehingga dukungannya itu real. “Artinya Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam rangka mendukung program KB ini khususnya dalam politik anggaran itu hendaknya bisa seimbang,” pinta Bupati.
Memang program KB tidak bisa diukur dalam waktu yang pendek, apa sih sumbangsih program KB bagi pembangunan nasional? Hal itu tidak bisa diukur dalam waktu satu tahun jenis sumbangannya apa, tetapi jumlah penduduk adalah hal-hal yang mendasar, yang nantinya akan mempengaruhi sektor-sektor yang lain. Begitu juga kalau jumlah penduduknya tinggi, pertumbuhan ekonomi itu nantinya hasil atau manfaatnya tidak begitu terasa. Makanya hal ini harus menjadi sebuah pertimbangan dan sumbangan dari bapak/ibu sekalian yang ada di desa dan kelurahan itu sangat besar. “Hal ini sekali lagi saya titip untuk program KB bisa kita laksanakan secara bersama-sama,” harap Bupati Drs. H. A. Antono, M.Si
“KB ini tidak mungkin kita laksanakan sepotong-sepotong atau sendiri-sendiri, tetapi hendaknya bisa kita lakukan secara terus-menerus, saling mengisi dan memperkuat,” ucap Bupati sembari mengakhiri sambutan.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Dra. Sri Murtiningsih dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kabid Pengendalian Penduduk Trikoyo, MM menyampaikan pengelolaan program kependudukan dan keluarga berencana Jawa Tengah pada tahun 2011 pencapaian akseptor baru sampai dengan Desember 2011 : 1.087.108 atau 107,40% dari PPM : 1.012.169.
Sedangkan Kabupaten Pekalongan pencapaian
akseptor baru sampai dengan Desember 2011 adalah 23.013 atau 97.14%
dari PPM : 23.691. Untuk itu agar tahun 2012 ini pencapaiannya dapat
ditingkatkan. Untuk pencapaian peserta KB Aktif tahun 2011 adalah
146.765 atau 83% dari PUS Domisili : 176.816, dan PA : 139% dari PPM PA
: 105.309.
Berdasarkan sensus penduduk 2000 jumlah penduduk Kabupaten Pekalongan : 806.609 dan sensus penduduk 2010 jumlah penduduk : 836.621, LPP : 0,39. Sedangkan LPP Provinsi Jawa Tengah : 0,37.
Sasaran program kependudukan dan keluarga berencana tahun 2012 yaitu perkiraan permintaan masyarakat (PPM) jumlah peserta KB baru Jawa Tengah 982.124 sampai dengan bulan Mei 2012 adalah 412.160 atau 41,97% dari PPM. Jumlah peserta KB pria Provinsi Jawa Tengah 20.256 atau 28,50% dari PPM 71.063.
Pencapaian peserta KB aktif Provinsi Jawa Tengah 5.341.542 atau
127,12% dari PPM 4.201.900. Pencapaian PB Kabupaten Pekalongan sampai
bulan Mei 2012 adalah 8.136 atau 40,84%% dari PPM PB 19.922. Pencapaian
peserta KB baru KPS dan KS I sampai dengan Mei 3.477 atau 31,66% dari
PPM PB KPS dan KS I 10.984.
Pencapaian peserta KB aktif Kabupaten Pekalongan sebesar 142.501 atau 83,84% dari PUS 169.977. Pencapaian peserta KB aktif KPS dan KS. I sebesar 61.610 atau 36,25% dari PUS KPS dan KS. I sebesar 74.817.
Program KB juga sebagai salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Jawa Tengah yang masing tinggi yaitu 116/100.000 kelahiran hidup. Untuk itu program Jampersal harus selalu disosialisasikan kepada masyarakat dan program KB pasca persalinan, dan arahkan pemakaian alkon ke MKJP.
Untuk menjaga
kelestarian peserta KB, pembinaan kepada peserta KB aktif harus lebih
diintensifkan dengan menggerakkan kelompok-kelompok kegiatan yang ada
di masyarakat seperti BKB, BKR dan BKL dan perlunya hidup sehat dan
bersih.
Sedangkan Drs. Mujiyanto selaku Plt. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP dan KB) Kabupaten Pekalongan dalam laporannya menyampaikan tujuan kegiatan tersebut yaitu untuk meningkatkan komitmen program kependudukan dan keluarga berencana dengan mengambil kebijakan di tingkat Desa/Kelurahan. Disamping juga dalam rangka untuk mempromosikan program tersebut kepada Kepala Desa/Kelurahan.
Adapun pesertanya, menurut Mujiyanto, terdiri dari 285 Kepala Desa/Kelurahan se Kabupaten Pekalongan, Camat se Kabupaten Pekalongan beserta Ketua TP PKK Kecamatan dan Korlap KB dari 19 Kecamatan se Kabupaten Pekalongan.
Sedangkan untuk narasumber, terdiri dari Perwakilan BKKBN Jawa Tengah yang disampaikan oleh Kabid Pengendalian Penduduk Trikoyo, MM yang mengupas tentang Program Kependudukan dan Keluarga Berencana. Narasumber lain yakni Kabid Keluarga Berencana BPMP dan KB Kabupaten Pekalongan, Siti Aisyiyah, dengan megambil tema Kebijakan Program KB Kabupaten Pekalongan. (di2k).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar