Temanggung, Bupati Temanggung Drs. Hasyim Afandi minta petani
berpikir produktif dengan menanam komoditas unggulan yang menghasikan uang.
Dengan demikian terbuka kesempatan petani mampu bersaing dan hidupnya
lebih sejahtera.
Permintaan
itu disampaikan Bupati pada acara panen jahe gajah di Desa Tlogowungu
Kecamatan Kaloran Sabtu (23/6). Selain Bupati, panen jahe juga dilakukan oleh
Kepala Bappeda Bambang Dewantoro, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Masrik Amin Zuhdi disaksikan pejabat terkait dan pemanenan
dilanjutkan petani.
Menurutnya
petani era sekarang sudah waktunya bekerja keras dan
tenanan serta produktif selaras dengan perkembangan teknologi
pertanian. Filosofi itu artinya petani mesti berpikir maju belajar
dan terus belajar dalam bercocok tanam selektif memilih jenis
tanaman pertanian yang prospeknya cerah seperti jahe gajah guna
menghasilkan uang.
Sesuai analisa usaha ,dengan menanam jahe gajah
petani
bisa meraup keuntungan bersih Rp.114 juta/ hektar. Oleh
karena itu pihaknya menyambut positif upaya Dinas Pertanian, Perkebunanan
dan Kehutanan mengembangkan jahe gajah di Tlogowungu Kaloran sebagai
percontohan. Hal tersebut bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan
petani Dia mengharapkan agar budidaya penanamannya terus
dikembangkan di masa mendatang.
“Dengan
mengembangkan pola berpikir maju, kreatif, inovatif dan produktif, petani
tahu persis komoditas apa yang ditanam dan kapan harus menanam supaya hasilnya
banyak dan pada saat panen harganya mahal. Kesalahan yang acap kali
dilakukan petani pada umumnya berpikir tradisional kurang memperhatikan
tata cara bertani secara modern“ tandasnya.
PPL
Pertanian Kecamatan Kaloran Sutarno menjelaskan, jahe gajah yang dipanen
merupakan program pengembangan penanaman jahe gajah yang
ditanam pada tanggal 8 Nopember 2011 . Program tersebut dibiayai dana dekon APBN tahun 2011 sebesar Rp. 45 juta yang langsung masuk
rekening kelompok tani Rukun Santoso I desa Tlogowungu selaku pengelola . Jahe
tersebut ditanam di lahan seluas 1,5 hektar dan setelah berumur 8 bulan siap
dipanen.
Diutarakan sesuai
analisa usaha setiap 1 hektar membutuhkan benih 1,5 ton . Total biaya yang
dikeluarkan selama masa tanam Rp. 44 juta. Hasil ubinan panen dalam
1 hektar menghasilkan 35,2 ton , saat ini harga jual jahe gajah di pasaran
Rp.4.500/kg sehingga pendapatan keseluruhan Rp.158,4 juta . Dengan
demikian keuntungan bersih yang didapat sebesar Rp.114 juta .
Sugito
salah seorang petani anggota kelompok Tani Rukun Santoso I menuturkan, bercocok
tanam jahe gajah sangat menguntungkan untuk meningkatkan kesejahteraan
. Selain harga jualnya mahal, juga pemasarannya mudah dibeli
pedagang besar yang langsung datang ke desa berhubungan dengan petani. Oleh karena
itu lahan yang dimiliki akan terus ditanami jahe. ***(Hms/Edy Laks)
sumber:www.jatengprov.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar