Senin, 25 Juni 2012

Info dari Temanggung


Temanggung, Bupati Temanggung Drs. Hasyim Afandi minta petani berpikir produktif dengan menanam komoditas unggulan yang menghasikan uang. Dengan demikian  terbuka kesempatan petani mampu bersaing dan hidupnya lebih sejahtera.

Permintaan itu disampaikan Bupati  pada acara panen jahe gajah di Desa Tlogowungu Kecamatan Kaloran Sabtu (23/6). Selain Bupati, panen jahe juga dilakukan oleh Kepala Bappeda Bambang Dewantoro, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Masrik Amin Zuhdi disaksikan  pejabat terkait dan pemanenan dilanjutkan petani.

Menurutnya  petani era sekarang sudah waktunya  bekerja keras dan tenanan serta  produktif  selaras dengan perkembangan teknologi pertanian. Filosofi itu artinya petani  mesti  berpikir maju  belajar dan terus belajar dalam bercocok tanam selektif memilih jenis tanaman pertanian yang prospeknya cerah seperti jahe gajah guna menghasilkan uang. 

Sesuai analisa usaha ,dengan menanam jahe gajah petani bisa meraup keuntungan bersih Rp.114 juta/ hektar.  Oleh karena itu pihaknya  menyambut positif upaya Dinas Pertanian, Perkebunanan dan Kehutanan mengembangkan jahe gajah di Tlogowungu Kaloran sebagai percontohan. Hal tersebut bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan petani  Dia mengharapkan agar budidaya  penanamannya  terus dikembangkan di masa mendatang.

“Dengan mengembangkan pola berpikir maju, kreatif, inovatif dan produktif, petani tahu persis komoditas apa yang ditanam dan kapan harus menanam supaya hasilnya banyak dan pada saat panen  harganya mahal. Kesalahan yang acap kali dilakukan petani pada umumnya berpikir tradisional kurang memperhatikan  tata cara bertani secara modern“ tandasnya.

PPL Pertanian Kecamatan Kaloran Sutarno menjelaskan, jahe gajah yang dipanen merupakan program pengembangan penanaman jahe gajah yang ditanam pada tanggal 8 Nopember 2011 . Program tersebut  dibiayai dana dekon APBN tahun 2011 sebesar Rp. 45 juta yang langsung masuk rekening kelompok tani Rukun Santoso I desa Tlogowungu selaku pengelola . Jahe tersebut ditanam di lahan seluas 1,5 hektar dan setelah berumur 8 bulan siap dipanen.

Diutarakan  sesuai analisa usaha  setiap 1 hektar membutuhkan benih 1,5 ton . Total biaya yang dikeluarkan selama masa tanam Rp. 44 juta. Hasil ubinan panen dalam 1 hektar menghasilkan  35,2 ton , saat ini harga jual jahe gajah di pasaran Rp.4.500/kg sehingga pendapatan keseluruhan Rp.158,4 juta . Dengan demikian  keuntungan bersih  yang didapat sebesar Rp.114 juta .

Sugito salah seorang petani anggota kelompok Tani Rukun Santoso I menuturkan,  bercocok tanam jahe gajah sangat menguntungkan untuk meningkatkan  kesejahteraan . Selain harga jualnya mahal, juga pemasarannya mudah dibeli pedagang besar yang langsung datang ke desa berhubungan dengan petani. Oleh karena itu lahan yang dimiliki  akan terus ditanami jahe. ***(Hms/Edy Laks)
sumber:www.jatengprov.go.id

 

Tidak ada komentar: