Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengimbau para perajin
canting di daerah setempat bisa menggunakan bahan baku alternatif,
seperti seng dan monel terkait mahalnya harga tembaga yang digunakan
sebagai alat membatik itu.
Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan, Doyo Budi Wibowo di Pekalongan, Selasa mengatakan, saat ini kendala utama yang dihadapi perajin canting, adalah kesulitan bahan baku canting sehingga akan menghambat usaha mereka.
Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan, Doyo Budi Wibowo di Pekalongan, Selasa mengatakan, saat ini kendala utama yang dihadapi perajin canting, adalah kesulitan bahan baku canting sehingga akan menghambat usaha mereka.
"Dengan menggunakan bahan baku alternatif yang harganya lebih murah ini maka konsumen akan tertarik karena akan terjangkau dan akan membuat pangsa pasar makin luas," katanya.
Menurut dia, dengan berkembangnya produk canting ini maka juga akan berdampak terhadap kerajinan batik di Kota Pekalongan ikut berkembang pula karena mampu mengahasilkan banyak corak dan motif batik.
"Tidak hanya itu saja, keuntungan lain menggunakan bahan alternatif ini, adalah membantu percepatan 'brand' canting sebagai cinderamata khas Kota Pekalongan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar