- Perbaikan Jembatan Bremi
Pekalongan-
Perbaikan Jembatan Bremi yang kerap menimbulkan kemacetan diharapkan
segera selesai dalam waktu dekat. Supervisor konsultan perbaikan
jembatan dari PT Dacria, Suroso, saat ditemui di lokasi perbaikan
jembatan Kali Bremi menuturkan, proses pengaspalan akan dilakukan
setelah proses pengeringan cor beton alas jembatan mencapai umur lebih
dari 21 hari.
’’Cor sudah dilakukan Kamis (14/6) dinihari dan sekarang dilakukan
pembasahan supaya konstruksi cor lembab dan tidak terjadi
retak-retak,’’ ujar Suroso, kemarin.
Air yang digunakan, menurut Suroso, tidak menggunakan air Kali Bremi
melainkan dengan air PDAM setempat yang diambil dari salah satu kantor
terdekat. ’’Air kali sudah tercemar dan tidak boleh digunakan karena
tidak sesuai dengan spesifikasi. Pembasahan cor jembatan harus
menggunakan air PDAM yang sesuai aturan,’’ imbuhnya.
Mutu Beton
Melihat umur dari Jembatan Bremi yang sudah dibangun 37 tahun lalu,
diperkirakan umur jembatan usai diperbaiki saat ini juga diharapkan
sama dengan umur jembatan terdahulu.
’’Untuk lantai jembatan menggunakan mutu beton K-350. Sedangkan
untuk trotoar menggunakan mutu beton K-125 dan sandaran jembatan
menggunakan mutu beton K-250, dengan suplai beton dari CV Jati
Kencana,’’ kata Suroso.
Sementara itu dari pengamatan Suara Merdeka di lapangan, arus dari
arah Jl Slamet, kemacetan panjang sering terjadi lantaran faktor
tambahan, yakni rusaknya perlintasan kereta di Jl Slamet. Akibat
kerusakan jalan tersebut, beberapa truk tak mau ambil risiko dan
memilih berhenti beberapa jarak sebelum lokasi perlintasan kereta api.
Mereka menunggu jalur di depannya sudah kosong dari antrean.
’’Daripada saya antre di atas rel yang rusak dan nanti ada kereta
lewat, lebih baik saya berhenti sebelum rel saja biar aman,’’ ungkap
Ahmad (58) sopir truk asal Magelang.
Dari arah barat, antrean panjang kendaraan terjadi sejak hari Selasa
hingga Minggu. ’’Macet dari pagi hingga siang, dan sore hingga malam
pukul delapan,’’ ujar Eko (26) salah satu pengasong di depan Polsek
Tirto. ’’Hanya hari Senin yang lengang dan arus baru mulai lancar,’’
tambah pengasong kacang rebus dan telur puyuh ini. (K21-49)
sumber:www.suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar