Kamis, 07 Maret 2013

'Bersahabat' Dengan Rob dan Banjir

Rob Kian Parah, Warga Tinggikan Rumah

PEKALONGAN – Akibat rob yang kian parah dan sudah belasan tahun menggenangi permukiman di Kelurahan Pabean, Kecamatan Pekalongan Utara dan sekitarnya, warga terpaksa melakukan upaya peninggian lantai rumah mereka. Padahal langkah tersebut sudah dilakukan berkali – kali. Kondisi rumah warga di kawasan langganan air laut pasang atau rob di Kelurahan Pabean, Kecamatan Pekalongan Utara dan sekitarnya semakin hari kian parah. Hampir setiap hari selama belasan tahun terakhir, rumah warga tidak luput dari genangan rob.

Salah satu upaya agar rob tidak mengalir dan menggenangi ruangan rumah setinggi 10-20 centimeter selama berhari – hari, sebagian warga terpaksa meninggikan lantai rumahnya untuk kali kesekian. “Lantai rumah ini kembali saya bongkar untuk keperluan peninggian sekitar 40 centimeter. Padahal sekitar lima tahun lalu sudah ditinggikan 40 centimeter, tapi air laut tetap masuk rumah,” kata Akhmad Suhaimi (65), di Pabean, kemarin.
Warga RT ¾ Kelurahan Pabean, Kecamatan Pekalongan Utara, mengaku kewalahan mengatasi luapan air laut yang hampir setaip hari selama 15 tahun terakhir menggenangi rumahnya. Meskipun warga di kawasan langganan rob itu sudah meninggikan lantai rumah, namun rob tetap menerjang dan merendam permukiman warga. Warga yang bermukim di sejumlah kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara harus menyaipkan dana ekstra untuk peninggian lantai. “Uang yang semestinya digunakan untuk makan, biaya sekolah anak, ataupun kebutuhan lainnya terpaksa dialihkan untuk memperbaiki lanati rumah. Sebab, hampir sepanjang hari kaki saya berkecimpung dengan air laut yang masuk ke rumah,” terangnya.

Sungai Meluap
Kondisi permukiman warga di wilayah pesisir itu semakin parah saat musim hujan seperti sekarang. Air Sungai Bremi yang melintasi kelurahan ini kerap meluap dan limpasan air sungai bercampur rob mengalir ke ribuan rumah warga. “Air sungai Bremi ke arah utara, seharusnya mengalir ke arah utara, saat musim hujan dan rob seperti saat ini justru kembali mengalir ke selatan, akibat air laut pasang,” katanya.

Kondisi serupa juga dialami Slamet (70), warga Pabean yang juga meninggikan lantai rumahnya. Meskipun sudah beberapa kali meninggikan lantai rumah, tapi air hujan bercampur rob tetap merendam ruangan dan berbagai perabot rumah tangga. “Seluruh ruangan rumah saya tidak luput dari genangan rob. Padahal kami meninggikan lantai hingga lebih dari 50 centimeter. Tapi, rob tetap masuk dan semakin hari kondisi perkampungan ini kian parah,” ungkapnya. (mni/06)


(SUMBER : HARIAN PEKALONGAN, 05-03-2013)

 

Tidak ada komentar: