Galangan Kapal Slamaran Jadi Ikon Baru Pekalongan
PEKALONGAN - Galangan kapal yang berada di Pantai Slamaran, Pekalongan
bisa menjadi ikon baru Kota Batik. Pasalnya, di sana merupakan pusat
produksi kapal-kapal baja karya asli putra daerah.
Dandim 0710/Pekalongan Letkol Kav Wahyu Eko Purnomo pada kunjungannya ke galangan kapal Slamaran, baru-baru ini bersama Dandim se-Eks Karesidenan Pekalongan menyatakan, ketertarikannya dan dukungannya terhadap keberadaan galangan kapal Slamaran.
‘’Galangan kapal di Slamaran memunculkan dampak positif bagi Pekalongan,’’ katanya. Usaha pembuatan kapal baja itu mampu menyerap tenaga kerja cukup banyak, sehingga membantu pemerintah dalam hal penyediaan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran.
Dandim 0710/Pekalongan Letkol Kav Wahyu Eko Purnomo pada kunjungannya ke galangan kapal Slamaran, baru-baru ini bersama Dandim se-Eks Karesidenan Pekalongan menyatakan, ketertarikannya dan dukungannya terhadap keberadaan galangan kapal Slamaran.
‘’Galangan kapal di Slamaran memunculkan dampak positif bagi Pekalongan,’’ katanya. Usaha pembuatan kapal baja itu mampu menyerap tenaga kerja cukup banyak, sehingga membantu pemerintah dalam hal penyediaan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran.
ilustrasi
“Apabila nantinya galangan kapal berkembang pesat, Pekalongan akan dikenal sebagai daerah pembuat kapal baja, selain batik yang sudah dikenal sejak lama,” tandas Wahyu.
Apabila industri kapal baja di Kota Batik meningkat serta berkembang pesat, bukan tidak mungkin Pekalongan akan menjadi pusat pembuatan kapal baja di Jawa Tengah.
Seperti yang sudah diketahui Pekalongan telah dikenal seantero Nusantara sebagai pusat daerah penghasil batik.
Adanya galangan kapal baja di Slamaran yang dijadikan tempat produksi kapal-kapal baja karya asli putra daerah akan menambah nilai plus bagi Pekalongan. Dengan demikian nantinya Kota Pekalongan akan dikenal juga sebagai daerah pembuat kapal baja, selain daerah penghasil batik yang sudah kondang sejak lama.
Lahan Tidur
Pemilik galangan kapal baja Agus Triharsito mengatakan, galangan kapal miliknya memanfaatkan lahan milik salah satu perusahaan milik BUMN yang sebelumnya hanya lahan tidur yang dipenuhi semak belukar. (H65-49,47)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar