“Banyak yang Belum Menyadari Terorisme dan Radikalisme Berada di Lingkungan Kita”
Dari Sosialisasi Peningkatan Kewaspadaan Potensi Terorisme dan Radikalisme
Guna membentengi para pelajar dan pemuda dari virus terorisme dan radikalisme, Kesbangpol dan Linmas Jateng dengan Kesbangpol Kota Pekalongan menggelar kegiatan di ruang amarta, Kamis (7/3). Seperti apa? M. AINUL ATHO, PekalonganDALAM kegiatan tersebut sebanyak 80 pelajar dari 27 SMA di Kota Pekalongan, diajarkan untuk bagaimana mendeteksi gerakan terorisme yang mulai muncul di lingkungan sekitar. Mengingat makin mendekatnya gerakan terorisme dan radikalisme dalam kehidupan sehari-hari.
“Untuk itu, perlu peran serta dari seluruh elemen dalam melindungi, dan mengantisipasi masuknya gerakan tersebut dalam lingkungan kita,” ucap Waaster Kasdam IV/Diponegoro Letkol Inf Narliansyah dalam kegiatan tersebut.
Menurut Narliansyah, ancaman redikalisme dan terorisme di Indonesia sudah masuk dalam kategori waspada. “Ibarat sakit, itu sudah koma. Karena, memang kondisinya sudah memperihatinkan, dimana banyak pemuda dan pelajar yang belum menyadari bahwa terorisme hadir di sekitar kita. Sehingga mereka gampang masuk di dalamnya,” beber dia.
Narliansyah mencontohkan, bagaiman taman di area Kampus Universitas Indonesia (UI) di Depok, bisa dijadikan tempat penyimpanan sejata bagi para teroris. Hal tersebut membuktikan bahwa keberadaan mereka sangatlah dekat dengan kita sehingga patut diwaspadai.
Sebagai bagian dari masyarakat, menurut Narliansyah ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah masuknya terorisme dalam lingkungan. Diantaranya adalah dengan peran serta masyarakat untuk bersama menjadi benteng dari masuknya hal-hal tersebut.
Selain itu, perlu adanya peningkatan komunikasi dan pendekatan yang baik antar tokoh masyarakat, tokoh organisasi dan tokoh pemuda. “Selain itu, kita juga harus menjaga kebudayaan bangsa seperti sikap saling peduli antar sesama, serta terus meningkatkan nasionalisme dalam diri masing-masing,” terangnya lagi.
Sementara itu, perwakilan dari Direktorat Intelkam Polda Jateng, Jamiun, dalam materinya membeberkan beberapa kota di Jawa Tengah yang seringkali terdapat kegiatan kelompok radikal. Salah satu diantaranya adalah Pekalongan. “Ada beberapa daerah lain seperti Solo raya, Magelang, Cilacap, Pekalongan, Kebumen, Temanggung dan Semarang,” bebernya.
Dirinya juga menjelaskan beberapa faktor penyebab munculnya gerakan tersebut. Seperti kurangnya pemahaman dan salah dalam memahami konteks agama yang benar, kedangkalan berpikir dan emosional. “Jadi kita harus waspada terhadap lingkungan kita. Jika menemui hal yang kurang pas, lebih baik langsung mengkomunikasikannya dengan pihak yang berwajib,” pesannya.
Dalam kegiatan tersebut, juga hadir Kepala Kesbangpol Kota Pekalongan, Drs Tjuk Kushindarto, perwakilan dari Kesbangpol dan Linmas Jateng, Joko Arianto SH dan Drs Agus Prihardi dan dibuka langsung Wakil Walikota Pekalongan, H Alf Arslan Djunaid. (ap16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar