Jumat, 08 Maret 2013

Kota Pekalongan Mencoba Menjalin Kerjasama Dengan Tiga Kota Kreatif Dunia

Daftarkan Jadi Kota Kreatif Dunia 

KOTA Pekalongan berencana mendaftarkan diri menjadi Kota Kreatif Dunia, yang dicanangkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Saat ini, untuk wilayah Jawa telah ada tiga kota kreatif yang juga mendaftar yaitu Solo, Yogyarkarta dan Bandung. Walikota Pekalongan, dr HM Basyir Ahmad dalam acara Coffe Morning yang digelar di Ruang Sunan Kalijaga (6/3) pagi, mengatakan bahwa Unesco telah menganugerahi 35 kota di dunia sebagai Kota Kreatif. Masing – masing Kota Kreatif tersebut memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri. Beberapa karakteristik dan keunikan tersebut seperti kota musik, media seni, perfileman, kuliner, sastra, desain serta kota kerajinan dan seni rakyat.

 museum anak korea

Dan Kota Pekalongan berencana untuk masuk dalam karakter yang terakhir. “Batik telah diakui sebagai warisan budaya tak berada oleh Unesco. Selain itu, Kota Pekalongan juga memiliki museum batik yang masuk menjadi Best Practices dari Unesco. Handycraft dan seni batik akan menjadi fokus utama disamping kesenian dan bangunan kuno yang ada disini,” bebernya.

  museum anak korea

Untuk membuktikan keseriusan, Pemkot telah mencoba menjalin kerjasama dengan tiga kota Kreatif Dunia dalam kategori Kota Kerajinan dan seni rakyat, yang meliputi Incheon (Korea Selatan). Kanzawa (Jepang) dan Santa Fe (USA). “Setidaknya ada lima Kota Kreatif Dunia yang kami hubungi. Namun baru tiga kota yang telah menjawab ajakan kerjasama tersebut,” ujarnya. Adapun syarat – syarat untuk menjadi Kota Kreatif Dunia bisa dipenuhi asalkan seluruh stakeholder mampu bekerjasama dan mendukung kegiatan ini. Beberapa hal yang akan dilakukan Pemkot dalam waktu dekat inji yaitu melakukan pendataan nama, dan jumlah perajin batik untuk dimasukkan dalam Paguyuban atau Perkumpulan untuk kemudian diserahkan kepada Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). “Untuk batik, Pekalongan telah memiliki peninggalan – peninggalan, sejarah, museum dan hasil karya yang banyak. Tinggal semua itu didata dengan baik agar bisa memenuhi syarat administrasi yang ditentukan sebagai Kota Kreatif Dunia,” tambahnya. (ap15)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 07-03-2013)

 

Tidak ada komentar: