Pengurangan Jamkesmas, Dinkes Ketiban Masalah
PENGURANGAN
kuota Jamkesmas yang terjadi di beberapa wilayah baik kota maupun
kabupaten, memberikan permasalahan tersendiri bagi Dinas Kesehatan
setempat. Instansi tersebut, menjadi sasaran utama komplain dari
masyarakat, karena adanya pengurangan kuota maupun sasaran penerima
yang tak tepat. Hal tersebut dijelaskan Kepala Dinas Provinsi Jateng,
Anung Sugihantono dalam kegiatan Rakerkesda Kota Pekalongan, (5/3).
Menurut Anung, permasalahan tersebut dipastikan terjadi di hampir
seluruh wilayah. “Meskipun mekanisme penentuan Jamkesmas sudah beberapa
kali dijelaskan, tetap saja Dinas Kesehatan mendapatkan banyak
komplain. Padahal dalam kasus ini, Dinkes di tingkat kota sama sekali
tidak terlibat,” tuturnya.
Dikatakannya
lagi, penyebab utama Dinkes menjadi sasaran adalah karena merekalah
yang mendistribusikan kartu tersebut. Sehingga dalam persepsi
masyarakat. Dinkes terlibat didalamnya. “Pastinya Pemkot juga telah
menjelaskan terkait hal tersebut, namun tetap tidak bisa mengubah
persepsi masyarakat,” imbuh Anung. Anung menjelaskan, sebenarnya proses
mulai dari pendataan hingga pencetakan kartu Jamkesmas baru, seluruhnya
ada di Kementerian Kesehatan.
“Pendataan, dilakukan oleh BPS melalui
program PPLS 2011. data yang didapat, kemudian diberikan kepada TNP2K
untuk dijadikan Basis Data Terpadu yang digunakan sebagai acuan dari
Pemerintah Pusat. Sedangkan untuk Jamkesmas. TNP2K memberikan data
kepada Kemenkes untuk mencetak kartunya. Setelah tercetak, baru
diberikan kepada Dinkes masing – masing kota untuk didistribusikan,”
beber Anung. Akibatnya, lanjut Anung, kini Dinkes setempat yang ketiban
permasalahan. Sehingga, masing – masing pemerintahan harus berfikir
keras mencari solusi yang terbaik bagi warganya. “Solusinya, jaminan
kesehatan yang merata bisa terwujud,” pungkasnya. (ap16)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 07-03-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar