Minta Prioritaskan Tata Pasar Banjarsari
PEKALONGAN –
Pemkot Pekalongan tahun ini berencana merevitalisasi lantai tiga Pasar
Banjarsari. Namun, rencana revitalisasi tersebut disambut skeptis oleh
sejumlah pedagang Pasar Banjarsari. Sejumlah pedagang meminta pemkot
lebih memprioritaskan Penataan (zoning) pedagang dan pembangunan pintu
depan sebagai akses atau jalan masuk ke Pasar Banjarsari dari Jalan
Sultan Agung untuk meramaikan Pasar Banjarsari, daripada merevitalisasi
lantai tiga pasar. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Kota
Pekalongan, Supriyono menjelaskan, tahun ini pemkot akan merevitalisasi
lantai tiga Pasar Banjarsari. Pemkot telah menyiapkan anggaran sebesar
Rp 900 juta untuk keperluan tersebut.
“Lantai
tiga Pasar Bajarsari akan ditata ulang sehingga akses atau jalan masuk
ke lantai tiga pasar Banjarsari nantinya akan lebih mudah,” terang
Supriyono. Beberapa pedagang yang menempati lantai tiga Pasar
Banjarsari mengaku pasrah apabila pemkot akan merevitalisasi lantai
tiga pasar tersebut. Darwati, salah satunya, baginya yang terpenting
para pedagang yang menempati lantai tiga Pasar Banjarsari bisa meraup
pendapatan seperti dulu.
“Kami
hanya berharap, Pasar Banjarsari bisa seramai dulu, seperti saat pasar
ini belum dibangun tiga lantai,” harapnya. Saat ini, imbuh dia, lantai
tiga Pasar Banjarsari hanya ramai pada pagi hari mulai pukul 05.00
hingga pukul 08.00. Menurut dia, jika sudah agak siang, para pedagang
pindah berjualan disepanjang jalan di sebelah utara Pasar Banjarsari.
Harapan yang sama disampaikan Admin. Menurutnya, jika ingin meramaikan
kembali pasar banjarsari, yang perlu dilakukan tidak hanya
mereviltalisasi bangunan, namun juga perlu penataan pedagang atau
zoning.
Pintu Masuk
Ketua
Ikatan Pedagang Pasar Banjarsari (IPPB), Asrori Slamet mengatakan,
pembangunan pintu depan sebagai akses utama masuk ke Pasar Banjarsari
merupakan kebutuhan yang sangat mendesak untuk meramaikan Pasar
Banjarsari. “Selama ini, Mal Borobudur baru buka pada pukul 10.00.
Padahal, para pedagang di pasar tradisional Banjarsari sudah mulai
menggelar dagangan sejak pukul 05.00,” terangnya. Karena itu, pihaknya
mendesak Pemkot Pekalongan memprioritaskan pembangunan pintu di depan
untuk memudahkan pengunjung ke Pasar Banjarsari.
“Pasar
Banjarsari merupakan satu – satunya pasar induk yang tidak mempunyai
pintu masuk dari depan. Yang ada pintu masuk dari belakang dan samping.
Seharusnya pintu depan dibangun dulu agar bisa mengembalikan keramaian
pasar tradisional Banjarsari, bukan merevitalisasi lantai tiga,”
tegasnya. Menurut dia, revitalisasi lantai tiga Pasar Banjarsari bukan
langkah yang tepat. Pasalnya, lantai tiga pasar tersebut sudah
ditinggalkan para pedagang. “Sebagian besar pedagang beralih menjadi
pedagang pasar tiban, dan sebagian lainnya pindah ke Pasar Grogolan,”
paparnya. (K30-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 04-03-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar