Pekalongan,
Info Publik - Para guru komputer atauTIK saat ini sedang dalam kondisi
resah. Mereka mengkhawatirkan nasibnya seiring dengan diberlakukanya
kurikulum baru pada tahun ajaran 2013 mendatang, yang akan menghapuskan
mata pelajaran TIK di sekolah-sekolah. ‘uneg-uneg’ . itu disampaikan
kepala Sekolah SMP Salafiyah Pekalongan H Machmud Masykur pada acara
sosilisasi Sistim Inovasi Daerah (SIDa) untuk Kepala sekolah SMP dan
SLTA Se Kota Pekalongan di Ruang jetayu, Rabu (6/3). Sebagai pembicara
pada acara itu adalah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
(Diskominfo) Kota Pekalongan Sri Budi Santoso. Sedangkan bertindak
sebagai moderator adalah Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga (Disdikpora) Kadaryanto.
Saat
sesi tanya jawab mantan politisi senior di PPP Kota Pekalongan
menyampaikan uneg-unegnya tersebut. Karenanya ia menyatakan para guru
TIK itu membutuhkan perlindungan hukum agar bisa terus bekerja. “Saya
sangat berharap agar pemerintah memperhatikan hal itu, karena saat ini
para guru TIK sedang kebingungan untuk mengajar” tegasnya.
Sementara
itu Sri Budi Santoso dalam paparanya mengatakan saat ini Kota
Pekalongan sedang menuju sebagai salah satu Kota Kreatif di dunia.
Sedangkan untuk bisa kratif sangat diperlukan inovasi. “Inovasi disini
tidak melulu di bidang IT atau komputer namun di segala bidang yang
bisa bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Ditambahkanya
ada 8 ciri-ciri daerah unggul dan kreatif. Diantaranya adalah membangun
kerangka umum inovasi, mengembangkan daya dukung IPTEK dan kemampuan
absorsi UKM. “Selain itu juga menumbuhkan jaringan, difusi inovasi,
best practice dan membangun budaya inovasi,” tandasnya.
Yang
tidak kalah penting menurut Sri Budi Santoso adalah penyelarasan dengan
perkembangan global. “Jika tidak maka bisa dipastikan usaha apapun
tidak akan berkembang,” tambahnya. Salah seorang peserta dari SMP 15
Naila Anna mengaku acara ini cukup penting baginya untuk bisa lebih
memahami SIDa. (diskominfo/007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar