Bentrok Antar Suporter Sepakbola Pecah di Pekalongan
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN
- Puluhan penonton dan tiga anggota Kepolisian Resor Pekalongan Kota
mengalami luka, akibat kericuhan yang terjadi antar suporter sepakbola,
dalam pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia antara Persip Pekalongan
dengan PSIS Semarang, di Stadion Kota Batik Pekalongan, Jumat
(1/3/2013) sore.
Suporter kedua kesebelasan tersebut saling
lempar benda keras saat berada di stadion, dan berlanjut di luar
stadion, usai pertandingan. Sejumlah mobil dan sepeda motor juga sempat
terkena lemparan batu.
Menurut sejumlah saksi,
kericuhan mulai terjadi saat istirahat antara babak pertama dan kedua.
Saat itu, PSIS unggul dengan 1-0 atas Persip, setelah sebelumnya PSIS
berhasil memasukkan bola ke gawang Persip melalui tendangan Imral
Usman.
Kurniawan (40), salah seorang penonton
mengatakan, pada saat istirahat antara babak pertama dan kedua, terjadi
saling lempar batu antar suporter. Kericuhan itu sempat dikendalikan
petugas keamanan, sehingga pertandingan berlangsung kembali.
Pada
babak kedua, Persip menyamakan kedudukan menjadi 1-1, melalui tendangan
pinalti Patricio Jimenez. Setelah itu, suasana kembali ricuh, dan
kembali terjadi saling lempar benda keras antar suporter.
Meskipun
demikian, pertandingan tetap berlangsung hingga selesai, dengan
kedudukan 1-1. Usai pertandingan, kericuhan terus berlangsung. Massa
turun ke lapangan dan sempat terjadi adu fisik.
Aksi saling
menghadang berlanjut di jalan-jalan, hingga jalur pantura Gajah Mada
dan Jalan Merdeka Kota Pekalongan, yang berjarak sekitar 500 meter dari
Stadion Kota Batik.
Saat ini, situasi wilayah
Kota Pekalongan sudah terkendali. Kepala Polres Pekalongan Kota, Ajun
Komisaris Besar Dhani Hernando mengatakan, saat ini suporter PSIS sudah
kembali semuanya.
"Suporter PSIS sudah kami kawal," katanya.
Menurut Dhani Hernando, beberapa aksi penjarahan dan pelemparan juga
berhasil digagalkan polisi. Polisi yang terkena lemparan tiga orang,
sedangkan puluhan penonton luka.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar