KLH Menargetkan 15.000 Lubang Biopori
PEKALONGAN
– Untuk mencegah banjir, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Pekalongan
akan membuat sumur resapan dan lubang biopori. KLH Kota Pekalongan
menargetkan pembuatan lubang biopori sebanyak 15.000 di seluruh wilayah
Kota Pekalongan tahun ini.
Kepala
KLH Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto mengatakan, dari target 15.000
lubang biopori, hingga saat ini sudah tercapai sebanyak 11.000 lubang
biopori. Sebanyak 11.000 lubang biopori itu tersebar di
kelurahan-kelurahan di Kota Pekalongan dan di kantor-kantor di
lingkungan Pemkot Pekalongan.
“Sisanya
segera kami realisasikan. Harapannya tahun ini bisa tercapai 15.000
lubang biopori,” kata dia, senin (10/3). Selain membuat lubang biopori,
KLH Kota Pekalongan juga akan membangun sumur resapan. Menurut dia,
berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Pekalongan, ditargetkan ada 100 sumur resapan di Kota Pekalongan.
“Data
terakhir, hingga saat ini sudah ada 80 sumur resapan di Kota
Pekalongan,” ujar dia. Lubang biopori dan sumur resapan tidak hanya
berfungsi membantu penyerapan air hujan, tetapi juga menjaga
ketersediaaan air tanah.
Banjir Tiga Kali
Masuknya
air hujan melalui peresapan tersebut akan menjaga cadangan air tanah.
Sehingga ketika turun hujan, air hujan tidak hanya terbuang dan membuat
genangan. Namun, air tertampung dan masuk ke dalam tanah sebagai air
resapan yang nantinya menjadi cadangan air tanah. Di sisi lain, untuk
mencegah banjir, DPU Kota Pekalongan akan membenahi dan membangun
infrastruktur penanggulangan banjir. Di antaranya, normalisasi Sungai
Loji dan Sungai Bremi, pembangunan parapet (tembok penahan) dan
pengadaan pompa-pompa lingkungan.
Seperti
diketahui, sejak awal tahun hingga Februari, tercatat tiga kali banjir
besar merendam sejumlah kelurahan di Kota Pekalongan. Hal itu
mengakibatkan aktivitas warga lumpuh total. (K30-68)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 11-03-2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar