Cegah Erosi, 300 Bibit Bambu Ditanam
KOTA –
Forum Kota Hijau (FKH) Kota Pekalongan bersama sejumlah komunitas lain,
melakukan kegiatan penanaman bibit pohon bambu di sepanjang bantaran
sungai Klego hingga Slamaran, Sabtu (15/3). Penanaman bibit pohon bambu
tersebut, ditujukan untuk mencegah erosi, dan sedimentasi di sepanjang
sungai yang diharapkan dapat mencegah meminimalisir dampak banjir ke
wilayah pemukiman.
Ketua FKH, Trias Wahyu Aditya menjelaskan, pemilihan bibit pohon bambu untuk ditanam di pinggiran sungai, karena pohon bambu mempunyai sistem hidrologis yang mampu mengikat tanah dan air dengan baik. Sehingga bisa mengurangi erosi, sedimentasi dan longsor di bantaran sungai.
“Seperti kita ketahui, dalam peristiwa banjir lalu di Kota Pekalongan, sebagian diantaranya disebabkan luapan air sungai. Dengan penanaman pohon bambu ini kami berharap kedepan bisa mengurangi dampak banjir,” jelas Trias. Melalui aksi tersebut, pihaknya juga ingin menunjukkan bahwa sebenarnya untuk menanggulangi musibah atau bencana alam tidak selalu harus menggunakan bangunan fisik. Justru penanggulangan melalui penanaman bibit pohon bambu ini sistem pencegahan banjir akan lebih kuat, tahan lama dan ramah lingkungan.
“Untuk bibit total kami menanam sebanyak 300 bibit bambu yang kami semaikan sendiri. Karena, saat ini FKH sudah mempunyai rumah penyemaian bambu. Sehingga kapanpun dibutuhkan kami bisa ambil. Kegiatan pertama yang tentunya kedepan akan kami lanjutkan dengan kegiatan berikutnya di lokasi lain,” imbuhnya lagi. Dalam kegiatan tersebut, FKH juga didukung sejumlah komunitas lain diantaranya relawan Tentara Langit yang bergerak di bidang konservasi dan penanggulangan bencana, Pekalongan Heritage, Oi Pekalongan, Insta Pekalongan, Pekalongan Peduli, dan juga Komunitas Biji yang konsen dalam penyematan biji tanaman.
Ketua FKH, Trias Wahyu Aditya menjelaskan, pemilihan bibit pohon bambu untuk ditanam di pinggiran sungai, karena pohon bambu mempunyai sistem hidrologis yang mampu mengikat tanah dan air dengan baik. Sehingga bisa mengurangi erosi, sedimentasi dan longsor di bantaran sungai.
“Seperti kita ketahui, dalam peristiwa banjir lalu di Kota Pekalongan, sebagian diantaranya disebabkan luapan air sungai. Dengan penanaman pohon bambu ini kami berharap kedepan bisa mengurangi dampak banjir,” jelas Trias. Melalui aksi tersebut, pihaknya juga ingin menunjukkan bahwa sebenarnya untuk menanggulangi musibah atau bencana alam tidak selalu harus menggunakan bangunan fisik. Justru penanggulangan melalui penanaman bibit pohon bambu ini sistem pencegahan banjir akan lebih kuat, tahan lama dan ramah lingkungan.
“Untuk bibit total kami menanam sebanyak 300 bibit bambu yang kami semaikan sendiri. Karena, saat ini FKH sudah mempunyai rumah penyemaian bambu. Sehingga kapanpun dibutuhkan kami bisa ambil. Kegiatan pertama yang tentunya kedepan akan kami lanjutkan dengan kegiatan berikutnya di lokasi lain,” imbuhnya lagi. Dalam kegiatan tersebut, FKH juga didukung sejumlah komunitas lain diantaranya relawan Tentara Langit yang bergerak di bidang konservasi dan penanggulangan bencana, Pekalongan Heritage, Oi Pekalongan, Insta Pekalongan, Pekalongan Peduli, dan juga Komunitas Biji yang konsen dalam penyematan biji tanaman.
Untuk
lokasi penanaman, Trias mengungkapkan, bahwa untuk awal wilayah utara
memang menjadi fokus utama. Karena wilayah tersebut menjadi lokasi
terdampak banjir dan rob yang paling parah. Selanjutnya, FKH juga akan
menyasar wilayah lain. “Rencana kami, setelah ini akan ke selatan. Akan
terus berlanjut sampai semua wilayah akan kami tanam bibit bambu,”
pungkasnya. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 17-03-2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar