Pengrajin di Kota Pekalongan terima Mesin Pembuat Canting
Pekalongan,
Info Publik – Paguyuban Pengrajin Canting Landungsari, Kota Pekalongan
menerima bantuan mesin Computer Numerical Control (CMC) Miling Atau
mesin pembuat canting. Penyerahan bantuan itu dilakukan oleh Wakil
Walikota HA Alf Arslan Djunaid di Ruang Kalijaga, Rabu (26/3). Mesin
MNC Miling itu merupakan hasil karya mahasiswa Politeknik Negeri
Semarang (Polines) bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika
(Diskominfo) kota Pekalongan.
Hadir
juga dalam acara Sosialisasi, Pelatihan dan Serah terima Aplikasi dan
CNC Miling Pembuatan Canting Ketua Diskominfo Kota Pekalonganb Sri Budi
Santoso, Direktur Polines Supriyadi, Ketua Paguyuban Pengrajin Canting
Landungsari, Faisol Riza dan sejumlah mahasiswa Polines yang terlibat
dalam pembuatan alat ini.
Kepala
Diskominfo Kota Pekalongan Sri Budi Santoso dalam pengantarnya sebelum
bantuan diserahkan menjelaskan pembuatan CNS Miling Pembuatan canting
ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) pekalongan
dengan Polines. “Ide awalnya pembuatan alat ini berasal dari Polines
untuk lebih memudahkan pengrajin canting dalam membuat canting,”
katanya.
Sementara
itu Wakil Walikota Alf Arslan Djunaid atau yang biasa disapa Alex
menyambut baik dibuatnya alat ini. Karena selain bisa membantu para
pengrajin canting untuk lebih produktif hal ini bisa menumbuhkembangkan
industri batik yang ada di Kota pekalongan. “DIharapkan industri batik
bisa semakin bersaing baik di tingkat nasional maupun global,” tandas
Alex. Karena alat ini merupakan sesuatu yang baru maka Alex meminta
pihak Polines untuk mendampingi pengrajin untuk mengoperasikanya.
Dengan
adanya mesin untuk membuat canting batik cap. Dari inovasi yang
delapan mahasiswa Polteknik Negeri Semarang, kini proses pembuatan
canting cap bisa berlangsung lebih cepat dan praktis.
Jika biasanya pengrajin sehari hanya mampu membuat 3-5 canting batik cap berbahan kayu. Kini, dengan mesin CNC Miling ini sehari mampu menghasilkan 36 canting batik cap.
Jika biasanya pengrajin sehari hanya mampu membuat 3-5 canting batik cap berbahan kayu. Kini, dengan mesin CNC Miling ini sehari mampu menghasilkan 36 canting batik cap.
Cara
kerja alat ini cukup sederhana. Desain motif canting batik awalnya
dibuat di sofware Corel, Autocad. Kemudian data tersebut dimasukan ke
sebuah sofware yang ada di dalam mesin yaitu mastercam. Di situ mesin
akan mengolah data yang masuk untuk selanjutnya melakukan proses
pencetakan.
Menurut
salah satu mahasiswa Polines yang terlibat dalam pembuatan mesin ini,
Ahmad Barkati (23), ide pembuat mesin pencetak canting itu muncul
karena dia melihat saat ini pengrajin membutuhkan waktu yang lama untuk
membuat sebuah canting. Sehingga dia membuat agar proses pembuatan
canting batik dapat berlangsung cepat dan praktis.
Bahan
yang bisa digunakan oleh mesin (CNC) Miling pun sama halnya dengan
bahan yang biasa dibuat oleh versi manual yaitu tembaga, aluminium,
akrilik, dan juga kayu. Proses pembuatan mesin pembuat canting cap
tersebut memakan waktu enam bulan yang dikerjakan oleh delapan
mahasiswa bersama dua dosen pembimbing. (diskominfo/007)
sumber
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar