PEKALONGAN
– Batik dari Pekalongan tidak bisa diingkari lagi sebagai warisan
budaya lokal maupun dunia. Tak heran kalau salah satu akademi mode
tertua di Italia, Koefia, tertarik melakukan kolaborasi budaya mode
italia. “Kolaborasi ini nantinya akan disebarkan ke Eropa sehingga
batik lebih mendunia,” kata Direktur Artistik Academia Koefia Bianca,
Lami Cimiotea didampingi brand ambassador Italia, James Edward de rave
dan Yenny Lionawati Calvi serta para jurnalis ruang kerja Walikota
Pekalongan, selasa (25/2).
Diakui
Bianca, ketika melihat langsung perajin batik di Kota Pekalongan
seperti di Batik Dian Pelangi, ia sangat kagum dengan teknik pembuatan
batik yang benar-benar tidak ada di belahan dunia lainnya. “Batik dari
Kota Pekalongan akan kami jadikan rujukan di Italia, selanjutnya akan
kami sebarkan luaskan ke seantro Eropa, Maka kami membawa desainer
kesini nantinya untuk membuat mode dari batik yang bisa diperagakan di
Eropa,” ujarnya.
Menurutnya,
saat ini generasi tua di Itali memang cukup banyak yang memiliki batik,
namun yang mereka miliki sebatas jenis batik untuk pantai yang dibeli
di Bali dengan motif bunga saja. Kenyataannya batik yang ada di Kota
Pekalongan beragam corak, motif dan warna. “Keberadaan batik ini akan
kami kenalkan kembali kepada generasi muda di Eropa,” tuturnya.
Fasilitasi
Sementara
Walikota Pekalongan HM Basyir Ahmad menyatakan siap memfasilitasi para
desainer Italia. “Kami sangat membuthkan desainer-desainer kelas dunia
seperti yang dimiliki Academia Koefia,” katanya. Brand Ambassador
Italia, James Edward de Rave mengemukakan nantinya tidak hanya batik
saja namun juga kain sarung bisa di batik dengan baik sehingga bisa
mengangkat nilau jual sarung itu sendiri. K-28/Ct
(SUMBER : WAWASAN, 27-02-2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar