Terima bantuan Rp 27 Miliar
KOTA –
Pemkot Pekalongan kembali membangun satu rumah Susun Sederhana Sewa
atau Rusunawa di komplek Bong Cino, Kelurahan Kuripan Lor. Rusunawa,
yang mulai dibangun dengan ditandai peletakkan batu pertama, jumat
(28/2) lalu. Nantinya, Rusunawa akan diperuntukkan bagi masayarakat
tidak mampu, dan juga warga yang masih menempati rumah yang berdiri di
atas tanah yang tidak mampu, dan juga warga yang masih menempati rumah
yang berdiri di atas tanah yang tidak legal.
Walikota,
dr HM Basyir Ahmad menjelaskan, untuk pembangunan Rusunawa, pihaknya
menggunakan anggaran bantuan dari Cipta Karya sebesar Rp 27 miliar.
Pembangunan ditargetkan selesai dalam enam bulan dan bisa mulai dihuni
tahun depan. “rusunawa bisa di huni warga yang tidak memiliki rumah,
atau mereka yang tinggal di kawasan tanah ilegal. Nanti bisa
dipindahkan kesana dengan menyewa,” terangnya.
Rusunawa
yang ketiga yang ada di Kota Pekalongan tersebut, memiliki dua blok
dengan jumlah ruangan per blok sebanyak 96 ruangan. Menurut informasi
dai pemborong, bangunan tersebut akan selesai didirikan dalam waktu
enam bulan kedepan. Sehingga targetnya, mulai tahun depan Rusunawa bisa
mulai dihuni. Dengan didirikannya Rsunawa tersebut, lanjutnya, maka di
wilayah Pekalongan Selatan akan memiliki dua Rusunawa. Satu Rusunawa
lain sudah terlebih dulu dibangun di komplek Ponpes Syafi'i Akrom.
Kedepan, pihaknya menargetkan akan membangun satu Rusunawa di setiap
kecamatan. Untuk Kecamatan Utara, saat ini sudah ada satu Rusunawa
sehingga Pemkot akan membangun Rusunawa di wilayah Kecamatan Timur dan
Kecamatan Barat.
“Terutama
untuk yang di wilayah barat, karena kita lihat di wilayah barat, karena
kita lihat di wilayah Pasirsari lingkungannya sudah tidak baik. Karena
terus diterjang rob dan banjir, begitu juga di wilayah Pabean.
Sementara untuk Rusunawa yang ada di wilayah Slamaran, saat ini sudah
cukup penuh. Makanya kita membangun satu Rusunawa lagi di wilayah Barat
untuk memindahkan warga yang ada di dua wilayah itu,” imbuhnya lagi.
Selain
diperuntukkan bagi warga kurang mampu dan warga yang masih menghuni
ilahan ilegal, pembangunan Rusunawa dengan model bertingkat tersebut
juga dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemkot untuk mempertahankan
lahan pertanian di Kota Pekalongan. Saat ini menurut data, masih ada
sebanyak 1200 hektare lahan pertanian, 700 hektar merupakan lahan
lestari dan 500 hektare merupakan lahan pertanian biasa. Untuk itu
kedepan pembangunan rumah dan bangunan lain di Kota Pekalongan akan
dibuat dengan konsep bangunan bertingkat.
“Kami
berkomitmen di Kota Pekalongan harus tetap ada lahan pertanian.
Sehingga lahan yang masih tersisa saat ini yaitu 1200 hektare akan kami
pertahankan. Sementara untuk pembangunan pemukiman, akan disiasati
dengan rumah model bertingkat, salah satunya dengan model
Rusunawa,”beber Walkot lagi.
Selain
menjaga lahan pertanian yang masih ada, Pemkot juga akan mengupayakan
peningkatan produksi pertanian dengan lahan yang ada. Saat ini, kota
Pekalongan baru bisa produksi sebanyak 10 ton beras per hektar. Pemkot
akan bekerjasama dengan Balai Pertanian Jawa tengah untuk mengadakan
bibit dan pupuk khusus yang bisa menghasilkan panen sebanyak 15 ton per
hektar. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 28-02-2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar