Selasa, 10 April 2012

KAWASAN KULINER DJADOEL JADI PERCONTOHAN NASIONAL

Kawasan kuliner Djajan Kraton Kidoel atau Djadoel di Jalan Bahagia, Stadion Kraton, Kota Pekalongan, menjadi salah satu proyek percontohan nasional pemanfaatan dana Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLBK).

Dari dana tersebut, masyarakat di Kraton Kidul, Pekalongan Utara, bisa memanfaatkan untuk membuat kawasan kuliner jajan sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat setempat.
Menurut Kepala Kelurahan (Lurah) Kraton Kidul, Subandi SIP, Kawasan Kuliner Djadoel dimotori oleh masyarakat melalui dana PLPBK. "Segala sesuatu yang ada dikawasan ini, merupakan gagasan dari masyarakat, kemudian direalisasikan dalam bentuk pembuatan tempat wisata kuliner,"katanya.
Disebutkannya, pada kawasan tersebut terdapat 15 lapak dengan 26 pedagang dari Kraton Kidul, kemudian 4 lainnya dari mitra kerja. "Kawasan ini dibuka dalam dua kelompok pagi dan sore, sehingga diharapkan dapat menjadi sebuah tempat bagi masyarakat yang ingin berwisata kuliner di Pekalongan,"katanya.

Sebelumnya, menurut Subandi pada 27 bulan lalu, sebelum dilakukan penataan untuk kawasan kuliner, tempat tersebut merupakan tempat remang-remang dan kumuh. Karena tidak tertata secara baik, sekarang tempat itu diubah menjadi bersih dan nyaman.
Dari kegiatan tersebut, Kawasan Kuliner Djadoel menjadi percontohan nasional untuk sarana belajar dari BKM mengenai kegiatan pemanfaatan dana PLPBK secara baik karena pelaksanaannya berbasis masyarakat.

Walikota Pekalongan HM Basyir Ahmad pada kesempatan membuka kawasan kuliner itu mengatakan, pihaknya sekarang ini juga tengah mempersiapkan beberapa kelurahan untuk dapat melakukan kegiatan serupa. Walikota Pekalongan juga menyempatkan untuk mencicipi kuliner didampingi istri Hj Balgis Diab di Kawasan Djadoel kemarin. 

Karena dengan terjadinya inovasi masyarakat melalui komunitas untuk memanfaatkan dana-dana bantuan atau hibah secara baik, diharapkan dapat mengubah tingkat hidup masyarakat sekitar, sehingga bisa lebih maju dan mandiri.

"Yang bisa merubah nasib kita adalah kita sendiri, pepatah jerman mengatakan, kalau kita mau menolong diri kita sendiri, maka Tuhan akan memberikan pertolongan. Sehingga kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat atau berbasis komunitas ini dapat memberikan pertolongan karena berawal dari kegigihan masyarakat sendiri untuk merubah keadaan," jelas Wali Kota.

sumber : www.perindagkop.pekalongankota.go.id

Tidak ada komentar: