Berjalan melenggak-lenggok di atas cat walk sudah nggak asing buat
Melia Ivani Saputri (21). Sejak usia SD, cewek cantik asal kota batik
Pekalongan itu sudah sering unjuk gigi, tampil menjadi seorang model
untuk sekadar memperagakan busana dari suatu butik atau ikut
berkompetisi.
Kemampuannya di bidang modelling itulah yang mengantarkannya ke ajang yang cukup bergengsi yaitu pemilihan Duta Wisata Jateng. Di sekitar pertengahan tahun 2010, cewek yang akrab disapa Vani, ini memulai debutnya dengan ikut menjajal seleksi pemilihan Duta Wisata tingkat Kota Pekalongan.
Dan, ia berhasil membawa pulang juara pertama. Setelah itu, ia kembali melaju ke pemilihan Duta Wisata tingkat Jateng. Kemampuannya dalam mempromosikan pariwisata yang ada di Jateng, khususnya di Pekalongan kembali diuji. Sayangnya ia tak beruntung. Vani harus puas dengan hanya membawa pulang piala dan gelar juara Intelegensi Mbak Duta Wisata Jateng 2010.
Kemampuannya di bidang modelling itulah yang mengantarkannya ke ajang yang cukup bergengsi yaitu pemilihan Duta Wisata Jateng. Di sekitar pertengahan tahun 2010, cewek yang akrab disapa Vani, ini memulai debutnya dengan ikut menjajal seleksi pemilihan Duta Wisata tingkat Kota Pekalongan.
Dan, ia berhasil membawa pulang juara pertama. Setelah itu, ia kembali melaju ke pemilihan Duta Wisata tingkat Jateng. Kemampuannya dalam mempromosikan pariwisata yang ada di Jateng, khususnya di Pekalongan kembali diuji. Sayangnya ia tak beruntung. Vani harus puas dengan hanya membawa pulang piala dan gelar juara Intelegensi Mbak Duta Wisata Jateng 2010.
Selain kompetisi itu, ia juga pernah mengikuti pemilihan Miss
Indonesia. Kendati hanya berhasil lolos 40 besar, ia sudah cukup merasa
puas. Paling tidak ia berani menjajal suatu hal yang baru buatnya.
Sekarang ia aktif menjabat dan menjalankan tugasnya sebagai Duta Lalu Lintas kota Pekalongan. Seleksinya ia ikuti di pertengahan tahun 2011.
Kelonggaran
Bejubelnya kegiatan dan tugas yang kudu ia jabanin tak membuat dia lupa pada tugas utamanya sebagai mahasiswa. Mahasiswa semester delapan jurusan Bahasa Inggris, Unnes itu memang dituntut kudu pintar membagi waktu. Selain itu, ia juga harus selalu menjaga kondisi tubuhnya agar selalu sehat.
''Aku sering harus bolak-balik ke Pekalongan - Semarang dengan segera. Capek, sih. Tapi aku senang, malah selalu nunggu-nunggu tugas berikutnya,'' cerita cewek yang cas cis cus berbicara dalam Bahasa Inggris ini.
Kendati mengaku telah terbiasa dengan keadaan semacam itu, Vani terkadang masih tetap kerepotan membagi waktu antara tugasnya sebagai duta dengan tugas kuliah. Untungnya, ia mendapat kelonggaran mengganti kelas kuliahnya.
Sekarang ia aktif menjabat dan menjalankan tugasnya sebagai Duta Lalu Lintas kota Pekalongan. Seleksinya ia ikuti di pertengahan tahun 2011.
Kelonggaran
Bejubelnya kegiatan dan tugas yang kudu ia jabanin tak membuat dia lupa pada tugas utamanya sebagai mahasiswa. Mahasiswa semester delapan jurusan Bahasa Inggris, Unnes itu memang dituntut kudu pintar membagi waktu. Selain itu, ia juga harus selalu menjaga kondisi tubuhnya agar selalu sehat.
''Aku sering harus bolak-balik ke Pekalongan - Semarang dengan segera. Capek, sih. Tapi aku senang, malah selalu nunggu-nunggu tugas berikutnya,'' cerita cewek yang cas cis cus berbicara dalam Bahasa Inggris ini.
Kendati mengaku telah terbiasa dengan keadaan semacam itu, Vani terkadang masih tetap kerepotan membagi waktu antara tugasnya sebagai duta dengan tugas kuliah. Untungnya, ia mendapat kelonggaran mengganti kelas kuliahnya.
sumber:persip.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar