KOTA – Diduga mabuk
setelah menenggak minuman keras (miras), seorang pengendara mobil
Nissan Grand Livina menabrak tiga pengendara sepeda motor di jalur
pantura Kota Pekalongan, tepatnya di jalan Jenderal Sudirman, Senin
(4/3) pagi sekira pukul 07.00 Wib. Beruntung, tidak ada korban jiwa
dalam kejadian tersebut. Para pengendara motor yang tertabrak tidak
mengalami luka berat.
Informasi yang berhasil dihimpun,
kejadian itu bermula saat mobil berwarna abu-abu metalik bernomor
polisi B-1640-MO itu melaju kencang dari arah timur ke barat.
Sesampainya di Jalan Jendral Sudirman tepatnya di pertigaan dengan
Jalan Irian, berpapasan dengan pengendara sepeda motor. Mobil tersebut
menyenggol pengendara itu hingga terjatuh.
Meski sudah menabrak seorang pengendara
motor, pengendara Grand Livina yang belakangan diketahui bernama Joko
Ernanto (32), warga Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, itu
tetap melajukan mobilnya ke arah barat.
Hingga, beberapa meter setelah tabrakan
pertama, masih di Jalan Jendral Sudirman, tepatnya di depan SMP Negeri
13 Pekalongan, mobil itu kembali menabrak seorang pengendara motor lagi.
Kali ini korbannya adalah Sarwono,
warga Ungaran, Kabupaten Semarang, yang mengendarai sebuah sepeda motor
Yamaha Byson. Setelah tertabrak, korban terjatuh dari motornya dan
menderita luka lecet di kaki kanan.
Lagi-lagi, mobil Grand Livina yang
dikendarai pelaku masih berusaha kabur. Mobil itu terus melaju ke
barat. Beberapa meter kemudian, tepatnya di depan Politeknik Batik
Pusmanu, pengendara mobil itu kembali menabrak seorang pengendara motor.
Slamet Nasokha, warga Denasri, Batang,
sampai terjatuh dari sepeda motor Honda Supra G-4606-MC yang
dikendarainya. Tak hanya itu, benturan tersebut menyebabkan korban
menderita luka memar di bagian punggung.
Tahu telah menabrak lagi, pengemudi
mobil itu justru tancap gas ke arah barat. Mengetahui kejadian itu,
beberapa anggota Satuan Lalu Lintas Polres Pekalongan Kota mengejarnya.
Namun, pelaku masih tetap enggan berhenti.
Menabrak Tiang
Pelaku selanjutnya menyeberangi
perempatan Ponolawen, kemudian masuk ke Jalan Wilis, ke kawasan
Lapangan Mataram, dan berakhir di depan rumah warga di Jalan Perunggu,
Perumahan Podosugih, Pekalongan Barat.
Itupun setelah mobil yang dikendarai
pelaku menabrak tiang listrik dan beberapa pot bunga di depan rumah
bernomor 49 milik warga Perum Podosugih. Baru setelah itu, pelaku
berhasil diamankan oleh petugas, berikut mobil yang dikendarainya.
Taruni, warga yang tinggal di Perum
Podosugih yang menjadi saksi dalam kejadian itu, menuturkan bahwa mobil
tersebut tiba-tiba belok kencang ke arah kiri ke Jalan Perunggu. Lalu,
menabrak tiang listrik dan pot bunga di rumah tetangganya.
“Kejadiannya sekitar jam 8 pagi. Saat
itu saya saat masih menyapu lantai teras depan rumah. Tiba-tiba, ada
mobil yang melaju dari arah selatan (kawasan Mataram), kemudian
berbelok ke sini. Lalu tiba-tiba, braakkk!. Menabrak tiang listrik dan
pot bunga. Semula saya kira bunyi brak itu adalah seng rumah yang
jatuh,” kata dia.
Ia menambahkan, saat itu, ada
sedikitnya tujuh petugas polisi bersepeda motor yang mengejar pengemudi
mobil itu. Dituturkan, setelah mobil pelaku berhenti, polisi langsung
menyuruh pengemudinya untuk turun dan keluar dari mobil. “Ayo, keluar
kamu! Sudah dibilangin suruh berhenti, malah kabur. Cepat keluar!” kata
Taruni, menirukan perkataan sejumlah petugas, sebelum mengamankan
pelaku.
Kasubbag Humas Polres Pekalongan Kota
AKP Purwanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
Yakni, seorang pengendara mobil Nissan Grand Livina yang menabrak tiga
pengendara sepeda motor di Jalan Jenderal Sudirman.
“Saat ini, pengendara mobil berikut
kendaraannya sudah diamankan di Unit Laka Lantas. Sementara, dua
pengendara motor yang tertabrak, yakni yang menderita lecet dan memar
di punggung, sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan satu korban
pengendara lainnya, sudah langsung pulang dan enggan dimintai
keterangan,” kata Purwanto. “Kasus ini masih dalam penyelidikan
petugas. Pelaku dan mobil masih kita amankan,” imbuhnya.
Sementara itu, dari pantauan hingga
pukul 11 siang, petugas masih kesulitan untuk mengorek keterangan dari
pelaku. Identitas pelaku belum diketahui karena dari saku celana yang
bersangkutan tak ditemukan kartu identitas maupun surat-surat kendaraan
bermotor.
Sementara, kondisi mobil yang
dikemudikan pelaku tampak rusak di bagian depan dan bemper belakang.
Sedangkan sang pelaku sendiri, tidak mengalami luka.
Ada Botol Miras
Pria berambut gondrong, dengan lengan
kiri dipenuhi tato itu masih saja tertidur pulas dan terkulai di kursi
tengah mobil yang dikendarainya. Namun saat didekati, nafasnya
mengeluarkan bau minuman beralkohol yang cukup menyengat. Terlihat
pula, pada bagian bawah dasbor mobil itu, tergeletak beberapa botol
minuman keras berbagai jenis dan merek.
Setelah bersabar menunggu cukup lama,
pria tersebut berangsur terbangun sekitar pukul 12.00. Hingga,
identitas dan alamat yang bersangkutan bisa diketahui. Meski, saat itu
petugas harus berusaha keras untuk memahami ucapan pelaku yang tidak
begitu jelas.
Setelah bisa diajak komunikasi, Joko
Ernanto, pengemudi Grand Livina itu, berkelit bahwa insiden tabrakan
itu terjadi lantaran tiga pengendara motor tadi hendak menyeberang tapi
tidak memperhatikan arus. Sedangkan dirinya melajukan mobil dengan
kecepatan sekitar 60 km/jam. “Saya nggak bisa menghindar karena di
sebelah kiri ada truk gandeng,” ujarnya.
Lalu, kenapa dia terus melajukan
mobilnya setelah menabrak pengendara motor? Ia menjawab, karena kondisi
rem mobil tersebut ada masalah. Maka dari itu, kata dia lagi, mobil
milik temannya itu ia pakai dari Batang ke Kota Pekalongan untuk
membeli onderdil kendaraan. “Saya ke Pekalongan mau beli onderdil untuk
memperbaiki kendaraan,” kata pria yang mengaku bekerja sebagai montir
ini.
Ditanya mengenai botol-botol miras yang
ada di dalam mobil itu, Joko mengelak jika itu miliknya. “Nggak tahu
punya siapa. Tiba-tiba sudah ada di dalam mobil,” elaknya. (way)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar