Kajen – Tim riset Politeknik Pusmanu Pekalongan yang diketuai Dra.
Endang Widaratih, M.Pd, akan meneliti pemanfaatan limbah daun bambu
untuk pewarna batik yang diproduksi dengan alat tenun bukan mesin
(ATBM). Rencana riset yang sudah dituangkan dalam bentuk proposal
tersebut dipaparkan di hadapan panitia dan para reviewer atau yuri
Lomba Riset Daerah serta para Kepala SKPD, di Aula Bappeda Kabupaten
Pekalongan, Rabu (13/6).
Anggota tim riset Politeknik Pusmanu,
Dra. Cholisa Rosanti dalam expose siang itu memaparkan, dengan menggali
budaya masa silam dan konsep ke alam, menurut Cholisa, pemanfaatan
limbah daun bambu untuk pewarna alami kain batik ATBM perlu diteliti.
Proses membatik ATBM dengan warna alam dijelaskan, dimulai dengan
menyiapkan tempat produksi - menyiapkan kain ATBM - membuat desain
motif – membatik – mewarnai dengan ekstrak daun bambu – proses fiksasi
– melorod – dan terakhir menyempurnakan produk.
Tim riset
membatasi ruang lingkup penelitian hanya di Desa Pakumbulan, Kecamatan
Buaran yang merupakan sentra produksi tenun dan batik ATBM. Latar
belakang penelitian lainnya yakni banyaknya daun bambu yang belum
dimanfaatkan.
Sebelumnya sudah diuji di Laboratorium Batik
Politeknik Pusmanu yang hasilnya bahwa daun bambu dapat digunakan
sebagai pewarna alami kain batik tulis/ cap dengan warna dasar kuning.
Tua mudanya warna, kata Cholisa dihasilkan dari jenis bahan pembantu
yang digunakan untuk fiksasi.
Penelitian diharapkan bisa
meningkatkan nilai tambah potensi sumber daya alam bambu di Desa
Pakumbulan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tersebut.
Selain
proposal penelitian ”Pemanfaatan Limbah Daun Bambu Desa Pakumbulan
untuk Pewarna Alami Batik ATBM”, ada lima peserta lomba riset lainnya
yang memaparkan rencana penelitian.
Mereka yakni tim dari STIMIK Widya
Pratama yang diketuai PA Christianto, M.Kom dengan judul riset ”Rancang
Bangun Digital Ensiklopedia Pariwisata Kabupaten Pekalongan”, LSM
Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Pekalongan yang diketuai Hadi
Pramono, SKep dengan judul riset ”Pengembangan Posyandu Lansia di Desa
Rowokembu Kecamatan Wonopringgo melalui Pengajian Ibu-ibu”.
Peserta
lainnya yakni Tim STIKES Muhammadiyah Pekalongan yang diketuai Mokhamad
Arifin SKp., M.Kep dengan judul riset ”Rancangan Instrumen Deteksi Dini
Gangguan Jiwa untuk Kader di Kabupaten Pekalongan”, tim riset dari
Universitas Pekalongan yang diketuai Dwi Edi Wibowo dengan judul riset
”Dampak Tradisi Pasar Tiban terhadap Upaya Pemberdayaan Masyarakat di
Kabupaten Pekalongan”, serta tim riset dari Unikal yang diketuai Tri
Yusufi Mardiana, S.Pi, M.Si dengan judul riset ”Pemanfaatan Lahan Sawah
Puso Akibat Rob melalui Budidaya Ikan Nila Gift, Larasati, dan Gesit di
Desa Pecakaran Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan”.
Kabid
Statistik dan Litbang Bappeda Kabupaten Pekalongan, Abdillah Abadi SH,
M.PHR yang juga panitia Lomba Riset Daerah menjelaskan, jumlah proposal
Riset 2012 yang masuk pada panitia sebanyak 10 proposal. Berdasarkan
hasil seleksi Tim Reviewer yang dilaksanakan pada Rabu dan Kamis, 6-7
Juni lalu, ditetapkan 6 proposal riset yang berhak maju ke tahap
selanjutnya.
”Dan pada Rabu ini, 6 periset yang proposalnya diterima,
kita undang untuk pemaparan,” ujar dia. Setelah pemaparan, akan dipilih
tiga judul riset terbaik dan akan diberi penghargaan berupa piagam dan
bantuan riset sebesar Rp 5 juta untuk masing-masing tim riset. Bappeda
menyelenggarakan lomba riset untuk ke tiga kalinya. Sebelumnya yakni
pada tahun 2010 dengan jumlah proposal yang masuk sebanyak 20 proposal
dan pada tahun 2011 sebanyak 13 proposal.
”Jumlah proposal yang masuk
cenderung menurun dari tahun ke tahun,” imbuh dia. Abadi menyatakan
lomba juga terbuka untuk SKPD, namun, sejauh ini, kata dia, peserta
lomba didominasi dari perguruan tinggi dan partisipasi dari SKPD
kurang.
Reviewer Lomba Riset Daerah terdiri atas Moh. Agus S.Pi,
M.Si dari Universitas Pekalongan, Rasjoyo S.Pd dari LSM ORI, dan Kabid
Ekonomi Bappeda, Ajid Suryopratondo S.STp.(Lilik)
sumber:www.pekalongankab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar