Becak Hiasan Akan Dibuatkan Sub Terminal
KOTA
– Mulai digandrungi akhir-akhir ini, keberadaan becak hias di kawasan
Jetayu semakin menjamur. Namun, munculnya sarana hiburan rakyat
tersebut juga dinilai menimbulkan dampak negatif, diantaranya menggangu
arus lalu lintas disekitarnya. Sehingga, keberadaan becak hias harus
diatur agar keberadaannya tidak menimbulkan masalah.
Kasi
Trantib Satpol PP Kota Pekalongan, Sudarno menyampaikan, keberadaan
becak hias memang memberikan hiburan alternatif bagi masyarakat. Namun
tak jarang, lokasi yang menjadi parkir atau tempat berhenti becak
dengan berbagai bentuk itu, dapat menimbulkan kecelakaan atau
kemacetan. “Sduah ada beberapa kali laporan masuk dari polres mengenai
kecelakaan yang terjadi disana karena kewemprawutan lokasi parkir becak
hias. Sehingga kami tengah mengusulkan untuk membuat sub terminal
khusus untuk pemberhentian becak hias,” tuturnya kemarin.
Menurutnya,
saat ini becak hias sering mengambil lokasi pemberhentian di pinggir
jalan tanpa memperhatikan kondisi lalu lintas di sekitarnya. Ditambah
keberadaan parkir motor, dan kendaraan lainnya serta penumpang yang
tengah mengantri, titik tersebut menjadi pusat kesemprawutan kawasan
Jetayu saat malam hari.
Dari
hasil pantauan, di kawasan Jetayu terdapat dua titik pemberhentian
becak hias. Satu titik berada di depan bangunan eks Gedung Bakorwil
III, sementara titik kedua berada di depan gedung Museum Batik. Dua
titik itulah yang sering menjadi pusat kesemprawutan.
Sementara
untuk rencana usulan pembuatan sub terminal dikatakan Sudarno, saat ini
masih dalam proses. Menurutnya, lokasi yang tepat untuk dibuat sub
terminal, diantaranya adalah di depan GOR Jetayu. Lokasi tersebut bukan
merupakan akses utama lalu lintas di sekitar. Sehingga cocok untuk
menjadi pusat pemberhentian bagi becak hias. “kami bukan ingin melarang
atau menghambat masyarakat dalam berwirausaha, namun kami juga berharap
agar usaha yang dibangun tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat
lain. Untuk itu, kami mencoba untuk mencari solusi agar keduanya tetap
berjalan. Sehingga keduanya tetap berjalan bersama, satu sisi usaha dan
hiburan masyarakat tetap berjalan, disisi lain masyarakat pengguna
jalan juga tidak dirugikan,” terang Sudarno.
Selain
masalah becak hias, saat ini Satpol PP juga tengah menyoroti mulai
maraknya pedagang yang membuka lapak di trotoar lapangan jetayu.
Meskipun dibuka luas sebagai pusat hiburan masyarakat namun dikatakan
Sudarno, terdapat titik-titik tertentu di kawasan tersebut untuk
digunakan sebagai lokasi berdagang. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 15-07-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar