Tari Batik Jlamprang Siap Beraksi di Istana Negara
PEKALONGAN
– Sekitar 250 pelajar tingkat SMP dan SMA/SMK asal Kota Pekalongan siap
tampil memukau membawakan tari batik Jlamprang pada upacara penurunan
bendera Merah Putih di Istana Negara pada peringatan Hari Kemerdekaan
RI, Sabtu (17/8).
berbagai
persiapan dilakukan oleh ratusan penari belia dari berbagai SMP/SMA/SMK
negeri dan swasta di Kota Pekalongan, agar gerak tubuh mereka saat
membawakan seni tari yang menceritakan proses pembuatan batik tulis
khas pesisir.
Kepala
Seksi Seni dan Kebudayaan Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Pekalongan sekaligus Koordinator Latihan Endang Suprapti, saat
ditemui disela-sela latihan, kemarin mengatakan, penampilan Tari Batik
Jlamprang di Istan Negara ini merupakan kali pertama pentas di hadapan
Presiden dan pejabat Ri. Sehingga segala sesuatunya harus dipersiapkan
secara serius.
Endang
menjelaskan, tari yang merupakan kesenian tradisional khas pekalongan
tersebut, akan tampil di Istana Negara karena ketertarikan Panglima
Tentara Nasional Indonesia (TNI) terhadap gerak Tari Jlamprang saat
kunjungan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Kelurahan Yosorejo,
Kecamatan Pekalongan Timur, beberapa bulan lalu.
“Rupanya
Bapak Panglima TNI tertarik dengan penampilan puluhan pelajar putri
yang membawakan tari Batik pada acara pembukaan TMMD. Selanjutnya,
beliau meminta agar tarian tersebut tampil pada upacara penurunan
bendera Merah Putih di Istana Negara tangga 17 Agustus mendatang,”
terangnya.
250 Penari
Supaya
tarian massal ini terlihat kompak dan serempak, penari yang akan
dikerahkan sebanyak 250 remaja putri yang berasal dari puluhan sekolah.
Masing-masing saekolah mengirim 5-15 siswi untuk mengikuti latihan di
GOR Jetayu dengan instruktur dari Sanggar Greget Semarang pimpinan
Yoyok Priambodo.
“Kami
menggelar latihan setiap hari sejak dua pekan terakhir. Pekan pertama
tahap pembekalan, kemudian memasuki pekan kedua dan seterusnya
pembentukan formasi dan latihan gerak tari,” paparnya.
Untuk
kelompok inti, lanjut dia, terdiri dari 30 penari yang beberapa kali
pentas pada acara festival atau pagelaran seni dan budaya tingkat
daerah maupun nasional. Sedangkan 220 penari lainnya, merupakan para
siswi yang aktif dan memiliki bakat menari.
Ia
menjelaskan, tanggal 14 dan 15 agustus pelaksanaan gladi kotor dan
resik. Sehingga seluruh penari Batik akan berangkat menuju Jakarta pada
Selasa (13/8).
kemudian
sehari sebelum pementasan, Jumat (16/8) seluruh penari harus siap di
Istana Negara, karena Sabtu (17/8) sore, mereka harus tampil di hadapan
presiden dan para pejabat tinggi RI.
Sementara
itu, Tantra (17) mengaku senang dapat mengikuti latihan Tari Batik dan
akan tampil di Istana Negara pada 17 Agustus mendatang. Siswi kelas XI
SMA Negeri 2 Kota Pekalongan ini, tidak menyangka akan menjadi salah
satu dari 250 peserta tari khas Pekalongan.
“Saya
menyukai seni tari sejak sekolah TK. Bahkan saat SD juga masih rajin
latihan menari tradisional. Selama ini hanya mengikuti pentas tari di
acara karnaval. Sehingga saya sangat senang dapat ikut menari di Istana
Negara,” jelasnya. (mni/06)
(SUMBER : HARIAN PEKALONGAN, 12-07-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar