Genangan Rob jadi Taman Nila, 'Kampung Lautan' disulap jadi Kampung Wisata
BAYANGAN
kumuhnya pemukiman yang dilanda rob, langsung sirna ketika mmasuki
kawasan RT 5 RW 11 Perumahan Swadaya Hijau, Kelurahan Kandang Panjang.
Diantara rumah-rumah warga setempat yang tergenang rob, serta beceknya
jalanan kampung akibat rob dan hujan, terpampang pemandangan asri dan
hijau.
Di sana, terhampar beberapa petak tambak nila dan bandeng di
antara rumah-rumah warga. Di sekeliling tambak yang dibuat diantara
genangan rob itu pula, warga setempat menghiasinya dengan beragam
tanaman buah dalam pot, dan berbagai jenis sayuran. Di situ, terdapat
pula tulisan 'Taman Nila' Pesona Swadaya Hijau'.
Sementara
disisi lain, di tengah sengatan sinar matahari siang, ibu-ibu terlihat
bergotong royong mengangkat berkarung-karung tanah, bebatuan, pupuk,
dan sisa gabah (leri), menggunakan gerobak. “Bapak-bapaknya sedang cari
nafkah, Mas. Makanya kita yang harus bareng-bareng bergotong royong
kayak gini untuk mengatasi genangan rob yang melanda kampung kami,”
jawab seorang ibu, warga setempat ketika ditanya alasan mereka
melakukan pekerjaan itu.
Iyah,
warga lainnya mengakui jiks sebelumnya kawasan tersebut ibarat sebuah
lautan. Karena parahnya genangan rob yang melanda. “Dulu gak seperti
ini, Mas. Tapi seperti Lautan,” ungkapnya.
Ketua
RT 05 RW 11 Kelurahan Panjang, yang juga salah satu penggerak Komunitas
Pesona Swadaya Hijau, Agus Dartam menjelaskan, bahwa seperti itulah
aktivitas setiap hari yang dilakukan warga Perumahan Swadaya
PesonaKandang Panjang. “Permasalah rob yang melanda pemukiman kami,
memang kami atasi dengan cara gotong royong dan mengandalkan
kemandirian, memanfaatkan semua potensi yang kami miliki disini,”
imuhnya.
Agus
menuturkan, dirinya sebenarnya merupakan warga pendatang baru di RT 05
RW 11 Perumahan Pesona Swadaya. Saat itu, warga bersama-sama mencari
solusi bagaimana mengatasi dampak rob yang meland. Apalagi saat itu
banyak warga setempat yang terkena muntaber, dan diare karena problem
kebersihan. Berangkat dari itulah, muncul tekad bersama untuk
mengatasinya. Gerakan membudidayakan tanaman pangan dan sayuran dalam
pot di pekarangan rumah, mulai digalakkan 27 Februari 2013. semua warga
setempat ikut bergerak. Begitupun saat menerima dana akselerasi.
“Alhamdulillah
dapat kunjungan pemerintah. Pak Lurah juga antusisas mendukung. Maka
ketika dapat dana akselerasi semua warga bergerak. Antara lain untuk
meninggikan jalan dan mempercantik lingkungan yang terkena rob,”
ujarnya. Tak menutup kemungkinan, imbunya, jika semuanya ikut terus
bergerak maksimal, pemukiman disitu bisa menjadi semacam kampung
wisata. “Semoga harapan sepertti itu bisa terwujud,” ujarnya.
Warga
bergerak dengan memanfaatkan pekarangan yang tergenang rob untuk
budidaya ikan nila dan bandeng. Maka, muncullah tambak-tambak yang
berupa taman-taman ikan nila dan bandeng di lingkungan Perum Swadaya
Pesona, khususnya RT 05 RW 11.
budidaya
ikan itu sudah mulai menunjukkan hasil. Beberapa waktu lalu, warga
sudah memanen ikan nila yang mereka budidayakan. Meskipun secara
kuantitas belum bisa dikatakan besar karena masih dalam hitungan
kwintal, belum ton. “Tetapi kualitas ikannya cukup lumayan. Satu
kilogram berisi empat sampai lima ekor,” ungkapnya.
Tak hanya sampai
disitu, warga pun mulai sekarang sudah mulai memanfatkan kolam-kolam
ikan yang mereka miliki untuk tempat pemancingan umum. Masyarakat yang
hendak memancing di situ 'ditarik' tiket masuk Rp 5 ribu. Hasilnya,
dimasukkan ke kas yang dikelola oleh koperasi bentukan warga. “Setiap
hari kalau di total rata-rata dapat Rp 15 ribu-20 ribu. Kalau hari-hari
biasa, yang mancing cuma 3-4 orang. Kalau jumat dan minggu lumayan
ramai,” tuturnya.
Ditambahkan,
semuanyadikelola secara mandiri oleh warga. Termasuk dalam hal pakan
ikan, pupuk, hingga pembibitan. Warga setempat bahkan sudah
mengembangkan pupuk organik cair. Pupuk ini bisa dijual dengan kemasan
bekas botol air mineral.
Bentuk
kemandirian, sekaligus mencintai lingkungan, juga ditunjukkan dengan
tata kelola persampahan di kawasan tersebut. Sampah-sampah diusahakan
tidak keluaar dari wilayah itu, karena bisa dimanfaatkan menjadi barang
berdaya guna. “Botol-botol dengan gelas plastik bekas kita pakai untuk
tempat bibit tanaman dan pupuk cair,” tambah Agus.
Diungkapkan
pula, apa yang dilakukan warga RT 05 RW 11 Perum Pesona Swadaya Hijau
Kandang Panjang merupakan salah satu bentuk cinta tanah air . “Kita
wujudkan cinta tanah air dengan mencintai lingkungan. Ini juga bentuk
sodaqoh kita kepada lingkungan. Artinya, apa yang kita lakukan bisa
mendatangkan pahala,” ungkapnya. (*)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 15-07-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar