Pasar Murah Hari Pertama
PASIRSARI
– Warga Kelurahan Pasirsari, Kecamatan pekalongan Barat, menyambut
antusias gelaran pasar murah yang diadakan Pemkot Pekalongan, Senin
(15/7) di Kantor Kelurahan Pasirsari. Buktinya, ratusan warga rela
berdesakan sejak awal pasar murah dibuka demi mendapatkan bahan pokok
dengan harga miring. Beras, terpantau menjadi komoditi yang paling
diburu disusul minyak goreng dan gula pasir.
Gelaran
pasar murah memang menjadi salah satu agenda Pemkot Pekalongan selama
bulan Ramadhan ini. Untuk hari pertama, pasar murah dibuka serentak di
tiga kelurahan. Masing-masing kelurahan Pasirsari, Baros dan Pabean.
Setelah ini, masih ada 37 kali lagi gelaran pasar murah yang
dilaksanakan di 37 kelurahan.
Waryati
(35), warga RT 1 RW 6 mengaku bersyukur dengan adanya pasar murah. Ibu
empat anak tersebut menyebut, bahwa kondisi harga bahan pokok yang saat
ini masih sangat mahal, membuat dirinya dan keluarga serba terbatas
dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. “Pasar murah ini tentu sangat
membantu kami disaat harga kebutuhan pokok masih sangat tinggi,”
tuturnya.
Dalam
kesempatan tersebut, Waryati mengaku membeli sebanyak empat kantong
beras, gula pasir, minyak goreng, dan mi instan dengan total
pengeluaran sebanyak Rp 185 ribu. “Mumpung ada momen pasar murah. Saya
sekalian belanja untuk kebutuhan beberapa minggu ke depan,” ucapnya
lagi. Dalam gelaran pasar murah tersebut, Pemkot Pekalongan menyediakan
alokasi sebanyak 2,5 ton beras, 1 ton gula pasir, 250 kilogram minyak
goreng, 250 kilogram telor ayam, 100 dus mi instan, 75 botol sirup, 150
kaleng roti dan 100 kaleng susu kental manis.
Untuk subsidi harga yang
diberikan, rata-rata untuk seluruh komoditi mendapatkan subsidi hingga
Rp 1400 perproduk. Kabag Perekonomian, Drs Setiyo Susilo MM
menjelaskan, kegiatan pasar murah ini memang sengaja digelar untuk
membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya saat bulan Ramadhan.
Dengan harga yang lebih murah, kegiatan ini diharapkan bisa meringankan
beban masyarakat. “Subsidi rata-rata Rp1400 per produk per kilo.
Contohnya untuk beras dengan harga awal Rp 41 ribu per 5 kilogram, kami
jual dengan harga Rp 34 ribu. Gula pasir yang awalnya Rp 11.200 per
kilo, kami jual dengan harga Rp 9800 perkilo,” terangnya. Dalam pasar
murah kali ini, dikatakan Setiyo, pihaknya membuka kesempatan
seluas-luasnya kepada masyarakat sekitar untuk membeli kebutuhannya.
Sehingga tidak diterapkan sistem kupon. Namun pihak Pemkot juga
melakukan pengawasan ketat terhadap jumlah pembelian untuk mencegah
terjadinya praktek borong oleh satu pihak.
“Tentu saja pengawasan kami
perketat, tidak hanya linmas dan Satpol PP saja, kami juga menggandeng
petugas dari Polres Pekalongan Kota untuk ikut mengawasi jalannya pasar
murah. Harapannya semua bisa terbagi rata tanpa ada praktek kecurangan
lainnya,” imbuh Setiyo.
Walikota
Pekalongan, dr HM Basyir Ahmad mengatakan, kegiatan pasar murah ini
merupakan salah satu kegiatan membantu yang dinilai paling efektif dan
tepat sasaran. Karena, Pemkot menyediakan bahan kebutuhan pokok dengan
harg lebih murah sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat.
“Namun
yang perlu menjadi catatan pengawasan dalam setiap kegiatan ini perlu
diperketat. Sehingga jangan sampai terjadi praktek borong oleh
seseorang saja.ke depan
masih ada 37 pasar murah di 37 kelurahan lainnya, sehingga kami
harapkan kegiatan ini benar-benar membantu meringankan beban warga dalm
memenuhi kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan,” pungkasnya. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 16-07-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar