Blusukan JK di Pekalongan, Mulai Kunjungan ke PMI Hingga Sentra Batik
Pekalongan - Sejumlah kegiatan dilakukan Jusuf Kalla
(JK) selama berada di Pekalongan, Jawa Tengah. Mulai dari mengunjungi
rumah sakit, mengecek persiapan PMI hingga datangi Pasar Grosir Setono.
Kurang afdol memang jika datang ke Pekalongan namun tidak pergi ke Pasar Grosir Setono yang menjadi ciri khas kota ini. Meski terik matahari menyengat, JK tetap bersemangat mengunjungi pusat batik tersebut.
"Di samping diundang oleh wali kota dan melihat situasi sebelum lebaran, juga melihat ekonomi masyarakat dari sisi sini," ujar JK, Selasa (24/7/2013).
Begitu tiba di Pasar Setono, JK langsung disambut oleh para pedagang. Dari satu toko ke toko lain, JK menanyai harga batik yang dijual oleh para pedagang tradisional itu.
"Yang ini berapa harganya?" tanya JK kepada seorang ibu di salah satu toko.
"Yang ini Rp 120 ribu, Pak. Buat Bapak bisa kurang kok," rayu sang penjual berkerudung kuning tersebut sambil tertawa.
"Nggak bisa kurang nih?" sambung JK lagi sambil memegang sebuah baju batik wanita.
"Bisa Pak, bisa," ujar Ibu itu lagi.
Selama di Pasar Setono, JK hanya berpindah dari satu toko ke toko lainnya. Sambil berbincang dengan para pedagang, JK juga menanyakan kesejahteraan mereka sebagai produsen komoditi utama kota Pekalongan.
"Batiknya bagus-bagus, berkualitas dan harganya terjangkau. Ini yang menjadi salah satu kekuatan kota Pekalongan," tegasnya.
Kurang afdol memang jika datang ke Pekalongan namun tidak pergi ke Pasar Grosir Setono yang menjadi ciri khas kota ini. Meski terik matahari menyengat, JK tetap bersemangat mengunjungi pusat batik tersebut.
"Di samping diundang oleh wali kota dan melihat situasi sebelum lebaran, juga melihat ekonomi masyarakat dari sisi sini," ujar JK, Selasa (24/7/2013).
Begitu tiba di Pasar Setono, JK langsung disambut oleh para pedagang. Dari satu toko ke toko lain, JK menanyai harga batik yang dijual oleh para pedagang tradisional itu.
"Yang ini berapa harganya?" tanya JK kepada seorang ibu di salah satu toko.
"Yang ini Rp 120 ribu, Pak. Buat Bapak bisa kurang kok," rayu sang penjual berkerudung kuning tersebut sambil tertawa.
"Nggak bisa kurang nih?" sambung JK lagi sambil memegang sebuah baju batik wanita.
"Bisa Pak, bisa," ujar Ibu itu lagi.
Selama di Pasar Setono, JK hanya berpindah dari satu toko ke toko lainnya. Sambil berbincang dengan para pedagang, JK juga menanyakan kesejahteraan mereka sebagai produsen komoditi utama kota Pekalongan.
"Batiknya bagus-bagus, berkualitas dan harganya terjangkau. Ini yang menjadi salah satu kekuatan kota Pekalongan," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar