Ribuan Rumah di Pekalongan masih Terendam Banjir
Metrotvnews.com, Pekalongan: Akibat jebolnya tanggul
penahan gelombang yang menimbulkan banjir air laut pasang (rob) di Kota
Pekalongan, Jawa Tengah sebanyak 7.163 rumah masih terendam, Pemkot
tambal sementara tanggul dan bagikan 27,3 tob beras serta 45.000 mi
instan.
Pemantauan Media Indonesia di Pekalongan Selasa (30/7), banjir air laut pasang masih merendam ribuan rumah di Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan dengan ketinggian air 20 - 50 cm, bahkan di beberapa lokasi banjir menggenangi hingga mencapai 100 centimeter.
Meskipun tidak terlihat adanya pengungsi, ribuan warga tetap bertahan di rumah masing-masing dan hidup di atas kayu sebagai pengganti lantai. Sebagian warga lainnya memilih tinggal sementara di rumah keluarga atau keluar dari daerah banjir.
Memasuki hari ketiga banjir, sebagian warga juga mulai terkena penyakit seperti gatal-gatal, diare dan sesak nafas dan mengantisipasi meluasmnya serangaan penyakit tersebut Dinas Kesehatan setempat membagikan obat-obaatan kepada warga yang terkena serangan penyaakit.
Sementara itu tiga titik tanggul penahan gelombang yang jebol juga mulai ditambal dengan penimbunan karung berisi pasir. Hal itu untuk mengantisipasi dan sekaligus mengurangi banjir yang masih merendam.
Selain bantuan obat-obatan, Pemkot Pekalongan juga mendistribusikan 27,3 ton beras dan 45.500 bungkus mi instan kepada 9.100 keluarga di tujuh kelurahan yakni Pabean, Panjang Baru, Bandengan, Kandang Panjang, Krapyak Lor dan Panjang Wetandi Kecamatan Pekalongan Utara dan Kelurahan Pasirsari, Kecamatan Pekalongan Barat yang sebaagian besar rumahnya terendam rob.
"Kita langsung serahkan bantuan kepadaa ribuan keluarga yang rumahnya terendam banjir untuk meringankan beban mereka," kata Wakil Wali Kota Pekalongan Alf Arslan Djunaid.
Selain menyerahkan bantuan, demikian Alf Arslan Djunaid, Pemkot Pekalongan yang telah menyatakan sebagai daerah darurat bencana banjir rob, juga segera melakukan rehabilitasi terhadap tanggul yang jebol.
"Setelah ini tanggul langsung kita perbaiki baik penutup yang jebol maupun melakukan peninggian," taambahnya.
Darurat banjir, menurut Alf Arslan Djunaid, tidak hanya menutup tanggul, tetapi juga dilakukan dengan menurtup seluruh aliran sungai yang dapat membuat akses air laut masuk. Selain itu Pemkot juga menggelontorkan bantuan kepada warga korban banjir yang hingga kini masih terendam.
Camat Pekalongan Utara Yos Rosyidi mengatakan berdasarkan data, rob yang menerjang kawasan pesisir Kota Pekalongan menyebabkan 6.163 rumah di enam kelurahan di Kecamatan Pekalongan utara dan 1.000 rumah di Kelurahan Pasirsari, Kecamatan Pekaalongan Barat terendam.
"Banjir kali ini lebih besar dibandingkan banjir Mei lalu yang merendam 5.060 rumah," kata Yos Rosyidi. (Akhmad Safuan)
Pemantauan Media Indonesia di Pekalongan Selasa (30/7), banjir air laut pasang masih merendam ribuan rumah di Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan dengan ketinggian air 20 - 50 cm, bahkan di beberapa lokasi banjir menggenangi hingga mencapai 100 centimeter.
Meskipun tidak terlihat adanya pengungsi, ribuan warga tetap bertahan di rumah masing-masing dan hidup di atas kayu sebagai pengganti lantai. Sebagian warga lainnya memilih tinggal sementara di rumah keluarga atau keluar dari daerah banjir.
Memasuki hari ketiga banjir, sebagian warga juga mulai terkena penyakit seperti gatal-gatal, diare dan sesak nafas dan mengantisipasi meluasmnya serangaan penyakit tersebut Dinas Kesehatan setempat membagikan obat-obaatan kepada warga yang terkena serangan penyaakit.
Sementara itu tiga titik tanggul penahan gelombang yang jebol juga mulai ditambal dengan penimbunan karung berisi pasir. Hal itu untuk mengantisipasi dan sekaligus mengurangi banjir yang masih merendam.
Selain bantuan obat-obatan, Pemkot Pekalongan juga mendistribusikan 27,3 ton beras dan 45.500 bungkus mi instan kepada 9.100 keluarga di tujuh kelurahan yakni Pabean, Panjang Baru, Bandengan, Kandang Panjang, Krapyak Lor dan Panjang Wetandi Kecamatan Pekalongan Utara dan Kelurahan Pasirsari, Kecamatan Pekalongan Barat yang sebaagian besar rumahnya terendam rob.
"Kita langsung serahkan bantuan kepadaa ribuan keluarga yang rumahnya terendam banjir untuk meringankan beban mereka," kata Wakil Wali Kota Pekalongan Alf Arslan Djunaid.
Selain menyerahkan bantuan, demikian Alf Arslan Djunaid, Pemkot Pekalongan yang telah menyatakan sebagai daerah darurat bencana banjir rob, juga segera melakukan rehabilitasi terhadap tanggul yang jebol.
"Setelah ini tanggul langsung kita perbaiki baik penutup yang jebol maupun melakukan peninggian," taambahnya.
Darurat banjir, menurut Alf Arslan Djunaid, tidak hanya menutup tanggul, tetapi juga dilakukan dengan menurtup seluruh aliran sungai yang dapat membuat akses air laut masuk. Selain itu Pemkot juga menggelontorkan bantuan kepada warga korban banjir yang hingga kini masih terendam.
Camat Pekalongan Utara Yos Rosyidi mengatakan berdasarkan data, rob yang menerjang kawasan pesisir Kota Pekalongan menyebabkan 6.163 rumah di enam kelurahan di Kecamatan Pekalongan utara dan 1.000 rumah di Kelurahan Pasirsari, Kecamatan Pekaalongan Barat terendam.
"Banjir kali ini lebih besar dibandingkan banjir Mei lalu yang merendam 5.060 rumah," kata Yos Rosyidi. (Akhmad Safuan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar