Muhammadiyah: Biaya Sidang Isbat Capai 9 Miliar, Hamburkan Uang Rakyat
JAKARTA (voa-islam.com) -
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Din Syamsudin menyatakan,
seharusnya kementerian agama tak perlu menggelar sidang isbat untuk
menentukan awal Ramadhan karena hanya menghamburkan uang rakyat.
Hal itu disampaikan Din Syamsudin saat konferensi pers di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Menteng, Jakarta Pusat.
“Sebenarnya
kementerian agama tidak perlu rapat isbat kali ini, karena kementerian
agama itu mematok 2 derajat, sekarang ini belum 2 derajat ketinggian
bulan nanti waktu matahari terbenam,” kata Din Syamsudin kepada
wartawan, Senin (8/7/2013).
Din menyayangkan biaya untuk sidang isbat begitu besar, yakni diperkirakan mencapai 9 miliar rupiah.
“Seharusnya
cukup nyatakan saja, karena kriteria tak terpenuhi maka tidak perlu
rapat isbat yang katanya itu mahal sekali anggarannya sampai 9 miliar,
itu dana rakyat,”ujarnya.
...karena kriteria tak terpenuhi maka tidak perlu rapat isbat yang katanya itu mahal sekali anggarannya sampai 9 miliar, itu dana rakyat
Seharusnya
Kementerian Agama cukup menyatakan lewat pernyataan pers di media bahwa
karena hilal belum mencapai 2 derajat maka awal Ramadhannya jatuh pada
hari Rabu.
“Seharusnya
nyatakan saja, berhubung ketinggian hilal pada saat matahari terbenam
tanggal 8 Juli nanti belum di atas 2 derajat, belum memenuhi kriteria
minimal maka kami memutuskan awal Ramadhannya pada hari Rabu,” jelasnya.
Hal itu
jika diterapkan Kementerian Agama merupakan langkah yang bijak menurut
Din Syamsudin. “Daripada menghabis-habiskan uang rakyat,” tegasnya.
[Ahmed Widad]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar