Indonesia Prihatin Kondisi Mesir
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Pemerintah Indonesia menyampaikan rasa prihatin terkait perkembangan
politik yang terjadi di Mesir. Menlu Marty Natalegawa mengatakan selama
ini pemerintah Indonesia mengharapkan proses transisi demokrasi di
Mesir bisa berjalan baik, tertib, dan damai.
"Pemerintah Indonesia sangat prihatin menyaksikan perkembangan di
Mesir. Kiranya situasi di Mesir dapat segera pulih dan proses
demokratisasi sesuai keinginan dan harapan bangsa dan rakyat Mesir akan
terus bergulir," katanya, Kamis (4/7).
Terkait WNI yang berada di Mesir, Marty mengatakan tetap dalam
perlindungan dan dalam kondisi yang kondusif. Namun, ia menghimbau agar
WNI yang ada di Mesir mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di
negara tersebut. "WNI juga sebaiknya menghindari tempat pengumpulan
massa dan tidak melibatkan diri dalam masalah dalam negeri Mesir,"
katanya.
Ia mengaku telah menginstruksikan KBRI Kairo untuk memberikan
bantuan dan perlindungan yang diperlukan untuk WNI. Menurutnya, hingga
saat ini belum ada rencana evakuasi warga seperti yang sempat terjadi
beberapa waktu sebelumnya. "Hingga saat ini tidak ada rencana evakuasi
meski ada gejolak politik, situasi dari para warga kita aman. Kami pun
sudah menetapkan semacam hotline di perwakilan kita bagi WNI yang perlu
bantuan," katanya.
Rabu (3/7), militer Mesir akhirnya menggulingkan Muhammad Mursi
sebagai presiden yang sah negara tersebut. Ini setelah ultimatum 48 jam
militer tidak digubris. Militer juga membatalkan konstitusi Mesir dan
memerintahkan pemilihan umum presiden segera digelar sebagai salah satu
butir roadmap yang disokong oposisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar