Dua Puskesmas Induk Belum Optimal
KOTA
– Adanya moratorium penerimaan pegawai baru di lingkungan Pemkot Kota
Pekalongan, memang memberikan dampak besar terhadap pelayanan kepada
masyarakat. Akibat tak bisa merekrut pegawai baru, dua puskesmas Induk,
masing-masing Puskesmas Medono dan Puskesmas Buaran, belum bisa
beroperasi secara maksimal. Bahkan dua puskesmas tersebut saat ini baru
bisa dioperasikan sebagai puskesmas pembantu.
Hal
itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan, dr Dwi Heri Wibawa Mkes kepada
Radar, kemarin. Menurut Dwi Heri, sarana di dua puskesmas induk
tersebut sebetulnya telah lengkap. Namun kurangnya SDM membuat keduanya
tak bisa beroperasi optimal. “Untuk Puskesmas Buaran hanya beroperasi
dua kali dalam seminggu. Sedangkan untuk Puskesmas Medono sudah setiap
hari beroperasi, namun masih sebagai puskesmas pembantu,” terangnya.
Dikatannya
Dwi Heri, dua puskesmas tersebut masih membutuhkan beberapa tenaga
medis. Meski sudah berjalan setiap hari, Puskesmas Medono masih
kewalahan melayani pasien. Mengingat tenaga medis yang belum lengkap,
sementara untuk Puskesmas Buaran, tenag yang ada saat ini masih diampu
oleh tenaga medis dari Puskesmas Jenggot.
Untuk
itu, sambung dokter Heri, dalam waktu dekat Dinkes berencana akan
membuat puskesmas dikelola dengan sistem Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD). Melalui sistem pengelolaan tersebut, maka puskesmas akan
memiliki kewenangan untuk menggunakan anggaran sendiri. “Dengan
pengelolaan sistem BLUD kami bisa merekrut pegawai sendiri tanpa
menunggu penerimaan CPNS. Karena kami bisa membayar gaji pegawai
melalui pendapatan puskesmas tanpa bergantung pada anggaran APBD.
Sehingga kami bisa memenuhi tenaga di puskesmas,” jelas DwiHeri.
Sistem
yang sama, lanjutnya, sudah diterapkan di RSUD Bendan. Tanpa menunggu
penerimaan CPNS, RSUD Bendan dan bisa memenuhi kebutuhan pegawainya
dengan komposisi hanya 30 peersen pegawai berstatus PNS. Sisanya
merupakan pegawai yang dibayar langsung oleh RSUD Bendan dan melalui
anggaran pendapatan yang diperolehnya.
Sementara
untuk sarana di dua Puskesmas tersebut, lanjut Dwi Heri, keduanya sudah
memiliki sarana yang lengkap dan memenuhi syarat bagi sebuah puskesmas
induk. Kedua puskesmas tersebut hanya belum memiliki laboratorium.
Namun Dinkes sudah menganggarkan pembangunan laboratorium untuk tahun
ini. “Puskesmas Medono sudah kami anggarkan. Sedangkan untuk Buaran
tahun ini akan kami anggarkan dn mulai dibangun,”pungkasnya. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 08-07-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar