Kamis, 22 November 2012

Diskusi Dan Rakor Kehumasan:Mengoptimalkan Fungsi Kehumasan Pemerintah

PEMKAB GELAR DISKUSI DAN RAKOR KEHUMASAN 

KAJEN - Dilatarbelakangi pentingnya koordinasi, integrasi dan sinergitas antara SKPD sebagai narasumber/sumber informasi dengan Bagian Hubungan Masyarakat serta insan media, maka Bagian Humas Setda Kabupaten Pekalongan, pada Rabu 21 Nopember 2012 menyelenggarakan diskusi dan rakor kehumasan dengan tema mengoptimalkan fungsi kehumasan pemerintah dalam membangun citra dan reputasi positif instansi pemerintah.

Acara yang dibuka secara langsung oleh Bupati Pekalongan, Drs. H. A. Antono, M.Si ini  dihadiri oleh para Asisten Sekda, staf ahli Bupati dan Kepala SKPD dan Camat se Kab. Pekalongan serta wartawan yang bertugas di wilayah Kab. Pekalongan.  Dalam laporannya, Kepala Bagian Humas Setda, Drs. Ali Riza, M.Si mengungkapkan harapannya agar SKPD dapat bersinergi dengan Bagian Humas untuk menginformasikan kegiatan atau capaian pembangunan di instansi masing-masing untuk dipublikasikan ke media. “Membangun citra positif bukan hanya tugas Humas namun tanggungjawab bersama SKPD, sehingga fungsi kehumasan menjadi optimal,” terangnya.



Pada bagian lain, Bupati Pekalongan dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya mengemas dan mengkomunikasikan sebuah berita sehingga akhirnya lahir sosok “media darling” (kekasih media) seperti Jokowi dan Rustriningsih. “Kalau prestasi, saya tidak mengurangi rasa hormat, sebenarnya masih tidak terlalu jauh dengan yang lain, tetapi kemampuan beliau dalam mengemas, mengkomunikasikan apa yang dilakukan, sangat dan sangat luar biasa, sehingga kadang timbul di hati, alangkah enaknya kalau menjadi kekasih media, bukan yang dibenci oleh media,” terangnya.

Bupati menyatakan mengapresiasi kegiatan ini, karena menurutnya dengan rakor dan dialog semacam ini, akan menjadi bahan pertimbangan untuk mengevaluasi diri dan berbenah diri, guna mengoptimalkan fungsi kehumasan. “ Ini menurut saya bagus sekali. Evaluasi diri tidak hanya Bupati, Sekretaris Daerah, para Asisten, para Staf Ahli Bupati, para Kepala SKPD, bukan, tetapi untuk kita semua,” tegasnya.

Tak hanya itu, Bupati juga berharap nantinya muncul pemikiran yang tertanam diantara para undangan untuk mengedepankan fungsi, karena jika fungsi yang dikedepankan, maka yang terjadi adalah pasti upaya saling memperkuat, saling berperan, saling membagi tanggung jawab. “Saya yakin apabila ikatan kita ini untuk kepentingan masyarakat, kepentingan umat, maka ego sektoral pasti bisa kita kendalikan. Bukan target pribadi, bukan upaya untuk menjatuhkan seseorang,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini Bupati juga meminta kepada SKPD untuk bisa mengkaji, mengevaluasi diri atas apa yang selama ini telah dilakukan, dan berharap memiliki komitmen bersama untuk mengedepankan fungsi, ini akan menjadi kesepakatan bersama, baik itu kita yang ada di aparat pemerintah, swasta, termasuk media. “Ini saya harapkan, jadi ikatan kita adalah untuk kepentingan umat, menjadi komitmen dalam rangka memproduksi dan mendistribusikan informasi kepada publik, karena kita di dalam rangka memproduksi informasi kita juga perlu jernih, di dalam mendistribusikan juga perlu selektif karena masyarakat Kabupaten Pekalongan tidak seluruhnya bisa secara jernih mampu memilah dan memilih, kadang masih ditelan mentah. Oleh karena itu, di dalam memproduksi dan mendistribusikan informasi, saya minta bisa secara seimbang,” terangnya menutup sambutan.

Diskusi yang dilaksanakan di Pendopo Bupati Pekalongan ini dimoderatori oleh Esmara Sugeng Dekan Fakultas Hukum Universitas Pekalongan, dan menghadirkan empat narasumber, yaitu Pimpinan Redaksi (Pimred) Radar Pekalongan, Saefulah yang mengetengahkan teknis meramu sebuah berita agar memiliki nilai berita/value, sedangkan Pimred Radar Semarang, Iskandar membawakan materi membangun sinergi humas dan media massa, seta bagaimana membangun citra positif. “ Semua SKPD bisa menjadi humas, sehingga tidak semuanya ditanggungkan kepada humas,” terangnya.

Narasumber ketiga adalah Trias Purwadi dari Suara Merdeka yang mengetengahkan materi terkait fungsi dan tugas pers, termasuk didalamnya kiat-kiat penting untuk menjadi humas yang handal. Sedangkan  Pimred  harian Wawasan, Agus Toto Widyatmoko memberi materi tentang Humas sebagai pembangun citra bukan pengatur acara. Menurut Toto jika humas hanya bisa menjadi event organizer (EO) atau pengatur acara maka humas tersebut perlu direvitalisasi.

Diskusi ini kemudian dilanjutkan dengan Rakor Kehumasan yang dipimpin oleh Asisten Pemerintahan Sekda, Drs. H. Yoyon Ustar Hidayat, M.Si. (dian’s).

Tidak ada komentar: