Senin, 29 Oktober 2012

Kecelakaan Dijalur Pantura

Pengedara Onthel Tewas Tertabrak Avanza

Seorang pengendara sepeda ontel tewas setelah tertabrak mobil Toyota Avanza di Jalan Gajah Mada Barat, Senin, sekitar pukul 7 pagi. Korban bernama Arofik, berusia 51 tahun, warga Kelurahan Tirto Gang I kecamatan Pekalongan Barat.

Sebelumnya korban yang berprofesi sebagai buruh ini hendak menyeberang dan korban tidak melihat datangnya Mobil Toyota Avanza yang dikendarai Alimun Taufik, warga Jalan Jombang, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, sehingga tabrakan tak bisa dihindarkan.
 


Saat dihubungi Radio Kota Batik, Kanit Laka Polres Pekalongan Kota, Inspektur Dua Sugianto mengatakan, korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Kraton.

Ipda Sugiyanto menjelaskan, penyebab terjadinya kecelakaan diduga karena korban kurang berhati-hati saat akan menyeberang. Pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar waspada dan berhati-hati ketika akan menyeberang di jalur Pantura.

Berstatus Pelajar, 5 Pengedar Dibekuk Polres Pekalongan

5 Pengedar Ganja Dibekuk di Kajen

Jajaran Polres Pekalongan menangkap lima pemuda yang diduga menjadi pengedar ganja.

Tiga dari kelima pemuda tersebut masih berstatus pelajar, seorang lainya adalah mahasiswa dan wiraswasta.
3 Pelajar yang tertangkap berinisial DHM, pelajar warga Desa Gandarum, MN warga Desa Nyamok, dan AS pelajar warga Desa Kebunagung, Kecamatan Kajen. Dua pelaku lainya adalah Wisnu mahasiswa di salah Perguruan Tinggi Swasta di Pekalongan, serta Mohamad Luqman warga Ketandan, Kecamatan Wiradesa.
 


Kasubbag Humas Polres, Ajun Komisaris Polisi Margono, kepada Radio Kota Batik mengatakan, dalam penangkapan, polisi sempat melumpuhkan Wisnu dengan tembakan karena melawan saat akan ditangkap.

Margono menjelaskan, penangkapan Wisnu adalah hasil pengembangan penyidikan dari Satuan Narkoba, setelah sebelumnya menangkap dua orang pelajar yang diduga menyimpan ganja kering di kawasan perempatan Sibedug, Desa Kebunagung, Kajen pada Sabtu 27 Oktober kemarin.

Margono menambahkan, jajaran Polres juga mengamankan 300 liter miras jenis ciu yang disimpan dalam kemasan jirigen dan botol minuman ringan.

 

Mulai tahun 2013, Ratusan Karyawan Outsorcing Akan Diasuransikan

Ratusan Karyawan Outsorcing RSUD Bendan Akan Diasuransikan

Ratusan karyawan outsorcing yang bekerja di Rumah Sakit Bendan, rencananya akan diasuransikan.

Realisasi rencana tersebut akan dilakukan mulai tahun 2013 mendatang, sehingga pada tahun 2014 seluruh karyawan sudah mendapat jaminan asuransi.
 


Dalam Acara Walikota Menjawab, Basyir Ahmad mengatakan, pemberian asuransi bagi karyawan itu wajib hukumnya. Sehingga kedepan tidak hanya jaminan kesehatan saja yang akan diberikan, namun kesejahteraan karyawan juga akan lebih diperhatikan.

Basyir Ahmad menambahkan, untuk menentukan jumlah ideal karyawan RSUD Bendan sebelum jaminan asuransi diberikan, nantinya seluruh karyawan akan diverifikasi terlebih dahulu. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih professional terhadap pasien.

 

Pingsan Saat Pelaksanaan Upacara

Anggota Paskibraka Pingsan Saat Upacara Sumpah Pemuda

Di duga kurang fit dan belum sarapan, salah seorang anggota pasukan pengibar bendera pusaka pingsan pada saat pelaksanaan upacara memperingati hari Sumpah Pemuda di Lapangan Mataram, Senin, 29 Oktober 2012.
 
ilustrasi

Anggota paskibraka yang pingsan tersebut adalah siswi kelas 11 SMA negeri 2 bernama Riski Maulinda. Risqi kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bendan.

Kepada Radio Kota Batik, salah seorang pengurus harian purna paskibraka Indonesia cabang Pekalongan, Yudha menjelaskan, usai membaca Keputusan Kongres Sumpah Pemuda, sekitar 10 menit kemudian Rizqy terjatuh dan tak sadarkan diri

Yudha menambahkan, korban selanjutnya ditolong oleh rekan-rekannya dibawa keluar lapangan. Diduga korban mengalami kelelahan karena paginya belum sempat untuk sarapan.

 

Aksi Pencurian Sepeda Motor Di Halaman Kantor SPN

Ditinggal Rapat, Anggota SPN Kecurian Motor

Seorang anggota SPN yang tengah mengikuti rapat serikat pekerja, harus kehilangan sepeda motor miliknya karena dibawa kabur pencuri, hari Minggu, 28 Oktober.

Aksi pencurian sepeda motor terjadi di halaman kantor SPN di Jalan Jawa, Kelurahan Kergon. Korbannya adalah Noidah warga Kelurahan Panjang Baru, Pekalongan Utara.
 


Sekertaris SPN Kota Pekalongan, Budi Pratomo, kepada Radio Kota Batik mengatakan, usai mengelar pertemuan serikat pekerja sekitar pukul 4 sore, sepeda motor Yamaha Jupiter dengan nomor polisi G 2659 NA sudah tidak ada di tempat parker.

Budi menjelaskan, atas kejadian ini kemudian korban melaporkan aksi pencurian ini ke Mapolsek Barat. Sementara itu pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas aksi pencurian ini.


Keracunan Jajan Saat Istirahat Sekolah

12 Siswa Keracunan

  • Diduga Disebabkan Makaroni Goreng
  • Siswa SDN 2 Pekiringanalit, Kajen
KAJEN - Sebanyak 12 siswa  SDN 2 Pekiringanalit yang ada di Desa Pekiringanalit, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan mengalami keracunan, Selasa pagi (23/10). Mereka diduga keracunan setelah memakan makaroni goreng, sejenis kerupuk yang dijajakan penjual keliling di sekolahnya.

Kepala Sekolah, SDN 2 Pekiringanalit, Sri Widada saat ditemui Radar di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen menjelaskan, saat itu dia tengah memimpin rapat membahas tentang persiapan kegiatan ulang tahun PGRI. Namun tiba-tiba dikagetkan dengan adanya laporan guru yang akan meminjam mobilnya untuk membawa siswa ke RSUD guna mendapatkan perawatan. Murid tersebut dikabarkan tengah keracunan makanan.

"Saya langsung cepat menuju ke sini, katanya sebelum keracunan anak-anak ketika istirahat membeli jajan makaroni goreng sama penjual keliling yang singgah ke sekolah," ungkapnya.



Menurutnya, sebanyak 12 siswanya yang keracunan makanan tersebut sebelumnya sempat dibawa ke ruang UKS oleh para guru, dan selanjutnya segera dilarikan ke RSUD Kajen guna mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, para siswa yang keracunan tersebut kondisinya berangsur-angsur mulai pulih.. Dan para siswa tersebut diantarnya bernama Misrokhul, M Rifki, Suci Rahayu, Laem Setia P, Gusna PM Firgiawan, febian K, Amelia, Ahmad Yohib dan Anisa.

"Saya belum tahu persis, apakah penjual jajanan itu yang biasa mangkal di sekolah, atau penjual keliling yang singgah di sekolah. Kalau penjual yang biasa di dalam sekolah selalu kita berikan arahan pembinaan dalam menjual makanan bagi siswa," ungkapnya.

Rifki, siswa kelas V yang merupakan salah satu korban menjelaskan, sewaktu istirahat pertama, sekitar pukul 9.30 WIB, dia bersama teman-temannya membeli makarani, yang sebungkusnya di jual Rp 500. Namun karena bau makanan ringan itu kurang sedap, akhirnya hanya empat butir makaroni yang dimakannya, sedangkan sisanya diberikan kepada temannya.

"Saya hanya makan empat butir, karena tidak enak saya kasihkan ke teman, perut terasa mual dan kepala pusing," katanya.

Hal yang sama dirasakan Mislahul Kharifah. Dia bersama teman sekelasnya memberi jajan makaroni di samping sekolah dan memakannya beramai-ramai. Namun selang beberapa jam kemudian perutnya mulas dan muntah-muntah, sehingga dilarikan ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk mendapatkan perawatan.

"Selain mual, tenggorokan juga panas setelah makan makanan itu," ungkapnya yang didampingi orang tuanya.

Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan, Rissa Sumarstyanto yang tengah mengecek langsung ke lokasi menegaskan, bahwa telah seharusnya pihak sekolah menjaga kesehatan para penjaja makanan di lingkungan sekolahnya. Sehingga tidak akan terjadinya insiden keracunan masal. Hal itu dapat dilakukan dengan ketelitian kepala sekolah untuk mengawasi pedagang, sehingga akan diketahui dari siapa jajanan tersebut berasal.

"Kalau perlu di sekolahan itu ada ahli gizinya, paling tidak ada upaya kejelian pihak sekolah agar tidak teledor dalam menerima penjual jajanan di sekolah," tegasnya.

Sementara Kapolsek Kajen, AKP Zarkhonil menjelaskan, dengan terjadinya keracunan yang menimpa para siswa, pihaknya langsung mengamankan sampel jajanan yang diduga telah membuat keracunan. Dan saat ini makanan tersebut tengah di cek di laboratorium. (jun)  

 

Kegiatan Bakti Rumah Sakit

RS Siti Khatijah Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis

Pekalongan - Sebanyak 10 pasien mengikuti operasi bedah plastik bibir sumbing yang dilakasankan oleh Rumah Sakit Siti Khatijah Pekalongan bekerja sama dengan Yayasan Senyum Indonesia.
 
Direktur Rumah Sakit Siti Khatijah Drg. Said Hassan mengatakan, makna filosofis operasi bibir sumbing pada hari sumpah pemuda ini adalah untuk menyatukan kembali bibir pasien yang mengalami sumbing.


Ada semangat sumpah pemuda, pada kegiatan bakti rumah sakit untuk masyarakat kali ini , ungkapnya.Sementara itu, Koordinator Operasi Bibir Sumbing Dokter Arsiyanto menerangkan bahwa 10 orang pasien ini berasal dari Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Tegal.Rata-rata pasien adalah balita, berasal dari Pekalongan ada 4 pasien, yang lainya dari Batang, Pemalang dan Tegal masing-masing 2 anak,ujarnya.
 
Dokter Arsiyanto menjelaskan, bahwa penyakit bibir sumbing bukan penyakit keturunan ataupun yang berhubungan dengan hal-hal klenik. Penyakit bibir sumbing terjadi karena saat hamil, jabang bayi mengalami kelainan pembentukan tubuh saat kehamilan, akibat kekurangan zat besi,katanya
 
Drg.Said Hassan menambakan agenda operasi bibir sumbing ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam rangka memperingati milad RS.Siti Khadijah yang ke 35.

Kami juga akan mengelar kegiatan anjangsana ke rumah-rumah singah, pada tanggal 7 november. Kemudian Donor Darah dan Seminar dengan thema  Cantik di Saat Hamil tanggal 17 November di Gedung Al Irsyad tandasnya. (Dirhamsyah)

Sabtu, 27 Oktober 2012

3.300 Bungkus Daging Untuk 13 Kelurahan

Pemkot Pekalongan Akan Bagikan 3.300 Paket Daging Kurban

PEKALONGAN, suaramerdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan akan membagikan 3.300 paket daging kurban kepada masyarakat miskin pada Hari Raya Idul Adha tahun ini. Pembagian daging kurban tersebut akan difokuskan di 13 kelurahan di Kota Pekalongan.

“Kami akan membagikan 3.300 bungkus daging di 13 kelurahan yang banyak penduduk miskinnya yang mungkin tidak terlalu sering makan daging,” papar Wali Kota M Basyir Ahmad saat menerima sumbangan sapi kurban dari Sinar Mas di halaman Lobi Wali Kota Pekalongan, Kamis (25/10) sore.

Menurut Basyir, pada Hari Raya Idul Adha tahun ini, Pemkot Pekalongan menerima sumbangan sapi kurban dari beberapa perusahaan, di antaranya Sinar Mas. Selain itu, sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemkot Pekalongan juga menyumbang beberapa ekor sapi.



Pemkot Pekalongan sendiri, juga telah menyiapkan dua ekor sapi. Total sapi yang akan disembelih Pemkot Pekalongan sebanyak tujuh ekor sapi dan 18 ekor kambing. Semua hewan kurban tersebut akan dipotong pada Sabtu (27/10) mendatang. “Karena Idul Adha jatuh pada hari Jumat, kami telah sepakat bahwa semua hewan kurban akan dipotong pada Hari Sabtu,” sambungnya.

Hewan kurban tersebut, kata dia, nantinya akan dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dinas Peternakan Pertanian dan Kelautan (DPPK) Kota Pekalongan agar lebih higienis. Setelah itu, hewan kurban akan didistribusikan ke kelurahan-kelurahan tersebut.

Sementara itu, Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto mengatakan, sumbangan hewan kurban itu sebagai bentuk rasa syukur perusahaan. “Kami ingin bersama-sama warga setempat menikmati dan mensyukuri atas apa yang kami dapat selama ini,” jelasnya.

Kesulitan Tenaga Kerja Produksi Terhenti

Industri Tenun bukan mesin Pekalongan berguguran 

Pekalongan (ANTARA) - Belasan industri alat tenun bukan mesin (ATBM) di Desa Pakumbulan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah berhenti berproduksi karena kesulitan mendapatkan tenaga kerja.

Ketua Paguyuban Kerajinan ATBM Pakumbulan, Kecamatan Buaran Imron Kamsari di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa saat ini, hampir sebagian besar pusat kerajinan ATBM Pakumbulan berhenti berproduksi, sedangkan sarana ATBM dibiarkan mangkrak karena kekurangan tenaga kerja.

"Akibat berkurangnya tenaga kerja ini, kami terpaksa membatasi pesanan kerajinan ATBM pada konsumen sebagai upaya menghindari kekecewaan terhadap para konsumen," katanya.
 


Pemilik Pisma Art Pusat Produksi Tenun ATBM itu mengaku, usaha yang dikelolanya sedang kebanjiran order pembuatan bahan baku "wall paper" atau hisan pelapis dinding yang terbuat dari enceng gondok.

"Hiasan pelapis dinding terbuat berasal dari enceng gondok ini biasanya dipasarkan ke Taiwan. Akan tetapi, akibat kami kekurangan tenaga kerja maka pesanan ATBM itu ditolak," katanya.

Semula, dirinya mampu mengirim produksi kerajinan ATBM itu mencapai satu kontainer per bulan, tetapi saat ini hanya memenuhi permintaan itu selama tiga bulan.

"Semula, sebanyak puluhan unit mesin ATBM bisa berjalan berproduksi tetapi kini 37 unit mesin pada kondisi mangkrak karena berkurangnya tenaga kerja," katanya.

Ia menjelaskan, selain memproduksi ATBM dengan bahan baku enceng gondok, industri kerajinan di Pakumbulan itu juga memproduksi tenun ATBM dengan bahan baku akar wangi, serat pohon pisang, dan tenun sutera.

"ATBM akar wangi yang dikemas dalam bentuk sajadah dan aneka kerajinan ini biasanya dipesan konsumen berasal dari Timur Tengah," katanya.
 

 

Tiga Daerah Pusat Pengolahan Tanaman Herbal Di Indonesia

Pekalongan pusat pengolahan tanaman herbal

Pekalongan (ANTARA News) - Kota Pekalongan, Jawa Tengah, telah dipilih oleh Kementrian Kesehatan sebagai satu dari tiga daerah pusat pengolahan tanaman herbal di Indonesia, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dwi Heri Wibawa.

"Kementerian Kesehatan akan memberikan bantuan satu paket peralatan pengolahan tanaman herbal ke Kota Pekalongan karena merupakan satu dari tiga daerah yang akan dijadikan sebagai pusat pengolahan tanaman herbal, selain daerah di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Kalimantan Selatan," katanya di Pekalongan, Minggu.
 


Menurut dia, nantinya, di Kota Pekalongan akan dibangun Pusat Pengolahan Pasca-Panen Tanaman Obat (P4TO) di kawasan kebun bibit Kelurahan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan.

"Satu paket peralatan pengolahan tanaman herbal itu akan ditempatkan di kelurahan tersebut. Jadi, mulai bahan baku (tanaman herbal, red) masuk, pengeringan hingga pengemasan akan dilakukan di Pusat Pengelolaan Pasca Panen Tanaman Obat di Kebun Bibit Kertoharjo," katanya.

Ia mengatakan bahwa P4TO akan menghasilkan simplisia, yaitu tanaman obat yang sudah dikeringkan yang dipergunakan sebagai bahan baku obat.

Pemkot Pekalongan, katanya, akan bekerja sama dengan industri obat berbahan dasar herbal ataupun jamu untuk memasarkan produk yang dihasilkan P4TO tersebut.

"Sedangkan pengadaan tanaman obat herbal tersebut, kami akan bekerja sama dengan petani di kabupaten sekitar, seperti Kabupaten Pemalang dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Tawangmangu," katanya.

Ia mengatakan bahwa pembangunan P4TO di Kota Pekalongan akan dilaksanakan setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kota Pekalongan dengan Kementerian Kesehatan.

"Rencananya, MoU ini dilaksanakan pada 1 November 2012 Sedangkan bantuan satu paket perlatan mesin pengolah tanaman obat akan didistribusikan ke Kota Pekalongan setelah nota kesepahaman ditandatangani," katanya.
Editor: Ella Syafputri

 

Basyiir:pembagian daging qurban ke wilayah-wliayah yang warganya miskin akan lebih terasa dan tepat

Pemkot Pekalongan Sembelih 5 ekor Sapi Dan 30 Kambing Qurban

Pekalongan, Info Publik – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1433 H yang akan jatuh pada Jumat (25/10) besok, Pemkot Pekalongan berencana menyembelih 5 ekor sapi dan sekitar 30 an ekor kambing sebagai hewan qurban. Daging qurban yang dihasilkan akan diserahkan kepada warga yang tinggal di kelurahan-kelurahan termiskin yang ada di Kota Pekalongan.

Hal ini disampaikan Walikota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad usai menerima penyerahan 1 ekor sapi untuk qurban dari PT Jamsostek, Pekalongan di halaman Setda, Kamis (24/10). Menurut Basyir, pembagian daging qurban ke wilayah-wliayah yang warganya miskin akan lebih terasa dan tepat. “Karena Pemkot Pekalongan memiliki peta tempat mana saja yang pantas menerima daging qurban,” katanya.



Untuk penyembelihan hewan qurban Basyir meminta kepada panitia agar melakukanya di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) guna menghindari kesemrawutan. “Hal ini juga penting karena aturanya memang seperti itu , selain itu juga agar lebih tertib dan maksimal,” katanya. Selain pemotongan di RPH, Pemkot Pekalongan juga akan menyerahkan sebagian kambing korbanya kepada masyarakat. “Saat ini sudah ada sekitar 40 proposal yang masuk dan akan diseleksi,” tandasnya.

Basyir berharap kepercayaan masyarakat atau lembaga untuk menitipkan hewan qurbanya bisa semakin meningkat. “Seperti yang dilakukan oleh PT Jamsostek ini, kami sangat mengapresiasinya, ini merupakan trend yang baik” tambahnya.
Sementara itu Kepala Kantor PT Jamsostek Pekalongan,Mohamad Hadi Pratomo SE menegaskan penyerahan sapi Ke Pemkot Pekalongan ini merupakan bentuk kepedulian PT Jamsostek. “Selain itu kami masih memiliki CSR sejumlah 350 juta rupiah yang sampai saat ini belum terpakai,” ujar M Hadi Pratomo. (diskominfo/007) 

 

Heri Winanto Dilantik Dan Diambil Sumpah oleh Bupati Pekalongan

Bupati Lantik Kades Kutorojo Kecamatan Kajen

KAJEN – Selasa (23/10/2012), secara resmi Kepala Desa terpilih Desa Kutorojo Kecamatan Kajen Heri Winanto dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, M.Si. Heri yang terpilih dalam Pilkades 26 September 2012 lalu menggantikan Dulajat yang telah menjabat dari 2002 sampai dengan 2012. Acara yang dilangsungkan di Kantor Kepala Desa Kutorojo ini dihadiri oleh Bupati beserta Ibu Arini Antono, didampingi oleh Sekda beserta istri Ibu Alfiyah Susiyanto, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, beberapa kepala SKPD di lingkungan Pemkab Pekalongan, Camat Kajen beserta Muspika dan Kades se Kecamatan Kajen.

Usai dilantik, dalam sambutan perdananya Heri mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat atas partisipasinya sehingga pelaksanaan Pilkades berjalan dengan baik. Tak lupa pria kelahiran tahun 1985 ini mengajak warganya untuk bersama-sama menyatukan gelombang dan komitmen untuk membangun Kutorojo menjadi lebih baik. “Ibarat kacang tak akan lupa lanjarannya terhadap apa yang telah dilakukan Bapak Dulajat selaku mantan Kades. Apa yang sudah baik akan kami pertahankan bahkan kalo bisa akan kami tingkatkan,” tegasnya. “Salah satu tradisi baik yang telah menjadi langganan Desa Kutorojo yaitu menjadi desa Lunas PBB akan kami pertahankan atau jika dimungkinkan akan kami percepat,” jelasnya disambut tepuk tangan seluruh hadirin yang menyaksikan.


Sementara itu, Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, M.Si dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Desa Kutorojo yang telah melaksanakan kegiatan pesta demokrasi yaitu memilih Kepala Desa dan puncaknya pada hari ini Heri Winanto selaku Kades terpilih dilantik. “Oleh karena itu saya mohon dengan hormat kepada seluruh masyarakat bahwa perbedaan itu telah usai, yang ada sekarang adalah menyatukan potensi yang ada di desa untuk membangun Kutorojo semakin baik,” harap Bupati.
“Wajar dalam pemilihan itu ada yang menang dan ada juga yang kalah. Namun tujuan kita adalah untuk membangun daerah. Oleh karena itu saya minta sekarang saatnya menyatukan langkah untuk membangun Kutorojo yang lebih baik,” ujar Bupati.

Dalam kesempatan itu, Bupati mengingatkan akan tugas berat menjadi kepala desa, diantaranya harus mau belajar terkait tugas dan tanggungjawabnya baik di bidang pemerintahan maupun bidang kemasyarakatan. ”Tidak gampang menjadi Kades, karena Kades adalah pemimpin terdepan yang langsung berhubungan dengan masyarakat,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Pekalongan juga meminta agar tata kelola pemerintahan yang baik betul-betul diwujudkan, serta sebagai Kades harus mau merangkul seluruh potensi yang ada di desa karena menurutnya tanpa dukungan dari masyarakat, pemerintahan tidak dapat berjalan baik
“Harus dipahami oleh masyarakat Desa Kutorojo bahwa mas Heri Winanto adalah Kades baru yang mana dalam setiap kegiatan di desa belum “teteh” (belum begitu memahami). Oleh karena itu tanpa dukungan dari masyarakat, Kades tidak bisa bekerja,” terangnya. Terakhir, Bupati mengungkapkan terima kasih kepada mantan Kades atas pengabdiannya bagi Desa Kutorojo. (di2k).

 

Azis Suryono Dilantik Bupati Pekalongan

BUPATI LANTIK KADES TAMBAKROTO - KAJEN 

KAJEN – Kamis, 18 Oktober 2012, secara resmi Kepala Desa terpilih Desa Tambakroto Azis Suryono dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, M.Si. Azis yang terpilih dalam Pilkades 16 September 2012 lalu menggantikan Sumber yang telah menjabat dari 2002 sampai dengan 2012. Acara yang dilangsungkan di Kantor Kepala Desa Tambakroto ini dihadiri oleh Bupati beserta Ibu Arini Antono, didampingi oleh Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, serta para kepala SKPD di lingkungan Pemkab Pekalongan.

Dalam sambutan pertamanya usai dilantik, Azis mengucapkan terimaksih kepada segenap komponen masyarakat atas kontribusi positifnya sehingga pelaksanaan Pilkades berjalan dengan baik. Tak lupa pria kelahiran 12 Juni 1969 ini mengajak warganya untuk bersama-sama menyatukan gelombang dan komitmen untuk membangun Tambakroto menjadi lebih baik. “Saya akan mikul dhuwur mendem jero terhadap apa yang telah dilakukan Ibu Sumber selaku mantan Kades. Apa yang sudah baik akan kami pertahankan bahkan kalo bisa akan kami tingkatkan,” tegasnya.


Dalam menjalankan roda pemerintahan, Azis berjanji akan membuka selebar-lebarnya untuk aspirasi masyarakat yang positif demi kemajuan Desa Tambakroto. “Salah satu tradisi baik yang telah menjadi langganan Desa Tambakroto yaitu menjadi desa “Lunas PBB” akan kami pertahankan atau jika dimungkinkan akan kami percepat,” jelasnya disambut tepuk tangan warga yang menyaksikan.

Pada kesempatan ini, Bupati Pekalongan dalam sambutannya mengingatkan akan tugas berat menjadi kepala desa, diantaranya harus mau belajar terkait tugas dan tanggungjawabnya baik di bidang pemerintahan maupun bidang kemasyarakatan.”Tidak gampang menjadi Kades, karena Kades adalah pemimpin terdepan yang langsung berhubungan dengan masyarakat,” ungkap Antono.

Antono juga meminta agar tata kelola pemerintahan yang baik betul betul diwujudkan, serta sebagai Kades harus mau merangkul seluruh potensi yang ada di desa karena menurutnya tanpa dukungan dari masyarakat, pemerintahan tidak dapat berjalan baik. Sebagai daerah yang dekat dengan ibukota kabupaten, Bupati berharap perilaku masyarakat Tambakroto pelan-pelan bisa menyesuaikan dengan kondisi tersebut, yaitu dapat menjadi contoh bagi desa yang lainnya. “Salah satu yang patut dibanggakan adalah prestasi Tambakroto sebagai desa lunas PBB, prestasi ini tentunya harus dipertahankan, ” terang Antono.

Terakhir, Bupati mengungkapkan tujuannya mengajak jajarannya pada setiap kesempatan dirinya berkunjung ke tengah masyarakat, yaitu agar terbangun hubungan yang baik antara desa dengan aparat pemerintahan di atasnya sehingga aparat tahu potensi yang ada di daerah serta terjalin komunikasi yang baik antara desa dengan Pemerintah Kabupaten. (dian’s) 

Pelantikan Musa Rodli Kepala Desa Kertijayan

BUPATI LANTIK KADES KERTIJAYAN KEC. BUARAN 

KAJEN - Kamis pagi, 11 Oktober 2012, di kantor kepala desa Kertijayan, Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, M.Si secara resmi melantik Musa Rodli yang merupakan kepala desa terpilih Desa Kertijayan Kecamatan Buaran periode 2012-2018. Kades baru yang berprofesi sebagai pedagang ini resmi menggantikan kades sebelumnya, M. Faiki Nawawi yang telah menjabat selama 10 tahun dari tahun 2002-2012.

Usai pelantikan, Musa Rodli dalam sambutannya menyampaikan penghargaannya kepada masyarakat dan semua pihak, baik dari kelurahan maupun kecamatan yang telah bekerja sama dan memberikan dukungan selama ini sehingga kondisi tetap terjaga kondusif. “Saya akan berusaha mengemban amanah dengan penuh tanggung jawab. Bahkan sesuai janji saya, akan memberikan separuh penghasilan bengkok untuk meningkatkan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat”, katanya.



Sementara itu Bupati Pekalongan dalam sambutannya menuturkan dengan dilantiknya Musa Rodli sebagai kades terpilih maka perbedaan pendapat yang tadinya ada di masyarakat, hendaknya dapat dihilangkan. Semua warga kembali menjadi satu kesatuan. “Tidak ada lagi yang namanya beda pilihan, misalnya aku orangnya ketela, atau dia orangnya padi. Yang ada adalah saya, kita sama-sama merupakan warga Desa Kertijayan, bagaimana bisa membangun desa agar semakin maju”, jelasnya.

Bupati Pekalongan berpesan kepada kades baru, yang pertama perlu banyak belajar, terutama yang terkait administrasi pemerintahan. Kedua, juga harus pandai-pandai membaca situasi atau peta desa Kertijayan, seperti potensi ekonomi, kondisi sosial dan sebagainya. “Tidak kalah penting yang ketiga, Pak Musa ini harus menyadari mulai hari ini menjadi pribadi yang sebagian tergadaikan. Tidak bisa lagi bersikap bebas seenaknya, karena apapun tindak tanduknya sudah menjadi sorotan warga”, imbuhnya.

Lebih lanjut Bupati menambahkan sebagai orang tuanya warga se-desa Kertijayan, Musa Rodli hendaknya “jejer” sebagai kades, yang taat peraturan per-UU-an sehingga masyarakat tanpa sungkan akan mendukung dalam setiap langkah. “Seorang kades yang baik itu tidak membedakan sarung ataupun kerudung, dalam arti siap sedia melayani siapapun warganya. Jika ada suatu hajatan atau musibah menimpa, harus tanggap keadaan. Jangan ada kata lelah untuk kepentingan masyarakat. Ibaratnya, desa itu adalah negara mini. Meskipun berat ada banyak urusan namun ini adalah pekerjaan yang mulia”, ungkapnya.

Tak lupa, Bupati menyampaikan terima kasih dan rasa hormat untuk mantan Kades M. Faiki Nawawi atas segala jasa dan pengabdian selama memimpin Desa Kertijayan. Bagaimana pun tumpuan pemerintahan adalah di desa dan kelurahan. Jika desa baik, maka kecamatannya pun akan baik, begitu seterusnya. Apabila ada suatu kekurangan misalnya infrastruktur agar dibenahi dan yang sudah baik agar dapat diteruskan. (rizka)

 

Peletakan Batu Pertama Pasar Karangdadap

PASAR BARU KARANGDADAP SEGERA DIBANGUN 

KAJEN - Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, M.Si didampingi Sekda Kab. Pekalongan, Camat Karangdadap, Anggota DRPD Kab. Pekalongan serta jajaran stafnya berkesempatan meletakkan batu pertama yang secara simbolis menandakan dimulainya pembangunan Pasar Baru di Desa Karangdadap Kec. Karangdadap, Rabu siang (10/10/12). Pasar yang berlokasi dipinggir jalan utama Desa Karangdadap ini, menurut keterangan investor H. Warsono, ST dari PT. Rekawardana Persada menempati lahan seluas 4.450 m2. Pembangunan dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan, terhitung mulai Oktober 2012 dan dijadwalkan selesai pada bulan Maret 2013.

“Pasar baru ini dimaksudkan sebagai pengembangan pasar yang lama. Meski antara pasar lama dan baru memiliki spesifikasi produk yang sama yaitu barang-barang kebutuhan pokok, namun tidak ada yang persaingan. Keduanya saling mendukung dan mengisi dalam menggerakkan perekonomian rakyat” jelasnya.
Diungkapkan Warsono, pasar baru Desa Karangdadap ini akan menyediakan 60 unit toko/kios dan 100 unit lapak/los. Untuk unit toko/kiosnya terdiri dari tipe A, B dan C yang masing-masing memiliki harga berbeda.
“Kios tipe A berharga Rp.75 juta, tipe B Rp.50 juta dan tipe C Rp.40 juta. Sedangkan untuk unit los/lapak harganya Rp.7,5 juta. Pembeli akan mendapatkan hak guna pakai selama 30 tahun. Saat ini peminat yang memenuhi persyaratan sekitar 30%. Kedepan kami optimistis akan full 100%”, katanya.



Berbagai fasilitas akan dibangun untuk menunjang keberadaan pasar antara lain air, listrik, jalan, WC umum dan mushola. Lokasi yang strategis dipinggir jalan besar, arah utara ke Kota Pekalongan, arah selatan ke Doro dan arah timur ke Kabupaten Batang, juga diyakini akan berpengaruh pada keramaian pasar.
Sementara itu, Bupati Pekalongan dalam sambutannya menyampaikan percepatan pembangunan untuk pencapaian kesejahteraan masyarakat, ada 4 hal pokok yang dibutuhkan yaitu pasar, jalan, air dan listrik atau biasa disebut panjali. “Adalah tugas pemerintah mewujudkan panjali tersebut sehingga masyarakat menjadi wareg, waras dan wasis, artinya kenyang, sehat dan cerdas. Sehingga adanya kerja sama dengan swasta semacam ini dapat dijaga, saling memperkuat dan mengisi”, ujarnya.

Bupati menambahkan suatu pasar akan bisa berkembang dengan baik apabila didukung dengan kegiatan atau sarana yang lain. Misalnya jembatan menuju Kab. Batang, ada obyek wisata buatan atau pelayanan masyarakat seperti dokter dan lainnya. “Kita harus bekerja keras mengembangkan potensi yang sudah ada, bagaimana kita menyambungkan misalnya orang dari Kedungwuni mau ke Doro, mampir dulu belanja di Karangdadap atau orang dari Pekalongan mau pergi ke Doro bisa jajan dulu disini sehingga pasar Karangdadap ini bisa hidup, ramai dan menjadi daya tarik tersendiri”, tuturnya.

Dijelaskan Bupati, seseorang apabila datang ke toko, warung atau pasar biasanya berdasarkan 4 patokan yaitu barang yang dijual berkualitas, harga barangnya murah, tempatnya strategis dan pelayanannya baik dan ramah. “Perlu adanya kebersamaan dan kerja sama semua pihak untuk mewujudkan hal tersebut. Selain itu juga perlu diinformasikan ke masyarakat luas bahwa di Karangdadap ada pasar yang bisa menjadi alternatif jujugan mencari produk berkualitas sehingga akan mempercepat perkembangan pasar dan bermanfaat untuk kemajuan daerah”, imbaunya. (rizka)

3 perwakilan camat Terima Mobil Dinas

Camat Dapatkan Mobil Dinas Baru

KAJEN – Camat se-Kabupaten Pekalongan, sebanyak 19 orang, Rabu (24/10) mendapatkan mobil dinas (mobdin) baru bermerk Toyota Avanza Tahun 2012. Mobdin diserahkan oleh Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, M.Si, secara simbolis kepada 3 perwakilan camat, usai Rapat Dinas di Aula Lantai 1 Gedung Setda yang diikuti oleh seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Pekalongan. 


Bupati sebelum menyerahkan secara simbolis kunci mobil dinas kepada ketiga camat, mengatakan, mobil dinas bagi para camat untuk operasional para camat. Menurut Bupati, mobil lama kurang optimal untuk tugas-tugas di daerah atas. 



Mobil baru diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja camat di daerah atas dan mendukung kinerja camat di daerah bawah. “Saya bukan asal memberi kendaraan kepada camat, tapi untuk meningkatkan kinerja, sesuai dengan kemampuan anggaran. Prioritasnya untuk rakyat, mobil dinas hanya penunjang,” tutur Bupati. Sebelumnya, camat di Kabupaten Pekalongan menggunakan mobil dinas Suzuki Carry untuk operasional.(Lilik)

28 Oktober Konfercab NU di Gedung Aswaja

PCNU Kota Pekalongan Gelar Muscab 28 Oktober

Panitia Konferensi Cabang ke 16 Nahdlatul Ulama Kota Pekalongan, menyatakan siap menggelar kegiatan lima tahunan sekali, yakni perhelatan Konfercab NU di Gedung Aswaja, Minggu 28 Oktober.

Kemudian delegasi dari Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dan Ranting NU se Kota Pekalongan serta delegasi peninjau dari Kader Penggerak NU dan undangan khusus.
 


Ketua Panitia Konfercab Haji Muhtarom mengatakan, konferensi cabang akan membahas berbagai persoalan yang aktual di masyarakat dan secara khusus akan dibahas di Komisi Masail Diniyah.

Muhtarom menambahkan, peserta juga akan mendengarkan laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2007-2012 serta melakukan pemilihan pengurus baru untuk periode 2012-2017.

Kegiatan muscab ini akan diikuti oleh peserta dan peninjau yang direncanakan tidak kurang dari 350 delegasi dari Pengurus Cabang NU, Pimpinan Lembaga dan Lajnah, serta Badan Otonom NU tingkat cabang.

 

TPA Regional Pengelolaan Sampah Di Bojong

Pemkot Sumbang 9 milyar Pembangunan TPA Bojong

Menjelang ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir Sampah di Degayu pada tahun 2013 mendatang, membuat Pemkot terus bernisiatif mencarikan solusi termasuk rencana membantu pembangunan TPA regional Bojong.

Pemkot Pekalongan bahkan telah mengalokasikan anggaran sebesar 9 M rupiah untuk menyumbang terhadap pembangunan TPA regional yang berada di Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.
 
ilustrasi
Walikota Pekalongan Basyir Ahmad mengatakan, proses tahapan pembangunan TPA regional masih terus berjalan dan kini dalam tahap pembebasan lahan.

Walikota menjelaskan, pada 2013 mendatang TPA Degayu sudah akan ditutup dan pembuangan sampah beralih ke TPA regional di Bojong.

Pembangunan TPA regional pengelolaan sampah di Bojong ini mendapatkan bantuan sebesar 187 milyar dari lembaga donor lingkungan dari Jerman.

Selain itu, Pemkot juga akan membuat regulasi yang mengatur tentang pengelolaan sampah.

 

Pengiriman Ribuan Liter Ciu Digagalkan Polres Pekalongan Kota

Polres Pekalongan Kota Gagalkan Pengiriman Ribuan Liter Ciu

Jajaran Polres Pekalongan Kota berhasil menggagalkan pengiriman minuman keras tradisional jenis ciu.

Polisi mengamankan sedikitnya 1600 liter ciu di Jalur Pantura Jalan Raya Tirto, Kamis 25 Oktober.
KBO Reskrim Polres Pekalongan Kota, Inspektur Polisi Satu Farial Ginting, kepada Radio Kota Batik mengatakan, ribuan liter ciu tersebut berasal dari wilayah Kabupaten Karanganyar yang rencananya akan dipasarkan di daerah Bogor.



Ginting menjelaskan, pihaknya mendapat informasi pengiriman barang haram dengan menggunakan truk, sehingga kemudian menangkap pelakunya.

Selain mengamankan barang bukti ribuan liter ciu, polisi juga menangkap dua tersangka yang berinisial M dan N. Keduanya merupakan warga Kabupaten Karanganyar, dan saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres setempat.



Rabu, 24 Oktober 2012

Perceraian Meningkat 14 persen

Kasus Perceraian di Kabupaten Pekalongan Meningkat 14 Persen

Kasus perceraian yang ditangani oleh Pengadilan Agama Kajen Kabupaten Pekalongan, tahun ini meningkat hingga 14 persen dibanding tahun lalu. Meningkatnya kasus perceraian itu, sebagian besar disebabkan karena factor ekonomi.

Kepada Radio Kota Batik, Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Kajen, Munjid Sudinoto mengatakan, pada periode Januari hingga September tahun ini pihaknya menangani 1.273 kasus perceraian, sedangkan tahun lalu mencapai 1.116 kasus.
 


Munjid menjelaskan, dari kasus perceraian tersebut sebanyak 37 kasus adalah kasus perceraian yang dialami oleh Pegawai Negeri Sipil setempat.

Menurut Munjid, kasus perceraian yang ditangani di Pengadilan Agama Kajen jumlahnya fluktuatif. Dan pihaknya selalu berusaha melakukan mediasi dengan harapan supaya perceraian bisa dibatalkan.

 

Pura-pura Menolong, Motor Dibawa Kabur

Perampasan Motor dengan Modus Pura-Pura Menolong di Jembatan Pencongan

Masyarakat harap berhati-hati terhadap berbagai aksi kejahatan perampasan sepeda motor yang sering terjadi sekarang ini. Seperti yang dialami Siti Yaroh warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.

Siti Yaroh yang berbocengan dengan Ibunya, terjatuh saat melintas di jembatan Pencongan Tirto, Sabtu malam. Tiba-tiba datang seorang tak dikenal yang berpura-pura akan menolong, namun kemudian malah membawa kabur sepeda motor miliknya.
 


Juru Bicara Polres Pekalongan Kota, Ajun Komisaris Polisi Purwanto, kepada Radio Kota Batik mengatakan, ada seorang pelaku dengan modus pura-pura menolong yang kemudian membawa ke pinggir dan disaat korban lengah, lalu melarikan motor Honda Supra Fit dengan nomor polisi G 2137 GA.

Meskipun korban sudah berteriak minta tolong, namun pelaku bisa melarikan diri dengan leluasa. Atas kejadian itu korban kemudian melaporkan ke Mapolsek Tirto.

 

Tiket Kereta Habis Menjelang Idul Adha

Idul Adha, Tiket KA Sudah Habis Terjual Hingga Tanggal 28 Oktober

Meskipun hari raya Idul Adha masih lima hari lagi, namun tiket kereta api sudah habis terjual. Bahkan tiket untuk keberangkatan dari Stasiun Pekalongan mulai tanggal 23 hingga 28 Oktober mendatang telah habis.

Kepada Radio Kota Batik, Wakil Kepala Stasiun Besar Pekalongan, Agus Titi mengatakan, tiket kereta yang terjual mulai dari kelas eksekutif, bisnis, maupun ekonomi, dengan tujuan Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang.



Menurut Agus, PT KAI memang sudah mengantisipasi adanya kenaikan jumlah penumpang ini. Namun untuk penambahan gerbong kereta saat libur Idul Adha ini, belum ada kepastian dari manajemen.

Dengan bertambahnya jumlah penumpang pada moment hari raya idul adha ini, PT.KAI juga meningkatkan keamanan, dengan menambah jumlah personil keamanan, hal itu agar para calon penumpang dari Stasiun besar kereta api Pekalongan merasa lebih nyaman.



 

Rencana Revitalisasi Seluruh Pasar Ttradisional

Renovasi Pasar Anyar Masih Terus Dikaji

Pemkot Pekalongan hingga kini masih mengkaji rencana revitalisasi seluruh pasar tradisional yang ada di wilayahnya. Salah satu pasar yang akan direvitalisasi tersebut adalah Pasar Anyar.

Saat dialog Walikota Menjawab Radio Kota Batik, Basyir Ahmad mengatakan, revitalisasi Pasar Anyar hingga kini memang masih menemui banyak kendala.



Seperti misalnya masalah penataan parkir dan bagaimana memfungsikan kembali lantai dua yang saat ini masih mangkrak.

Basyir Ahmad menjelaskan, perundingan dengan sejumlah pedagang juga masih akan terus dilakukan, supaya menemui titik temu, apakah Pasar Anyar tersebut akan direvitalisasi, dipindah atau dikembangkan.

Walikota berpesan, mengajak kepada para pedagang untuk bisa memberikan masukan terkait revitalisasi Pasar Anyar tersebut. Sehingga, pada kenyataannya nanti tidak ada satu pihakpun yang akan dirugikan.


Sabtu, 20 Oktober 2012

Jalan Bergelombang Siap Diperbaiki

Bina Marga Jawa Tengah Perbaiki Jalan Bergelombang

Bina Marga Provinsi Jawa Tengah akan memperbaiki jalan bergelombang dari mulai depan stasiun Kota Pekalongan hingga Jalan Kh. Mas Mansyur.

Kepada Radio Kota Batik, Pengawas Lapangan Pejabat Pembuat Komitmen Pekalongan-Batang-Plelen Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah, Syaifudin Rozi mengatakan, pengeprasan permukaan jalan yang tidak rata tersebut sudah mulai dilakukan diwilayah Plelen hingga Batang, karenanya diperkirakan untuk ruas jalan di Kota Pekalongan bisa dikerjakan minggu depan.
 
ilustrasi

Adapun secara keseluruhan ruas jalan yang diperbaiki sepanjang 65 kilometer.

Syaifudin Rozi menambahkan, perbaikan jalan bergelombang tersebut nantinya akan di mulai dari depan terminal Kota Pekalongan hingga Jalan Gajah Mada atau sepanjang kurang lebih 6 kilometer.

 

Jumat, 19 Oktober 2012

Pembangunan Tugu Selamat Datang

Pembangunan Tugu Batas Kota Pekalongan - Batang Selesai Akhir Tahun Ini

Pembangunan tugu selamat datang di perbatasan antara Kota Pekalongan dengan Kabupaten Batang yang telah dimulai sejak tanggal 27 September lalu, diperkirakan akan selesai pertengahan bulan Desember mendatang.

Kepada Radio Kota Batik, Kabid Tata Ruang, Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum DPU setempat, Andriyanto mengatakan, untuk pembangunan tugu tersebut menelan dana sekitar 950 juta rupiah dan proyek tersebut kini telah memasuki tahap pelaksanaan kontruksi yaitu penggalian pondasi.

Andri menjelaskan, untuk kontruksi atas dari tugu sendiri akan menggunakan lempengan yang terbuat dari Alumunium Composit Panel atau A-C-P, yang telah dipesan melalui penyedia jasa di Jakarta dan apabila lempengan sudah jadi maka akan dipasang pada pertengahan bulan November.

Andri menambahkan, untuk menggambarkan sumber pendapatan masyarakat Kota Pekalongan secara umum yaitu dari sektor tenun dan batik maka tugu batas kota tersebut nantinya akan berbentuk mesin tenun tradisional.

 

Job Fair di GOR Jetayu Pekalongan

Ribuan Pencari Kerja Berdesakan dalam Pembukaan Job Fair di GOR Jetayu Pekalongan

Ribuan pencari kerja harus saling berdesak-desakan memadati pembukaan job fair yang diselenggarakan oleh Pemkot Pekalongan di Gedung Olahraga Jetayu, Selasa 16 Oktober 2012.

Sebagian para pencari kerja mengaku kecewa karena upacara pembukaan acara itu dinilai terlalu lama.



Kepada Radio Kota Batik, salah seorang pelamar kerja, Anik, mengaku sudah mengantri sejak pukul 8 pagi, sedangkan pintu masuk baru dibuka sekitar pukul 11 siang sehingga harus berdesakan dengan peserta lain untuk berebut mengambil formulir pendaftaran dari petugas.


Sementara itu, pelamar kerja lainnya, Thasid Dimas Setiawan menjelaskan, pihak panitia seharusnya memberikan kesempatan bagi lulusan SMA baru untuk mendapatkan pekerjaan, sebab sebagian peserta dinilai sudah bekerja namun masih mencari peluang kerja di perusahaan lain.

Rumah Dinas Bidan Dibobol Kawanan Pencuri

Rumdin Bidan Kelurahan Degayu Dibobol Kawanan Pencuri

Rumah dinas Bidan Amin Subandiyah yang terletak di RT 4 RW 1 Kelurahan Degayu, Pekalongan Utara, dibobol kawanan pencuri, Selasa 16 Oktober dini hari.

Kepada Radio Kota Batik, Juru Bicara Polres Pekalongan Kota, Ajun Komisaris Polisi Purwanto mengatakan, aksi pencurian dilakukan sekitar pukul 5 pagi, ketika penghuni rumah tengah tertidur lelap.

Purwanto menjelaskan, aksi pencurian pertama kali diketahui oleh Bidan Amin Subandiyah ketika hendak melaksanakan ibadah sholat subuh.



Wanita yang berprofesi bidan itu menemukan pintu depan rumah sudah dalam keadaan rusak serta barang-barangnya telah raib dibawa kabur kawanan pencuri.

Purwanto menjelaskan, pelaku pencurian diduga berjumlah 2 orang lebih. Pelaku membawa kabur 2 unit motor matik merek Honda, telepon genggam, 1 unit laptop serta uang tunai ratusan ribu rupiah milik penghuninya.

Akibat aksi pencurian itu, korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
 

Pemkot Pekalongan Berencana Melengkapi Alat - alat Kesehatan

Tahun Depan, 4 Puskesmas di Kota Pekalongan Akan Dilengkapi Alat Rontgen

Pemerintah Kota Pekalongan berencana melengkapi alat - alat kesehatan di 4 puskesmas yang ditunjuk untuk rawat inap, seperti Puskesmas Bendan, Kramatsari, dan 2 Puskesmas yang akan di tambah untuk rawat inap lainnya, yaitu Puskesmas Sokorejo dan satu lagi di wilayah selatan.

Saat Acara Walikota Menjawab Radio Kota Batik, Basyir Ahmad mengatakan, alat kesehatan yang akan ditambah itu berupa rontgen.
 


Namun Walikota menambahkan, kedepan tidak hanya alat rontgen yang diadakan tapi alat laboratorium lainnya juga akan ditambah demi pelayanan kepada masyarakat.

Menurut Walikota, saat ini rontgen hanya bisa dilakukan di Rumah Sakit saja. Namun, karena masih terkendala dengan ahli rontgen-nya, maka hal itu baru bisa direalisasikan pada tahun depan.


 

3 Emas Kota Pekalongan Dalam POPDA Jateng

Kota Pekalongan Raih 3 Emas di POPDA Jateng

Dari 200 atlet dari pelajar SD, SMP hingga SMA yang dikirim mewakili Kota Pekalongan dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah atau POPDA tingkat Jawa Tengah beberapa waktu lalu, berhasil meraih 3 emas.

Kepala Dinas Pendidikan Dan Olahraga, Agus Marhendayana, kepada Radio Kota Batik mengatakan, dari 12 cabang olahraga yang diikuti atletnya berhasil meraih 3 emas 8 perak 9 perunggu.
 


Agus menjelaskan, capaian ini sudah bagus mengingat beberapa kendala tekhnis yang ditemui dilapangan, seperti surat pemberitahuan dari Provinsi terlalu mepet, sehingga jadwal atlet berbenturan dengan kejuaraan - kejuaraan lainnya.

Agus menambahkan, pihaknya tidak terlalu membebankan atlet untuk bisa meraih target juara umum. Hanya saja berharap setiap tahun ada peningkatan prestasi, seperti saat ini Kota Pekalongan berada diurutan ke 27 tingkat Provinsi, sementara tahun lalu Kota Pekalongan berada di urutan ke 28.

 

11 Kelurahan Daerah Endemis Demam Berdarah

Daerah Endemis Demam Berdarah di Kota Pekalongan Bertambah

Dinas Kesehatan Pekalongan merilis data terbaru, bahwa daerah penyebaran penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aides Aegepty, di Kota Batik telah bertambah menjadi 11 Kelurahan.

Kepada Radio Kota Batik, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dokter Dwi Herry Wibawa menyatakan, penyebaran DB meningkat menjadi 11 Kelurahan atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 9 kelurahan.
 


11 Kelurahan endemis tersebut diantaranya Kelurahan Podosugih, Medono, Pasir Sari, Tegal Rejo, Landungsari, Poncol, Klego, Sugihwaras, Kandangpanjang, Panjang Baru, dan Kraton Lor.

Dwi Herry menambahkan, hingga saat ini data jumlah penderita penyakit DB mencapai 8 kasus. Meskipun jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya, namun masyarakat diimbau selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

 

Sebanyak 117 Makam Terkena Proyek Pembangunan Jalur Rel Ganda

117 Makam Di Kelurahan Sapuro Mulai Di Pindahkan
 
Sebanyak 117 makam yang terkena proyek pembangunan jalur rel ganda Pekalongan - Semarang di Kelurahan Sapuro Pekalongan Barat, Senin 15 oktober, mulai dibongkar untuk dipindahkan di lokasi yang sudah disediakan.

Kepada Radio Kota Batik, Koordinator Lapangan Pemindahan Makam, Gumanti mengatakan, makam yang tadinya terletak di sebelah utara, semuanya dipindahkan ke sebelah selatan perlintasan rel sapuro.
 


Gumanti menjelaskan, dalam proses pemindahan makam dilakukan oleh 9 juru kunci dengan dibantu 31 orang pekerja dan setiap juru kunci mendapat jatah menggali dan memindahkan sebanyak 13 makam.

Gumanti menambahkan, untuk pemindahan makam pihaknya telah menerima dana ganti rugi sekitar 163 juta dan diberi jangka waktu selama 30 hari untuk pelaksanaan pemindahan makam tersebut.

Prosesi pemindahan makam diawali dengan upacara sedekah massal yang diikuti oleh ahli waris, masyarakat, kepala kelurahan, serta pihak kepolisian.

 

Sabtu, 13 Oktober 2012

Pesta Miras Nyawapun Melayang

Dua Pemuda Meregang Nyawa Usai Pesta Miras
 
Dalam sehari dua orang pemuda tewas, setelah melakukan pesta miras di lokasi yang berbeda di Kabupaten Pekalongan. Humas Polres Pekalongan, Ajun Komisaris Polisi Margono, mengatakan, sebelumnya sekolompok pemuda Yaitu Nurfadli, Nofi Prasetyo dan Hartono yang berprofesi sebagai penjahit ini mengadakan pesta miras di Dukuh Penunggangan Desa Kayugeritan Kecamatan Karanganyar.

Margono menjelaskan, Novi dan Nurfadli kemudian pergi ke rumah temanya di Desa Karangsari, namun ketika kembali sekitar pukul 8 malam, ternyata pesta belum usai, mereka pun engan bergabung, dan memilih pergi ke rumah teman wanitanya di Kedungwuni.
 


Namun saat mereka kembali lagi, mereka terkejut menemukan Hartono, sudah dalam kondisi sekarat, dengan kondisi tubuhnya mengejang dan matanya melotot. Oleh kawan-kawanya kemudian Hartono di bawa ke Rumah Sakit Kajen, dan Hartono meninggal dunia pagi harinya.

Sementara itu, seorang pemuda bernama Tosirin warga Desa Kebonrowo Pucang Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan, juga tewas akibat pesta miras, Tosirin di temukan meninggal Jumat pagi, setelah sebelumnya mampir istirahat di rumah salah seorang kawannya.

Margono mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, Hartono tewas karena over dosis, sedangkan Tosirin tewas karena keracunan miras. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus ini.

Remaja 15 Tahun Tewas, Usai Meminum Obat Terlarang Jenis Dextro

Remaja di Bojong Tewas Overdosis Pil Dextro

Trianto, remaja berusia 15 tahun, warga Desa Wangan Dowo, Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan, tewas, usai meminum obat terlarang jenis dextro, bersama sejumlah kawan-kawanya.

Humas Polres Pekalongan, Ajun Komisaris Polisi Margono mengatakan, setelah meminum obat tersebut korban bersama tiga kawanya yaitu Eko Supriyatno, Slamet Raharjo, dan Supriyanto, kemudian berkunjung ke rumah kawanya bernama Faisal Rinaldi, di Desa Wonosari Kecamatan Karanganyar, sekitar jam 11 malam.
 


Dan Trianto tertidur, ketika akan di bangunkan sekitar pukul 2 pagi, Trianto tidak kunjung bangun. Bahkan Trianto akhirnya di bawa ke perawat setempat untuk di periksa, namun ternyata Trianto telah meninggal dunia.

Margono menjelaskan, dugaan sementara Trianto meninggal karena over dosis meminum obat terlarang, hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan tewasnya pemuda tersebut.

 

Jumat, 12 Oktober 2012

Besaran UMK 2013 Diusulkan Rp 980.000

UMK Pekalongan 2013 Diusulkan Rp 980.000

PEKALONGAN,suaramerdeka.com - Dewan Pengupahan Kota Pekalongan merekomendasikan Upah Minimum Kota (UMK) Pekalongan tahun 2013 kepada Wali Kota M Basyir Ahmad sebesar Rp 980.000. Nilai tersebut 100,3 persen dari Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Kota Pekalongan yang telah disepakati anggota Dewan Pengupahan Kota Pekalongan, yakni sebesar Rp 977.064,65.

Besaran UMK 2013 tersebut merupakan kesepakatan yang dicapai dalam sidang Dewan Pengupahan Kota Pekalongan di kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrasn) Kota Pekalongan dengan agenda membahas rekomendasi UMK tahun 2013 kepada wali kota.



"Setelah ada kesepakatan besaran KHL, kemudian disetujui besaran UMK 2013 sebesar Rp 980.000," terang Ketua Dewan Pengupahan Kota Pekalongan, Budiyanto, Jumat (12/10).

Besaran UMK tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 84.500 dibandingkan UMK tahun 2012, Rp 895.500. Atau mengalami peningkatan sebesar 9,43 persen dibandingkan UMK 2012.

Menurut dia, rekomendasi UMK 2013 hasil kesepakatan anggota Dewan Pengupahan Kota Pekalongan itu telah diajukan ke Wali Kota M Basyir Ahmad. "Hari ini (Jumat-Red), rekomendasi sudah disampaikan ke Wali Kota. Kemungkinan Senin akan diajukan ke Gubernur," jelasnya.
( Isnawati / CN27 / JBSM )
sumber

Perbaikan Jalan Terhenti Akibat Alat AMP Rusak

Alat Rusak, Perbaikan Jalan di Kota Pekalongan Terhenti

Rusaknya alat AMP milik Perwita Karya yang digunakan untuk perbaikan jalan dibeberapa ruas jalan Kota Pekalongan, membuat terhentinya seluruh proses perbaikan jalan.

Kepada Radio Kota Batik, Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum DPU Kota Pekalongan, Joko Purnomo mengatakan, beberapa ruas jalan yang terhenti itu diantaranya jalan H.O.S Cokroaminoto, jalan Darma Bakti, dan jalan Karya Bakti.
 
ilustrasi

Joko menjelaskan, saat ini proses perbaikan di ruas jalan itu baru selesai 40 persen saja. Namun, pihaknya tetap optimis perbaikan tersebut bisa diselesaikan sebelum musim penghujan tiba.

Joko menambahkan, terhentinya proses perbaikan jalan ini diharapkan tidak memakan waktu terlalu lama, sehingga pekerjaan bisa dilanjutkan kembali.


 

Mengajukan Proposal Pembelian Mobil Damkar Ukuran Besar

Pemkot Pekalongan Ajukan Pembelian Mobil Damkar ke Pemerintah Pusat

Pemerintah Kota Pekalongan kini tengah mengajukan usulan ke Pemerintah Pusat untuk pembelian satu unit mobil pemadam kebarakan.

Kepala DPU Kota Pekalongan, Marsudi, kepada Radio Kota Batik mengatakan, pihaknya telah mengajukan proposal pembelian mobil pemadam kebarakan dengan ukuran besar senilai 4 milyar rupiah.

 ilustrasi

Marsudi menjelaskan, saat ini Pemkot hanya memiliki 1 unit pemadam kebakaran. Padahal idealnya untuk wilayah Kota Pekalongan, harus memiliki 4 unit mobil damkar sesuai dengan jumlah per kecamatan.

Marsudi menambahkan, untuk tahun ini pihaknya sudah melakukan pembelian satu mobil damkar dengan ukuran kecil, supaya leluasa bisa masuk ke dalam perkampungan warga. Dan apabila terjadi kebakaran, pihaknya meminta bantuan mobil damkar dari Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan.
sumber

 

DAK Pendidikan: 6,6 miliar Untuk SD, Sedang SMP 1,88 Miliar

DAK Pendidikan di Kota Pekalongan Capai 8,5 M

Dana Alokasi Khusus atau DAK dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk SD serta SMP di Kota Pekalongan,tahun ini jumlahnya mencapai 8,5 miliar rupiah.

Kepada Radio Kota Batik, Kepala Bidang Sarana Prasarana Dindikpora Kota Pekalongan, Aprilianto Dwi Nugroho mengatakan, dari DAK sebesar 8,5 miliar tersebut, 6,6 miliar diantaranya untuk SD sedangkan sisanya 1,88 miliar untuk SMP.


Menurut Aprilianto, 80 persen DAK yang diterima akan digunakan untuk pembangunan fisik, sementara 20 persen lainnya akan digunakan untuk pengadaan alat peraga.

Aprilianto menambahkan, adanya revisi petunjuk dan teknis pelaksanaan program DAK yang baru ditandatangani pada tanggal bulan September lalu, ternyata mempengaruhi pelaksanaan program DAK di tataran bawah. Sehingga untuk saat ini DAK tahun 2012 memang belum sepenuhnya bisa dicairkan.