PEKALONGAN - Tuan rumah kesebelasan Persip
Pekalongan gagal mencapai target poin penuh saat menjamu tamunya
Persiku Kudus dalam lanjutan laga putaran dua Kompetisi Divisi Utama
Liga Indonesia di Stadion Kota Batik, Kota Pekalongan, Minggu (3/6)
petang.
Laga yang disaksikan belasan ribu pendukung setia
Persip, Kalong Mania, serta tiga ratusan SMM dan Basoka (suporter
Persiku) itu berakhir imbang tanpa gol.
Jalannya
pertandingan, tuan rumah berinisiatif melakukan serangan. Apalagi, tim
berjuluk Laskar Kalong menargetkan harus bisa meraih kemenangan dalam
laga yang dipimpin wasit Suyanto asal Semarang.
Pasalnya,
dalam beberapa pertandingan tandang putaran kedua kemarin, tim besutan
Nasal Mustofa ini berulangkali mendapat hasil buruk tanpa meraih
kemenangan. Sedangkan tim Macan Muria, julukan Persiku, mampu
menandingi permainan cepat yang dipertunjukkan Nur Coyo cs.
Sejumlah
peluang beberapa kali berhasil diciptakan oleh Persip. Pelatih Persip
Nasal Mustofa masih tetap memercayakan duo sitriker Nur Coyo dan Dede
Tamboura sebagai ujung tombak serangan Persip. Salah satu peluang
diantaranya didapatkan striker asing Persip asal Mali, Dede Tamboura.
Hanya sayang, sejumlah peluang tersebut belum mampu membuat jala
Persiku yang dijaga Dedi Haryanto.
Terlihat, lini
belakang anak-anak asuhan Riono Asnan sangat kuat. Satu bek asingnya,
Alaso, bahkan beberapa kali menyulitkan pergerakan striker Persip, Nur
Coyo. Pria kekar dan jangkung itu selalu disiplin menempel ketat Nur
Coyo. Alhasil, Nur Coyo pun gagal memanfaatkan sejumlah peluang.
Pola
serangan dari sayap kanan juga berkali-kali dilakukan tuan rumah.
Muslimin, beberapa kali mampu memberi umpan silang kepada Dede
Tamboura. Hanya saja, ketangguhan bek Persiku selalu mengandaskan
serangan Laskar Kalong.
Begitupun yang dilakukan tim Persiku. Tim
yang dikapteni Agus Santiko ini, beberapa kali menciptakan peluang
menjebol gawang tuan rumah.
Striker asingnya, Peter Kuoh,
bersama rekannya, Agus Santiko, gagal memanfaatkan umpan dari lini
tengah yang diisi Dodon Kuncahyo, Wahyu dan Aljandro Tobar. Meski
mendapat peluang di menit 38, namun kiper Persip, Nurul Subkhi, mampu
melakukan penyelamatan yang apik. Hingga turun minum, skor kacamata
tetap bertahan.
Memasuki babak ke dua, terjadi pergantian
kiper di kubu Persip. Nur Sanam menggantikan Nurul Subkhi. Sedangkan di
kubu Persiku, tak ada perubahan berarti.
Menit-menit awal
babak ke dua dimulai, tuan rumah mendominasi serangan. Salah satu
peluang dicetak gelandang Persip, Wahyu Tri Harjanto. Ia menendang bola
dari luar kotak penalti. Tetapi, tendangan keras tersebut belum bisa
membuahkan gol. Si kulit bundar masih melambung jauh di atas mistar
gawang Persiku.
Untuk meningkatkan serangan, pelatih
Persip memasukkan Risdianto Abdillah, menggantikan Wahyudi yang sudah
mulai turun staminanya. Lalu, seorang punggawa Persip yang punya
spesialisasi tendangan bola-bola mati, Agung Prasetyo, juga dimasukkan.
Hingga
menit 70, kedua tim silih berganti melakukan serangan. Hingga sepuluh
menit pertandingan berakhir, tuan rumah terus menekan tim tamu. Tampak,
Agus Santiko dkk lebih berinisiatif untuk bertahan. Tetapi, sejumlah
pemain Persiku terkesan mengulur-ulur waktu. Sehingga, wasit pun
beberapa kali memberikan hukuman bagi tim tamu.
Hal
inilah yang sempat membuat beberapa pemain kedua kesebelasan
bersitegang di tengah lapangan, hingga menit-menit akhir pertandingan.
Sampai lima menit perpanjangan waktu berakhir, skor kacamata masih
tidak berubah. Persip ditahan imbang Persiku 0-0.
Seusai
pertandingan, pelatih Pesiku H Riono Asnan mengaku puas dengan
penampilan para pemainnya. Menurutnya, hasil imbang tersebut sudah
seperti yang dia targetkan. "Kami bersyukur bisa mencuri poin dari
Persip," katanya. Riono menambahkan, di menit-menit akhir babak ke dua,
sejumlah pemainnya gampang terbawa emosi. Hal inilah yang akan ia
evaluasi ke depannya.
Sementara, pelatih Persip Nasal
Mustofa mengungkapkan bahwa anak-anak asuhnya sebenarnya sudah bermain
cukup bagus. Hanya saja, sejumlah peluang belum berhasil membuahkan
gol. "Anak-anak sudah main bagus. Strategi kita tadi memang terus
melakukan serangan ke lawan," ujarnya.
Nasal menyayangkan
dengan aksi ulur-ulur waktu yang ditunjukkan sejumlah pemain tim tamu.
"Pada saat anak-anak sudah panas, sudah dalam posisi menyerang, mereka
(Persiku, Red) melakukan sejumlah trik. Antara lain peotes ke wasit,
dan lainnya," ujarnya.
Nasal menandaskan, dengan hasil
seri kemarin, pihaknya akan mengevaluasi tim, guna meraih hasil penuh
saat laga kandang berikutnya melawan Persis Solo, Sabtu (9/6)
mendatang. "Lawan Persis kita wajib menang," tandasnya.
Dari
pantauan Radar, meski secara umum berjalan lancar, namun laga Persip
melawan Persiku masih diwarnai adanya aksi pelemparan botol mineral
oleh penonton. Beberapa kali penonton di tribun barat dan tribun VIP,
melempar bekas botol air mineral. Beruntung, hal ini tak menyebabkan
jatuhnya korban luka.
Aksi pelemparan juga mendapat
perhatian serius dari aparat keamanan, terutama Kapolres Pekalongan
Kota AKBP Dhani Hernando. Bahkan, Kapolres turut terlibat langsung
mengamankan seorang penonton yang diduga menjadi pelaku pelemparan
botol bekas air mineral.
Ia menjelaskan, tindakan tegas
tersebut dilakukannya untuk mencegah kemungkinan terjadinya bentrok
antar penonton yang justru memperburuk citra Kota Pekalongan sebagai
penyelenggara. "Itu yang ingin kita cegah. Terbukti setelah ada
penonton yang kita ambil, tidak ada yang melempar (botol) lagi,"
tegasnya. (way)
sumber:radarpekalongan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar