PEKALONGAN: Kasus demam berdarah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kini cenderung meningkat sehingga warga diimbau waspada terhadap penyebaran penyakit itu.
"Pada Mei 2012, demam berdarah di daerah setempat cenderung meningkat dibanding bulan sebelumnya," kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Suwondo, di Pekalongan, Minggu (10/6).
Menurut dia, pada Mei 2012, jumlah penderita demam berdarah sebanyak 14 orang atau naik dibanding bulan sebelumnya sebanyak tujuh orang.
"Persentase jumlah penderita demam berdarah sejak Januari hingga Mei 2012 terus meningkat. Total penderita DB sejak Januari sampai Mei 2012 telah mencapai 35 kasus," katanya.
"Pada Mei 2012, demam berdarah di daerah setempat cenderung meningkat dibanding bulan sebelumnya," kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Suwondo, di Pekalongan, Minggu (10/6).
Menurut dia, pada Mei 2012, jumlah penderita demam berdarah sebanyak 14 orang atau naik dibanding bulan sebelumnya sebanyak tujuh orang.
"Persentase jumlah penderita demam berdarah sejak Januari hingga Mei 2012 terus meningkat. Total penderita DB sejak Januari sampai Mei 2012 telah mencapai 35 kasus," katanya.
Ia mengatakan bahwa untuk mengantisipasi penyebaran penyakit DB, masyarakat diminta lebih menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk dan kebersihan lingkungannya.
Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk ini, kata dia, antara lain dengan menutup tempat sarang nyamuk, menguras bak mandi, dan mengubur atau membakar barang yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
"Selain itu, kami mengimbau pada masyarakat tidak mengosongkan rumah terlalu lama karena kondisi tersebut bisa memungkinkan nyamuk berkembang biak," katanya.
Ia mengatakan bahwa pemda akan secepatnya melakukan pengasapan jika ada laporan kasus DB yang telah dilengkapi dengan hasil laboratorium.
"Pengasapan bukanlah upaya pencegahan. Pencegahan DB harus dilakukan dengan menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan," katanya. (Ant/Ol-3)
sumber:www.persip.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar