Pekalongan, Info Publik - Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) Pembudidayaan ikan di Kota Pekalongan mengeluhkan
kendala modal dan pemasaran yang selalu mereka hadapi. Akibatnya
keuntungan lebih besar yang seharusnya lebih besar mereka dapatkan,
hilang begitu saja.
Hal itu mengemuka saat pembukaan
Pelatihan Pengelolaan Manajemen Keuangan dan Koperasi Program
Akselerasi Pembangunan Keluarga Sejahtera Berbasis Masyarakat
(PAPKS-BM) Se Kota Pekalongan. Acara itu digelar di Aula Gedung PKK,
Kamis (7/6).
“Kendala yang kami hadapi saat ini
adalah masalah modal dan pemasaran,” kata salah seorang peserta dari
Pekalongan Utara saat berdialog dengan Walikota Pekalongan dr HM Basyir
Ahmad dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK, H Balgies Diab.
Menanggapi hal itu Balgies Diab
menegaskan akan membantu sekuat tenaga untuk mengatasi masalah
tersebut. “Itulah pentingnya bapak-bapak mengikuti pelatihan menajemen
keuangan dan koperasi ini, karena dari sini bapak-bapak bisa membuat
administrasi guna memudahkan anda jika nanti ada bantuan permodalan,”
katanya.
Menurut Balgies saat ini ada perusahaan
maupun Perbankan yang menyalurkan bantuan untuk permodalan bagi para
pengusaha kecil. “Namun salah satu syaratnya adalah memiliki
administrasi yang tertib,” tandasnya.
Karenanya ia berharap agar seluruh peserta mengikuti pelatihan tersebut dengan serius agar bisa memanajemen dirinya dengan baik.
Sementara itu Basyir Ahmad saat membuka
acara ini mengatakan saat ini masalah yang paling besar dihadapi oleh
Indonesia adalah rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM). “Akibatnya alam
menjadi rusak karena digunakan untuk hidup,” tandasnya. Karenanya
sejalan dengan keinginan pemerintah untuk melaksanakan ekonomi hijau
atau meningkatkan pendapatan tanpa merusak lingkungan maka tak ada
jalan lain kecuali meningkatkan SDM. “Karena manusia itu ada di
Kelurahan maka kelurahan harus hidup dan mengatur urusanya sendiri,”
tandas Basyir. Konsekwensinya, sebagian dana dari APBD akan
dialokasikan disana.
Pelatihan ini,
lanjut Basyir dimaksudkan untuk meningkatkan SDM warga yang ada di
kelurahan-kelurahan. ”Karena warga miskin pasti ada di
kelurahan-kelurahan juga,” tegas Basyir lagi (MC/Humas & Protokol/
AN Takari)
sumber:www.pekalongankota.go.id
sumber:www.pekalongankota.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar